Rika benar-benar sudah kesulitan bernafas, tak ada air sama sekali di sana.
"Mira ... aku ... tak bisa ... bernafas." Rika sudah hampir hilang kesadaran, jantungnya berdetak sangat pelan. Jika Mira tak segera sadarkan diri, dia bisa saja tewas kehabisan nafasnya.
Sebuah getaran hebat dirasakan olehnya, seperti seseorang sedang menyerang bola es itu untuk memecahkannya.
"AAAA!" Flo berteriak yang kemudian memukul bola es itu hingga retak.
"Tahan, Rika, aku akan segera mengeluarkanmu," gumamnya.
Walaupun dia bukanlah coldlight dengan tipe penyerang, dia berusaha sekuat mungkin untuk menyelamatkan teman barunya. Dia pun mengerahkan seluruh energinya untuk melakukan pukulan terakhir, sama berisikonya dengan Mira, dia akan kehabisan energi jika harus melakukannya. Akan tetapi, dia tak akan membiarkan Rika tewas hanya karena kesalahan Mira.
Setelah mengumpulkan seluruh energi di tangannya, dia langsung melayangkan satu pukulan terakhir ke arah bola es itu. Untungnya, pukulan terakhir itu berhasil membuat bola es itu hancur.
Mira, Flo, dan Rika mengambang bersamaan di sana, kondisi mereka sama sekali tak sadarkan diri. Mira dan Flo kehabisan energi, lalu Rika yang hampir tewas kini masih belum sadarkan diri.
***
Perlahan Mira sudah mulai bisa membuka matanya, samar-samar dia melihat banyak orang memerhatikannya. Setelah beberapa detik terbangun, pandangannya memang tak salah, semua coldlight melihat ke arahnya.
Tak hanya itu, kondisi tangan dan ekornya terikat di belakang. Sedangkan, kepalanya berada di sebuah guillotine atau alat untuk memenggal kepala.
Dia menengok ke arah kirinya, terlihat Rika diperlakukan hal yang sama, begitu pun dengan Flo yang berada di sebelah kanannya.
"Well ... well .... Dua penyusup dan satu penghianat!" kata Ezekiel.
Ya, Ezekiel menangkap mereka bertiga. Setelah Flo kehilangan kesadarannya, ilusi yang dia buat pun akan ikut pudar yang dimana Ezekiel dapat melihat kekacauan yang telah mereka bertiga buat.
Tak ingin memberi kesempatan, Ezekiel langsung memutuskan untuk menghukum mati mereka. Tak hanya itu, dia pun mengarang cerita bahwa Flo ingin mengambil alih kedudukannya sebagai pemimpin sampai memanggil Mira dan Rika.
Flo menyangkal cerita yang Ezekiel katakan pada coldlight lain, justru dia sangat tak menyangka Ezekiel yang terlihat bijak ternyata di dalamnya sangat busuk.
Tidak semudah dengan apa yang Flo harapkan, setelah dia mengatakan semua kebenarannya tentang sifat Ezekiel. Semua coldlight yang menyaksikan justru menyorakinya dan meneriakinya sebagai "penghianat."
Kedua orang tua Flo yang melihat dari kejauhan merasa sangat kecewa, tak menyangka putri sulungnya akan menghianati kaumnya sendiri. Kini Flo hanya bisa pasrah dengan keadaan, walau dia harus tewas, dia akan menerimanya karena dia ada dalam situasi ini juga bukan karena orang lain, tapi dirinya sendiri yang membuat kesalahan.
Mendengar kericuhan para coldlight yang ingin segera melihat kepala Flo dipenggal, Ezekiel mengangkat dan membuka telapak tangannya, lalu nengepalkannya, seketika mereka terdiam hening.
Sebelum memulai hukuman mati, Ezekiel menceritakan kisah masa lalunya dan alasan kenapa dia meninggalkan siren. Akan tetapi, semua ceritanya bukanlah kisah nyata, melainkan karangan pribadi agar dirinya lebih dipercaya oleh para coldlight.
Setelah dirasa selesai bercerita, kini Ezekiel memulai untuk melakukan hukuman mati pada mereka bertiga.
"Flo, sayang sekali aku harus membunuhmu, tapi kau sendiri yang membuat kesalahan, mau tak mau aku harus merelakanmu. Tapi tenang saja, aku tak mungkin mengeksekusimu pertama karena kaulah yang ingin dilihat oleh mereka," tutur Ezekiel yang kemudian berpindah pada Mira.
"Kau. Kau pasti pemimpin mereka, kan? Sayang sekali kau harus gagal dalam misi ini, kau akan berada di urutan kedua, Sayang."
"Dan kau." Ezekiel menatap tajam ke arah Rika. "Siren tua tak berguna yang mencoba menyusup, apa yang kau inginkan? Menyelamaykan teman-teman kalian? Percuma saja, kau dan temanmu ini tak akan pernah bisa melewatiku. Sudah tua seharusnya diam saja di rumah, tapi mungkin kau ingin segera bertemu dengan Tuhan. Kalau begitu kau berada di urutan pertama."
"Lepaskan!" Tak ingin berlama-lama lagi, Ezekiel menyuruh seorang pria untuk memotong talinya agar pisau yang berada di atas kepala Rika langsung jatuh.
Pisau itu hendak memenggal kepala Rika. Namun, tiba-tiba saja sesuatu melesat dan menghancurkan ketiga alat pemenggal kepala itu. Mereka yang menyaksikan terperanjat melihatnya, Ezekiel menoleh ke belakang hendak melihat siapa yanh menyerangnya.
Tiga belati melayang ke arahnya dengan kecepatan yang luar biasa, tapi Ezekiel yang sudsh terlatih dapat menahannya dengan mudah. Namun, tiba-tiba tiga belati lainnya menusuk bagian punggungya yang membuatnya mengeram. Melihat kejadian itu, sontak semua coldlight kembali ke rumahnya untuk bersembunyi.
Di sisi lain, Mira, Rika, dan Flo masih kesulitan karena tangannya masih terikat. Beberapa coldlight menghampirinya hendak membunuh mereka langsung dengan pedang yang mereka bawa.
"Sial!" umpat Mira.
"Phantom Blade!" Tiba-tiba saja para coldlight itu hancur karena siren yang berenang dengan kecepatan super.
Siren itu berhenti di sana dan berbalik ke arah mereka bertiga. Mira dibuat terkejut oleh siren itu.
"Kinar."
Ya, dia tak menyangka Kinar ternyata sekuat ini karena dulu dia melihat Kinar hanyalah siren lugu biasa, tapi kini kekuatannya sangat luar biasa.
"Kalian baik-baik saja?" tanya Kinar sembari memotong tali yang mengikat Rika dan Mira.
"Kami baik-baik saja, terima kasih," balas Mira.
"Dimana Clara?"
"Kami belum menemukannya, para coldlight ini terlalu kuat."
Tak lama kemudian Ezekiel terlihat mengamuk karena serangan itu.
"Kalian tahu kemana perginya Clara?" tanya Kinar.
"Ya, aku bisa menuntun kalian ke sana," timpal Flo.
Kinar menatap ke arah Flo dengan heran.
"Tak apa, dia berada di pihak kami, aku percaya padanya."
"Baiklah, kalau begitu kita pergi dari sini."
"Bagaimana dengan Ezekiel?"
"Kedua adikku akan mengurusnya, ayo cepat!"
Mira kembali dibuat terkejut dengan jawaban Kinar, dia tak menyangka si kembar akan melakukan hal yang sangat nekad sampai melawan Ezekiel dan pasukannya hanya berdua saja. Bahkan Karen hanyalah siren medis, tapi Kinar tetap mempercayakan semuanya pada kedua adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren's Curse : Battle of Atlantis (TELAH TERBIT!)
Fantasy[Adventure, Fantasy] {Sequel Kutukan Siren} { Update Setiap Hari! Support Dengan Vote Untuk Membuat Author Semangat} 50 tahun telah berlalu, Clara sudah bisa merelakan kepergian Rita, ibunya. Namun, kematiannya meninggalkan teka-teki yang membuat Cl...