Clara mengelilingi Kota Almyst, tak ada yang aneh atau curiga dengan kejadian yang baru saja menimpa Sirena. Semuanya terlihat normal, para siren melakukan kegiatannya masing-masing.
"Baiklah, sepertinya aman. Aku akan memeriksa para coldlight yang lain," gumamnya.
Dia beranjak dari sana hendak menemui para coldlight. Setelah sampai di sana, terlihat para coldlight juga beraktivitas seperti biasanya.
Walaupun melihat para coldlight yang terlihat normal di sana, dia merasakan hampa, seperti hanya dia sendiri saja di rumah itu.
"Clara, sebagai rasa terima kasih karena telah membawa kami ke sini, kubawakan ini untukmu." Seorang wanita datang membawakan ikan untuk Clara makan.
"Ikan? Tidak, terima kasih, aku tidak suka ikan. Aku lebih suka rumput laut."
"Ah ... kebetulan sekali aku baru saja membuat rumput laut yang paling lezat di seluruh lautan, ini!" Coldlight wanita lainnya tiba-tiba datang dengan membawakan rumput laut buatannya untuk Clara.
"Aku rasa ada yang salah di sini," batin Clara.
"Ini, ambillah!" Wanita itu menyodorkan rumput lautnya pada Clara meminta untuk segera diambil.
Clara membawa rumput laut itu, lalu dia pamit dari beranda rumah karena tak biasa makan seorang diri di tengah keramaian.
Dia masuk ke sebuah kamar dan mengunci pintunya, dia memejamkan matanya lalu meminta dirinya untuk fokus dan rasakan apa yang ada di sekitarnya.
"Sudah kuduga!" gumamnya.
Clara kembali membuka mata, dia mengangkat tangan kanannya lalu menghempaskannya ke lantai, terlihat energi berwarna biru menyebar ke sekitarnya.
Seketika kamar yang sebelumnya indah perlahan berubah menjadi sangat berantakan, satu hal yang membuatnya tertegun, yaitu banyaknya mayat siren yang berserskan.
"Ya Tuhan ...! Apa yang terjadi?" Dia menghampiri mayat-mayat itu untuk memastikan apa yang dilihatnya tidaklah salah.
Tak hanya itu, dia memastikannya dengan cara menciumnya dari jarak yang dekat.
"Sial! Ini masih baru."
Dia bergegas keluar dari kamar, terkejut melihat ada beberapa mayat coldlight dan siren di sana, darah tumpah dimana-mana.
Tiba-tiba kepalanya mengingat Rika yang sendirian di rumahnya, dia pun bergegas menghampirinya.
Dia tertegun saat melihat keadaan di luar yang ternyata sebenarnya sangat kacau, para siren dan coldlight sedang berperang. Dia mengepalkan tangannya, merasa kesal pada para coldlight yang membalas kebaikannya dengan pembunuhan seperti ini.
Melupakan Rika sejenak, dia bergegas menolong bangsanya untuk melawan para coldlight.
Untung saja coldlight yang tersisa tak semuanya merupakan prajurit, ada beberapa yang mudah gugur, dan ada juga yang cukup kuat.
Dalam pertempurannya, Clara berenang jauh lebih atas. Mengangkat kedua tangannya untuk mengumpulkan bola energi yang besar.
"Hostibus..." Dia melemparkan sebuah bola energi ke bawah.
"Explodere!" Dia mengepalkan tangannya yang membuat bola energi itu seketika meledak cukup hebat.
Sihir yang dilakukannya merupakan sihir tingkat tinggi karena walaupun serangan ini dapat meledak, tapi para siren tak akan terluka dan merasakan efek apapun. Lain halnya dengan para coldlight yang langsung merasa kesakitan bahkan ada yang tewas.
Pertempuran masih berlanjut karena masih banyak coldlight yang tak terkena serangan itu, sementara Clara beranjak dari sana untuk menyadarkan Rick dan Mira bahwa apa yang dilihat mereka sebenarnya adalah ilusi semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasy[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...