🌳

3 0 0
                                        

Husna tengah duduk diantara dua laki-laki Mario dan Abzan, hari ini Mario masuk kembali sekolah dan karena mereka sedang ujian kenaikan kelas jadinya pulang hari ini lebih awal, Husna kebetulan ada janji dengan Abzan untuk membicarakan terkait materi yang akan mereka bawa di kegiatan debat besok, Mario juga sudah mengetahui perihal perlombaan itu namun karena sudah nanggung begini dia todak bisa melarang Husna, jadilah dia ikut sekarang

Abzan melihat sekilas pada Mario dia lalu memindahkan atensinya pada Husna"ini materi yang kemaren kayanya kita lebih spesifikin lagi aja buat garis besar perbab nya sesuai sama perlombaan taun kemaren"

Husna mengangguk"mau ambil dua sub materi aja bab ini?"

Mario merasa diabaikan sekarang, dia menarik Husna agar tidak mendekat kearah Abzan"jangan deket-deket"

Husna menggeser letak duduknya kearah Mario"kamu bosen?"tanya Husna

Mario mengangguk,dia berhasil merebut atensi Husna"masih belum selesai?"

Husna tersenyum singkat pada Abzan lalu menghadap Mario lagi "kayanya masih lama, aku perlu latian sekarang kamu kalau mau pulang gak papa nanti aku minta jemput Pak Asep"

"Terus biarin kamu berduaan sama dia gitu?big no"tolak Mario

Husna hanya mengehala nafas pelan kalau sudah begini bisa apa,Husna lalu mulai berdiskusi lagi bersama Abzan

Setengah jam berlalu dan Mario mulai bosan, dia juga sadar malah mengganggu Husna disana dan mereka jadi makin lama, Abzan dan Husna memang tidak banyak berkomunikasi satu sama lain hanya seperlunya saja

"Aku mau main bola dibawah, nanti susul aja kalau udah selesai"Mario akhirnya menyerah

Husna mengangguk, Mario pergi dari sana tapi saat hendak keluar dari ruangan itu dia was-was sendiri entahlah dia takut tiba-tiba Abzan akan merebut Husna darinya"nggak dia punya gue"yakin Mario

Empat puluh lima menit berlalu dan Husna selesai dia dan Abzan melakukan bimbingan dengan Bu Puri selaku pembina

"Ya udah kalian latiannya lagi hari Sabtu ya,fokus aja sama ujian dulu Ibu duluan"pamit Bu Puri

Keduanya mengangguk dan menyalami tangan sang guru
"Kamu pulang dijemput?"tanya Abzan

Husna menggeleng"aku bareng Mario"

Abzan menoleh kearahnya"kamu pacaran sama dia?tapi aku denger dia pacarnya Gea kan?"Abzan sedikit kepo

Husna bingung mau jawab apa,jadi dia hanya menjawabnya dengan senyuman kecil,saat sampai lapangan dia melihat Mario sedang berbicara dengan Gea

"See?mau aku anter aja?"tawar Abzan

Husna melihat ke arah Abzan"aku mau nunggu pak Asep aja deh"putus Husna

"Yaudah barengan aja kedepannya, kamu nunggunya mau di halte kan?" tanya Abzan lagi

Husna mengiyakan, ini karena papanya melarang dia membawa motor jadi dia tidak bisa pulang sendiri, Husna berjalan berdampingan dengan Abzan dia melirik ke arah lapangan dan Mario masih mengobrol dengan Gea jadi dia dengan cepat pergi dari area sekolah

Husna menghubungi sopir ayahnya itu namun Pak Asep tidak menjawab panggilannya

"Kenapa?"tanya Abzan dia sudah siap pulang dengan motornya"gak bisa jemput?mau bareng gue juga gak masalah kok"Abzan masih setia menawarkan tumpangan

"Aku naik angkot aja deh"Husna tidak enak kalau diantar Abzan

"Yaudah deh, hati-hati ya gue pulang duluan"pamit Abzan

Husna merogoh saku bajunya 'uangnya hilang'batin Husna dia mengecek semua kantong baju dan roknya

Abzan yang selesai mengenakan helm diam lagi melihat Husna"kenapa?"

"Emm aku bareng kamu aja,uang aku ilang"putus Husna akhirnya, dia tidak ada uang kalau naik kendaraan umum

Abzan terkekeh kecil"kan udah gue bilang, ayo naik"

Husna maju kearah sana namun belum sempat dia naik tangannya ditarik duluan dan walla Mario sudah menatap tajam padanya

"Dia bareng gue lo boleh pulang"usir Mario pada Abzan

"Oke"jawab Abzan singkat lalu pergi dari sana

Kini tinggal mereka berdua"kenapa?" tanya Mario"motor dia lebih bagus dari aku hmm?"tanya Mario

"Apasih"Husna melepas tangannya yang dipegang Mario

"Kamu yang apa-apaan,aku nungguin kamu dari tadi malah mau pulang sama dia"sebal Mario

Husna diam sesaat"ya udah Ayok pulang" pinta Husna

"Kamu tuh kenapa sih sensian banget dari kemaren,jangan mulai deh na kita baru baikan"Mario tiba-tiba emosi

Husna menghela nafas kecil dia tidak boleh terbawa emosi juga"iya ya udah maaf ya,aku salah,boleh kita pulang sekarang?"pinta Husna

"Kamu mau bikin aku cemburu mau bales aku hah pake acara pulang sama dia segala"Mario enggan mengalah

Husna menatapnya sekarang "takutnya kamu mau pulang sama kak Gea aku gak ada ongkos buat pulang uang aku ilang,pak Asep gak bisa aku hubungin"jelas Husna

Mario speacless dia langsung merasa bersalah

"Boleh kita pulang?aku capek,tapi kalau kamu gak mau bareng aku aku, aku pesen online aja"Husna masih mencoba setenang mungkin

Mario menunduk"Aku ambil motor dulu"lalu masuk lagi kedalam adea gedung

Husna anteng menunggu tapi Mario masuk cukup lama, dia akhirnya ikut masuk lagi kedalam dan Mario tengah memapah Gea dan menuju motornya

Mario balik menatap Husna lalu menghampiri kekasihnya itu "maaf maaf banget Gea jatoh dari atas panggung di Aula, tunggu sebentar gak papa ya aku bakal balik lagi jemput kamu, aku nganter ke klinik doang,tunggu ya sebentar aja" mohon Mario penuh sesal

Husna melihat kearah Gea, karena kasihan jadi dia mengangguk saja mengiyakan, Mario lantas naik ke motornya dan mereka berdua keluar dari sekolah meninggalkan Husna

Husna pada akhirnya memutuskan untuk naik ojek online saja, firasatnya mengatakan Mario tidak akan kembali dalam waktu cepat dan Husna ingin pulang sekarang dia akan membayar pas nanti sampai di rumah saja

Mario menunggui Gea di klinik kaki gadis itu memar dan karena Gea tidak ada jemputan jadi Mario harus mengantarkannya pulang, satu pesan masuk ke handphonenya

Husna: Aku udah pulang bareng ojek online

Rasa sesal menyeruak begitu saja dari dalam hatinya,dia begitu keras dan cemburu melihat Husna bersama orang lain tapi dia lebih parah dari itu, gadis itu tidak protes saat ia tinggal tadi dan bodohnya Mario tidak memberikan uang sepeserpun pada Husna yang sudah jelas kehilangan uang, Mario menyesal tidak mengizinkan Husna bersama Abzan saja tadi

Dia melihat kerah Gea yang masih diperiksa oleh dokter, Mario sadar Gea adalah salah satu sebab dia dan Husna mengalami kesalah pahaman kemarin

Me: maaf ya aku gak nganter, aku nanti kerumah oke mau dibawain apa?

Husna: besok aja ya ketemu di sekolah aku mau belajar sekarang

Mario menatap sedih handphonenya gadis itu menolak, Gea selesai diperiksa dan diperbolehkan langsung pulang, karena sudah kelas dua belas Gea hanya tinggal acara kelulusan saja dia kesekolah hanya untuk latihan untuk event kelulusan itu

"Sorry ya jadi ngerepotin Lo"ucap Gea  tidak enak

"Gue anterin pulang"

"Boleh makan dulu gak? Gue laper banget soalnya"pinta Gea

Mario bingung tapi dia juga kasihan ujungnya dia mengiyakan kemauan Gea itu, dia langsung chat Husna tapi gadis itu tidak aktif

"Kalau Husna gak bolehin gak papa kok langsung pulang aja"tutur Gea cepat

Mario memayikan handphonenya "kita makan dulu"putusnya karena Mario juga cukup lapar

Our Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang