🌛

3 0 0
                                    

Husna bangun dari tidurnya, ia masih mengumpulkan nyawa sampai ia langsung bangun dalam sekejap setelah sadar dia dimana sekarang

"aku ketiduran kayanya"Husna familiar dengan kamar yang ia tempati sekarang, karena ia juga pernah bermain dengan keponakan Mario disini

Husna meraih tasnya dan menuju ke kamar mandi karena dia masih mengenakan gaun tadi, pukul 01.22 dini jari saat ia melihat ke arah jam yang terpajang di dinding

Setelah membersihkan muka dan mengganti pakaiannya Husna hendak membenarkan gorden kamar tapi ia menangkap siluet seseorang ada Mario di yang tengah duduk di balkon kamarnya

Husna keluar dari kamar dan menuju pintu kamar Mario, karena sedikit terbuka Husna langsung masuk setelah mengetuk pelan pintu itu tapi Mario sepertinya tidak mendengarnya

Husna langsung menuju ke balkon dan mendapati Mario yang tengah mengepulkan asap dari bibirnya namun dengan posisi membelakangi tempat Husna berdiri sekarang

"Kamu lagi ada masalah?"tanya Husna

Mario langsung berbalik dan mematikan rokoknya"sayang, kebangun?"tanya Mario balik

Husna mengangguk lalu duduk di kursi panjang bersama dengan Mario
"Kamu kenapa belum tidur?"

"Gak papa aku emang susah tidur jadi ngadem dulu disini"Mario tersenyum simpul

"Kalau memang ada masalah kamu bisa cerita sama aku Mario, meskipun aku belum tentu bisa bantu tapi seenggaknya aku bisa dengerin kamu" Husna memberikan pengertian

Mario mengangguk dan merebahkan dirinya dengan berbantalkan pangkuan Husna"aku gak ada masalah apapun kok cuman lagi ada pikiran aja dikit"

Husna mengelus Surai rambut Mario "kamu tau rasanya aku benar-benar di treat like queen banget sama kamu tapi rasanya aku belum pernah ngasih apapun ke kamu"

Mario menatap Husna"jangan bilang kaya gitu kamu udah ngasih segalanya buat aku na, aku yang beruntung dapetin kamu disini mungkin kalau orang lain yang diposisi kamu mereka gak akan pernah tahan dengan aku yang posesif terus cemburuan manja over protective lagi, kamu selalu ngasih aku kesempatan meskipun aku udah nyakitin kamu berulang kali"

"Kamu laki-laki yang baik Mario, aku benar-benar berterima kasih banget karena kamu udah jagain aku" Husna kini menatap hamparan langit tidak ada bintang disana hanya ada bulan yang bersinar sendiri

Mario bangkit dan menatap kedalam mata Husna"aku yang berterima kasih karena kamu udah Dateng di hidup aku, aku sekarang jadi lebih deket sama keluarga karena gak ngayap terus, dan lagi orang tua aku sekarang bisa senyum karena nilai aku bisa meningkat"

Husna tertawa kecil"kamu memang dasarnya pintar Mario bukan karena aku, mungkin hanya kurang rajin saja"

"Ya aku kan rajinnya gara-gara kamu" timpal Mario "oh iya hampir lupa kamu sama si Abzan gak jadi kah lombanya?"tanya Mario penasaran

"Pihak sekolah gak jadi acc kegiatannya mungkin karena udah mau libur juga jadinya gak dibolehin"jelas Husna

Mario mengangguk dia bersyukur karena Husna tidak perlu pergi jauh hanya dengan Abzan saja

"Oh iya aku lupa ngasih tau, mungkin liburan kali ini aku gak disini aku mau ke rumah bude ku lagi"

Mario lumayan kaget"sebulan penuh?"

Husna mengangguk"kanyanya disana sembilan hari sisanya Ayah mau ambil cuti biar liburan sama aku juga"

Mario cemberut"kenapa gak disini aja kita jadinya jauhan Ding kalau kamu pergi"keluh Mario tidak terima

"Gak akan lama Mario, nanti kalau pas mau masuk aku balik lagi kesini" Husna memberikan penjelasan

tapi Mario tidak yakin dengan itu dia takut kalau Husna malah pindah lagi kesana secara dia kan dari kecil ditempat itu"akunya gimana?"

Our Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang