Husna sekarang sudah duduk di sofa di ruang tengah milik Mario, dia masih malu ke gap pelukan oleh Siska tadi, mana Mario sekarang nempel terus dengannya
"Mario, kasian itu Husnanya"tegur Siska
"Mah, aku tuh kangen banget sama dia, jadi mamah harus peka dong dikit"omel Mario
Siska hanya tersenyum pasrah mendengarnya "kamu sama siapa tadi kesininya sayang?"Siska beralih pada Husna
"Tadi bareng abang tante, abang tadi mau nganterin barang Ayah yang ketinggalan jadi sekalian nganger aku"jelas Husna "oh iya tante ini ada oleh-oleh sedikit"Husna menyedahkan bingkisan tadi pada Siska
"Terima kasih sayang"Siska menerimanya dengan baik
Mereka mengobrol sebentar karena baby Arsyita yang mulai menangus mungkin mengantuk jadinya Siska meninggalkan Husna dan Mario berdua saja, Samudra sendiri dia sedang ada pekerjaan di luar kota jadi tidak ada di rumah
Mario menatao tajam ke arah Husna, tapi Husna tersenyum sambil membingkai wajah Mario dengan tangannya
"Maaf, kelamaan ya nunggunya" sesal Husna
Mario memejamkan matanya sejenak lalu membawa Husna kembali dalam dekapannya
"Gak dimaafin"Mario kini menelusulkan wajahnya ke ceruk leher Husna, ah dia merindukan aroma lembut ini
"Gimana biar dimaafin?"Husna tahu Mario tidak serius dengan ucapannya
"Jangan lepasin sampe aku puas" jawab Mario
Husna hanya terkekeh kalau sudah begini bisa apa kan
"Rambut kamu panjangan sebulan gak aku liat"Mario bangkit dan menatap dalam ke mata Husna "jangan sakit lagi" pinta Mario dengan sungguh-sungguh pada Husna dia tidak menghiraukan perkataan Husna sebelumnya
Husna mengangguk mengiyakan permintaan itu "aku pikir kamu bakalan putusin aku kemarin" gurau Husna
Mario merebahkan dirinya di sofa dengan berbantalkan pangkuan Husna, dia menggenggam jemari tangan kanan Husna
"Aku sanggup nunggu setaun juga""Kamu pengen aku sakit setaun?"
Mario menggeleng "bukan begitu yang"sebal Mario
Husna kembali tertawa, menjahili Mario memang sesuatu yang cukup menyenangkan, mereka kini menceritakan kesibukan satu sama lain dan hal-hal random lainnya, entahlah mereka hanya ingin melepas sesuatu yang hilang selama mereka berpisah
Husna kini sedang menggendong baby Arsyta dalam pelukannya
"Wangi banget ini bayi"Husna mencium pipi gembil ArsyitaMario menirukan tindakan Husna tapi bukan ke baby Arsyta melainkan ke perempuan dewasa yang menggendongnya
"Yang ini juga wangi""Mario"kesal Husna
Tapi tindakan Mario itu langsung dengan tanggap diikuti baby Arsyta, dia juga ikut mencium pipi Husna
"Ahhhh di kiss ya kakak nya"gemas Husna
Mario terkekeh geli, bayi memang peniru yang handal
"Dasar perebut, yang ini punya om"Husna memukul pelan Mario "jangan ngomong gitu"tegur Husna "kamu belum makan kan dari pagi? Makan dulu gih"titah Husna pada Mario karena saat datang tadi kentara sekali bahwa Mario baru bangun tidur
"Mau sama kamu"Mario menarik Husna ke meja makan
"Aku lagi gendong Arsyta loh, aku juga udah makan"terang Husna
"Tapi aku belum jadi kamu harus temenin aku makan"jawab Mario enteng
"Ya udah pegang dulu baby nya" Husna menyerahkan Arsyta agar digendong Mario, tidak akan selesai ia berdebat dengan Mario