🦚

4 0 0
                                    

Husna sekarang tengah menatap layar televisi di hadapannya,Mario juga sedang main ke tempatnya tapi dia sekarang sedang mengobrol dengan Ayahnya, entahlah mereka suka asik sendiri kalau sudah mengobrol sedangkan Husna kadang kurang faham dengan apa yang dia laki-laki beda generasi itu bicarakan

Husna beranjak naik ke kamarnya dan dia mengambil kanvas serta cat miliknya kalau sudah bosan inilah kegiatan Husna, garis-garis yang saling terhubung dengan variasi warna itu kini menjadi lukisan bunga matahari

"Aku kira udah tidur"Mario duduk di samping Husna mereka ada di ruang santai di lantai atas

"Kamu keasikan Ayah jadi aku naik aja bosen"timpal Husna dia masih fokus pada gambarnya

"Hehe maafin,bagus banget gambarnya kamu mau ambil jurusan kuliah apa nanti?"kepo Mario

Husna menggeleng tidak yakin "nggak tau mungkin gak kuliah"timpal Husna asal

"Masa gak kuliah"Mario langsung kaget

"Dih emangnya kenapa kalau gak kuliah?"tanya Husna balik

"Ya gak papa sih cuman kan sayang aja masa gak kuliah,kamu emangnya mau ngapain kalau gak kuliah?" Mario malah makin penasaran

Husna menatap balik Mario"nikah mungkin"jawab Husna asal

Mario tersenyum"ngode nih?"

Husna membenahi peralatan lukisnya  karena dia sudah selesai"ngode siapa?kamu?nggak lah kamu harus jadi dokter"

"Lah terus?"bingung Mario

"Kamu harus sukses kan kata aku juga fokus sama mimpi kamu"Husna masih menanggapi dengan santai

"emangnya kamu gak punya mimpi? Kenapa mau langsung nikah?"Mario mulai serius sekarang bicaranya

"Kan aku bilang mungkin"bantah Husna

"Ya presentase nya lima puluh lima puluh lah na kalau mungkin,lagian nanti juga kamu nikahnya sama aku" sombong Mario

Husna terkekeh"PD banget dih"

"Putri om dah ada yang nunggu asal tau aja"Haidar tiba-tiba datang dan ikut obrolan dua remaja itu

Husna melihat Mario sekarang wajahnya sudah merah seperti nya Mario menanggapi ucapan Haidar dengan serius"Ayah"tegur Husna

Haidar terkekeh"udah sana kamu pulang besok kalian sekolah nanti kesiangan"ucap Haidar pada Mario

"Ayo aku anter kedepan"ajak Husna

Sampai di depan gerbang Mario manatap Husna memelas "kamu beneran ada yang nunggu?"

Husna menggeleng"nggak, ayah becanda doang,udah sana"usir Husna

"beneran?"Mario masih kurang yakin dengan jawaban Husna

"Beneran ya ampun"Husna menyesal karena menjahili Mario tadi

"Kamu punya aku mau ada yang nunggu sekalipun gak bakalan aku lepas kamu biarin aja dia nunggu sampe mati"cerocos Mario

Husna geleng-geleng kepala mendengarnya"astaga iya iya Aku punya kamu udah sana pulang,sampe ketemu besok"jengah Husna

"Aku bisa nikahin kamu selesai kita SMA dan aku bakal jadi dokter, assalamualaikum"Mario langsung pergi meninggalkan halaman rumah Husna

Haidar keluar dari rumah dan tertawa kecil"dasar anak muda emangnya dia mau ngasih makan kamu apa kalau nikah?daun?"

"Ayah sih pake mancing-mancing ngambek tuh anaknya"timpal Husna

Haidar merangkul bahu putrinya dan mereka masuk ke dalam rumah"ayok masuk dingin"

Our Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang