Genap dua minggu Husna berada di Ibu kota semuanya berjalan dengan sangat baik,dia sudah bisa berbaur dengan teman sekelasnya,Husna juga mengikuti dua les yaitu lukis dan bahasa Inggris,ayahnya yang menyarankannya karena Husna kebetulan mempunyai bakat dengan seni lukis jadi ayahnya ingin mengembangkan nya dan kalau les bahasa Inggris itu keinginan ayahnya dan Husna juga tidak bisa memungkiri jika bahasa Inggris sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok juga
Husna les setiap hari Rabu dan Jum'at, ayahnya memang tidak mengambil kelas ekstra agar Husna tidak terlalu lelah juga,hari ini dia pulang terlambat karena tadi Miss Fio guru les Husna agak terlambat datang jadi jam les agak melar sedikit
Husna mampir ke toko biru dulu sebelum pulang karena dia ingin membeli minuman dingin,suasana di dalam toko tidak terlalu ramai mungkin hanya satu dua orang saja yang ada disana
Husna mengambil satu kotak susu full cream,roti,tisu basah dan minuman dingin lalu langsung menuju kasir disana hanya ada satu orang laki-laki tengah membayar Husna berdiri mengantri dibelakangnya,Husna mulai menyadari laki-laki itu seperti tengah kebingungan dia meraba seluruh kantung di celananya
"Ah sialan dompet sama handphone gue di rumah si Agra lagi" keluh laki-laki itu
"Mas gimana?"tanya mbak-mbak kasir
Laki-laki itu juga sepertinya bingung dan ya Husna peka sepertinya laki-laki didepannya ini tidak membawa uang"satuin sama punya saya ya mbak"Husna agak menggeser posisinya agar menjadi berhadapan dengan kasir si laki-laki sudah bergeser ke sampingnya sekarang
"Totalnya sembilan puluh tiga ribu mbak"sang kasir menyodorkan belanjaan Husna
Husna menyerahkan uang selembar seratus ribuan,mereka lalu keluar bersamaan"Ini barang punya kamu" Husna mengeluarkan dua kotak rokok dan satu minuman soda dan menyerahkannya ke lelaki tadi
"Sorry dompet gue ketinggalan,gue ganti uang Lo oke,boleh minta no rekening nya?"tanya laki-laki itu dan dia sadar jika dia tidak mempunyai alat untuk menulis,handphonenya tidak ada
"Sudah tidak perlu tidak masalah,saya pamit duluan ya sudah ada yang menjemput, assalamualaikum"pamit Husna
Laki-laki itu manatap kepergian gadis yang baru saja menolongnya dari rasa malu,dan begonya kenapa dia tidak cek dulu bawa dompet atau tidak sebelum masuk kesini main nyelonong gitu aja ngambil minuman sama rokok,setelah perempuan tadi berlalu barulah dia menyadari sesuatu dia menganal pakaian seragam yang di kenakan oleh perempuan tadi jelas karena dia juga memilikinya atau bisa dikatakan mereka satu sekolah"Nanti kalau ketemu lagi gue balikin,anjir mama gue gak terima kasih sama sekali lagi sama tuh orang"lagi-lagi dia lupa
Oke perkenalan sejenak namanya adalah Mario,dia satu sekolah bahkan satu angkatan dengan Husna namun berbeda jurusan,Mario ada di kelas IPA sedangkan Husna ada di kelas IPS
Mario seperti remaja ibu kota pada umumnya malam-malam begini dia berkumpul dengan teman-temannya, yah bisa disebut gang juga hanya saja tidak seekstrim seperti yang ada dalam cerita-cerita,mereka hanya sama-sama anak SMA yang gabut dan satu frekuensi sudah itu saja,tempat berkumpulnya juga hanya bangunan kecil disamping warung kelontong seorang kakek tua di daerah pinggiran kota
"kok gak bawa gorengan sekalian Yo" ini Arga temannya Mario yang bertanya
"Dompet sama hp gue ketinggalan di rumah Lo setan"umpat Mario
"Terus inj Lo bisa bawa rokok bungkusan dari mana?ya kali mulung"lanjut Arga tidak percaya
Geri yang ada di samping Arga menggeplak temannya itu"ya kan mungkin ada nyelip disaku,bego"
Mario melempar satu kotak rokok yang sudah ia ambil dua isinya kemeja dihadapannya dan langsung di serbu teman-temannya"kaga,gue dibayarin tadi sama orang"
"Lu minjem ke orang yo?"tanya geri tidak percaya woi Mario itu anak tajir duitnya banyak makanya agak aneh denger kalau ini cowo dibayarin orang
"ya mau gimana lagi,ya kali gue kabur nanti dikira maling"ketus Mario
"Ya udahlah kali-kali doang kan, emang lu minjem sama siapa?"Rey ikut menyaut
Mario akhirnya lupa lagi,dia tadi udah mah gak berterima kasih malah nanyain nomor rekening dan dia juga gak nanya nama cewek tadi siapa"gue gak tau tapi dia anak sekolahan kita gampang lah nanti dicari"tutur Mario singkat
"Ini nih manusia sombong,masa teman sekolah sendiri kaga tau"sindir Arga
"Eh anjir emang lu kenal semua anak sekolah kita?kaga kan?"Mario tidak terima dikatakan sombong,ya kalau teman sekolahnya hanya 30 orang pasti ia hafal semua lah ini ada dua ribu orangan ya kali dia tau
"udah-udah malah adu bacot, mending Mabar aja kuy"ajak Rey
Mereka langsung gas-gas aja,Mario sendiri masih asik menikmati rokok ketiganya dari tadi karena mau join hp dia kan dirumah si kunyuk Arga.
Keesokan harinya Mario meminta bantuan Arga dan Sandi yang teman sekelasnya untuk mencari gadis yang kemarin meminjamkan uang kepadanya,bukan apa-apa meskipun hanya enam puluh ribuan Mario tetap tidak enak, sebenarnya Mario juga meminta teman-temannya untuk mencari tapi mereka berbeda kelas dan Mario amat sangat tolol memberikan ciri-ciri gadis itu karena dia hanya bilang"tu cewek pake kerudung"itu aja
"Bro yang bener aja cewek yang kerudungan disini banyak anjir kaga cuman satu dua doang"frustasi Sandi
"Dia pokoknya gak pendek tapi gak tinggi juga terus kerudungan gitu" sewot Mario
nah kan makin bingung kan lo dengan ciri-ciri itu cewek"Udahlah ribet amat,kata Lo si cewe juga gak minta balikin duitnya kan ya udah sih cuek aja"imbuh Arga
"Gak bisa lah apaan banget masa gue di traktir cewe mana gak kenal lagi" Mario kekeh dia ingin mengembalikan uang itu, sebenarnya ia ingin berterima kasih tapi dia gengsi jika harus bilang pada Arga dan juga Sandi
"Gimana kaalu kita stand bye aja di gerbang nanti pas jam pulang siapa tau lo bisa ketemu kan,kalau random gini mana bisa ketemu"usul Sandi
bukannya apa-apa disekolah mereka itu siswi yang berhijab itu bervariasi ada yang pake kerudungnya musiman maksudnya itu mereka kadang pake kerudung kadang juga enggak jadi agak bingung nyari begini
Sebelum bel pulang mereka benar-benar berdiri di depan gerbang ditambah ada Geri dan Rey juga sekarang,saat siswa-siswi mulai keluar Mareka nunjuk satu-satu yang pake krudung ada juga yang ditarik-tarik sama Arga dan Rey
"Nih ini cewe yang kedua puluh gue tarik"ucap Rey
"Ck,bukan dia gak gendut"sarkas Mario
Sampai siswa-siswi sudah lengang mereka masih tidak mendapatkan gadis yang Mario maksud"Dah lah capek gue ini bukan itu bukan"gerutu Sandi
"Iya liat ini udah pada balik gak ada tuh cewek yang lu maksud,apa jangan-jangan dia gak sekolah disini" curiga Geri
"Dia sekolah disini gue inget kok dia pake seragam kita"Mario masih celingukan
"dah lah balik-balik panas tau gak, besok aja lanjutin lagi gue mau berak"ajak Arga
