🐇

3 0 0
                                    

Ternyata mencari seorang gadis tidak semudah yang Mario bayangkan, sekarang sudah satu Minggu lebih mereka berlima selalu menemani Mario tiap sebelum masuk kelas dan keluar kelas untuk mencari gadis yang Mario kekeh untuk temui,jangan salah Mario sudah menempuh banyak cara untuk menemukan gadis itu bukan berdiri rutin di gerbang setiap pagi dan sore saja,tapi juga mencari data siswa di tata usaha dan  keliling ke setiap kelas,tapi hasilnya nihil

"Yo, jangan-jangan yang Lo temuin hari itu bukan manusia,bisa aja kan dia setan yang gentayangan,mungkin dia dulu sekolah disini"Rey jujur sudah menyerah mencari gadis yang Mario maksud

"Nah bener juga,kan lu malem-malem kemaren kan liat tuh cewek"Geri ikut manambahkan kebenaran dari apa yang Rey sampaikan

Arga mendekat"pas waktu lo kemaren sama dia,kakinya Napak gak?"tanya Arga

Mario diam mana ada dia liat kaki itu cewek napak atau enggak kemaren
"Tapi dia ngapain ke Indomaret coba" Mario agak goyah sekarang

"Beh lu gak update banget sih jaman sekarang banyak setan yang order ojek pake handphone kan,pasti setannya udah gaul lah"timpal Geri

"Yang si Geri bilang itu bener,siapa tau tuh setan matinya pas mau ke Indomaret kan bisa aja"tambah Rey

"Kok gue merinding ya"Sandi yang sedari tadi diam ikut menimpali,mana mereka sedang berada di roof toff lagi,ya mereka bolos karena kelas Mario jamkos yang lain ikutan aja doang

Mario yang dari awal realistis sekarang ikutan goyah kepercayaannya,apa iya yang kemaren itu setan penasaran doang tapi kok baik banget"ya terus gimana gue balikin duitnya,ke kuburan gitu?"

"Repot amat lu sedekahin aja ke orang tidak mampu,gue gitu contohnya"usul  Arga

"Itumah maunya lu nyet"Mario menjitak kepala Arga

"Gue mau ngasih langsung duitnya,lo semua harus nganterin gue nyari kuburan itu cewek soalnya kalian juga nyebat pake rokok yang dibeliin tuh setan"todong Mario

setelah itu mereka turun ke bawah karena hari mulai terik dan di atas sana sangat panas
                                ***
Apa yang Mario katakan tempo hari benar-benar mereka lakukan,hari itu juga Mario yang notabennya anak yang memiliki saham yang lumayan besar disekolah itu akhirnya dengan sedikit paksaan bisa mendapatkan data siswa yang meninggal itu,hanya ada satu siswi yang meninggal jarak sepuluh tahun yang lalu dan sebenarnya siswi itu juga sudah keluar dari sekolah karena alasan medis tapi dengan random nya mereka menuruti ucapan Arga yang mengatakan mungkin gadis itu putus harapan karena sakit keras tetapi dia masih ingin sekolah disana dan saat perjalanan ke Indomaret siswi itu celaka

Dan walla sekarang mereka ada disebuah pemakaman dan masih mengenakan seragam karena mereka baru saja pulang sekolah langsung kesini,mereka juga ditemani oleh juru makamnya

"Ini makamnya,saya tinggal ya"ucap sang juru makam

Mereka dengan tenangnya langsung berjongkok disana dan berdoa seadanya dan sebisanya mereka saja
"Gue mau balikin duit Lo, thanks Lo udah minjemin duit waktu gue di Indomaret kemaren,gue yang Lo beliin rokok dan mereka ikutan karena mereka juga nyebat pake rokok yang Lo beliin"ucap Mario lalu meyimpan uang dengan jumlah enam puluh tiga ribu lima ratus sesuai dengan jumlah yang perempuan itu bayar,tadinya Mario ingin genapkan tujuh puluh ribu tapi Sandi bilang kalau lebih takutnya Mario di gentayangin karena uangnya kelebihan dari yang si cewek kasih

"Semoga tenang ya neng jangan gentayangin kita oke"ucap Geri

Setelah selesai acara dari makam itu mereka langsung kembali,ini beneran lokasi makamnya itu jauh baget sampai beda kota,dari area sekolah pokoknya muter banget jadi bolak-balik nya agak lumayan juga,mereka masing-masing membawa motor sendiri,mereka sampai kembali ke ibu kota sesudah Maghrib, sebelum pulang Mario dkk mendatangi lagi Indomaret yang sama seperti pada saat Mario menemui siswi itu sebagai ritual terakhir ceritanya wkwk

Mereka membeli minuman satu-satu dan Mario yang membayar sebagai ucapan terimakasih juga karena curut-curutnya ini mau menemaninya ke tempat yang lumayan jauh itu meski dengan sedikit paksaan,mereka lalu keluar dari sana dan niatnya untuk langsung pulang karena dari pagi mereka gak balik-balik kerumah masing-masing sampe mau malem gini

saat keluar dari toko biru itu,Rey melihat orang yang dikenalnya "HUSNA"teriak Rey dan langsung menghampiri teman sekelasnya itu yang sedang berdiri di dekat tiang listrik

Teman-teman Mario melihat juga siapa yang dipanggil oleh Rey,gadis itu berbalik badan dan "DUARRR" mata Mario langsung melotot dan juga mulutnya sudah menganga melihat gadis yang bersama Rey sekarang

"Loh Rey kamu lagi ngapain disini? bukannya rumah kamu di daerah Z ya?"tanya Husna heran

"Mau nyari jodoh,nah kan ketemu beneran"goda Rey

Husna terkekeh kecil mereka memang sudah berteman akrab sekarang "tadi aku Naura sama fito ngerjain proyek makalah,kamu gak bisa di telpon jadi kata Naura nanti kamu yang print sama jilid makalahnya ya"

"Sorry ya gue tadi ada kerjaan dulu soalnya,nanti kirim aja filenya ya besok gue print,Lo baru balik les ya?"tanya Rey

Mereka asik mengobrol,Mario dengan langkah teratur mendekati mereka, saat udah sampai dia melihat dari atas sampai bawah gadis itu dan 'napak' woi kaki ini cewek nginjek tanah,Mario menyentuh bahu cewek itu dan membalik nya agar mereka saling berhadapan

"Eh"Husna kaget karena bahunya digeser"maaf kenapa ya?"tanya Husna aneh

"Yeh kupret jangan disentuh calon bini gue ini"Rey menyingkirkan tangan Mario dari bahu Husna"oh iya na kenalin ini temen-temen gue, dan Lo semua ini calon bini gue"ucap Rey dengan tidak tahu malunya mengenalkan mereka

Husna melihat laki-laki yang masih melamun dihadapannya ini sepertinya ia pernah melihatnya"loh kamu yang waktu itu kan?yang disini juga?"tanya Husna antusias

"Lo kenal dia na?"tanya Rey penasaran

Husna mengangguk-anggukkan kepalanya"Iya aku ketemunya disini juga sama dia iya kan?"Husna bertanya pada Mario agar menyetujui ucapannya"teman kamu waktu itu sepertinya kelupaan dompet,jadi kami sempat mengobrol"

Kelanjutan ucapan Husna kini membuat Rey,Arga,Geri dan Sandi berekspresi sama seperti Mario,dan Husna kini heran kenapa semuanya terlihat syok

"Lo manusia kan?"Mario mengeluarkan suara

Husna tersenyum kecil"Iya aku manusia,kamu gak inget aku ya?kita pernah ketemu disini pas kamu kelupaan bawa dompet"Husna masih menjelaskan hal sama dia berfikir apa laki-laki itu lupa tapi kenapa sampe tanya dia manusia apa bukan

"Mereka bilang lu itu setan"Mario dengan polos menunjuk keempat temannya yang sedang berjajar

"Hah?"Husna tidak mengerti kenapa ia dikatakan setan"tapi aku manusia" ucap Husna ragu

"Setan lu Rey"Mario langsung menonjok Rey begitu saja bukan hanya Mario tapi Arga,Geri dan Sandi juga ikutan mukulin Rey

"Eh eh eh kok malah pada berantem" syok Husna

Mereka akhirnya dilerai oleh tukang parkir dan juga pegawai Indomaret, Husna sendiri pamit pulang karena dia sudah di telpon ayahnya

Our Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang