Chapter 8 - Energi Aneh

80 14 0
                                    

"Nek, waktu kita habis! Kita harus segera keluar dari sini," kata Ryan dari luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nek, waktu kita habis! Kita harus segera keluar dari sini," kata Ryan dari luar.

Beberapa kali Ryan memanggil neneknya, tak ada jawaban sekali pun. Merasa penasaran apa yang neneknya lakukan dengan siren itu, dia perlahan membuka pintu.

Dia masuk ke ruangan itu dan melihat ke arah akuarium besar yang ada di dalamnya, badannya seketika terasa membeku karena tak menyangka apa yang terjadi.

"Apa yang siren itu lakukan padamu?" tanya Ryan sembari melangkah perlahan ke arah Rika yang kini berubah menjadi siren.

"Maafkan nenek, Ryan. Nenek tak seharusnya percaya pada Clara, aku menyesal," balas Rika.

Ryan tak tahu apa yang harus dia katakan lagi. Sedangkan, hanya tinggal tiga menit lagi acara penghukuman siren akan segera dimulai oleh John.

"Ryan, kita harus-" Ronald yang baru masuk untuk ke ruangan itu hendak menyampaikan suatu informasi pada Ryan seketika terhenti saat melihat siren yang berada di dalam akuarium kini berubah.

"Nenek Rika? Apakah ini benar-benar kau?" tanya Ronald yang dijawab dengan anggukan. "Bagaimana mungkin? Aku sangat yakin yang tertangkap itu bukanlah nenek, tapi kenapa sekarang bisa kau yang ada di sini, Nek?"

Walau hanya sebatas rekan kerja bagi Ryan, dahulu Ronald sering bermain ke rumah Ryan sebelum mereka dipertemukan dengan pekerjaan ini. Jadi, Ronald sudah cukup dekat dengan Rika.

"Kita harus mengeluarkannya dari sini sebelum mereka mulai," cetus Ronald.

"Apa?! Tapi bagaimana? Kita tak bisa membawanya keluar tanpa air, sekarang nenekku sudah menjadi siren. Dia tak akan bisa hidup tanpa air," balas Ryan.

"Lalu kau akan membiarkan nenekmu mati seperti ini?" tanya Ronald tiba-tiba.

"Bukan itu maksudku."

"Aku tahu, kau sangat membenci siren, tapi kini nenekmu sendiri yang menjadi siren. Apakah kau akan membencinya setelah apa yang dia lakukan? Mengurusmu dari bayi hingga saat ini?"

Ryan terdiam sejenak dengan apa yang Ronald katakan, apa yang dikatakannya ada benarnya. Sebenci apapun Ryan pada siren, dia tetap tak boleh membenci anggota keluarganya sendiri jika menjadi siren.

Berpikir hanya membuat waktu terbuang sia-sia, kini bel di kantor sudah berbunyi sebagai tanda bahwa eksekusi akan segera dimulai.

"A-apa yang harus kita lakukan? Ronald kumohon lakukan sesuatu! Aku tak ingin nenekku tewas," ujar Ryan dengan panik.

"Sudah terlambat, kita tak bisa mengeluarkannya dari sini, yang bisa kita lakukan hanyalah menutupnya dengan itu," balas Ronald sembari menunjuk ke sebuah kain besar yang tampaknya cukup untuk menutupi akuarium.

Mereka pun bergegas mengambil kain itu dan menutupi akuariumnya, untuk saja akuarium itu sudah diletakkan di meja yang memiliki roda. Jadi, siapapun yang ingin membawanya keluar, tak akan melihat siapa yang ada di dalamnya sebelum dibuka.

Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang