🎏

2 0 0
                                    

Ulangan akhirnya selesai dilaksanakan, delapan hari yang berat akhirnya terselesaikan, Husna dia menyelesaikan ulangannya di rumah dengan pakk Aji selaku walj kelas dan satu guru pembimbing datang setiap harinya, Haidar menyertakan surat dari dokter dan sikolog agar Husna diberikan keringanan untuk melaksanakan ulangan di rumah

Terapi Husna berjalan dengan baik, meskipun ia melaksanakan ulangan susulan tapi semuanya dapat selesai juga, mereka hanya harus menunggi sekitar dua minggu untuk pembagian raport, Husna juga sudah mulai berkomunikasi dengan Naura dia masih belum menghubungi yang lain termasuk Mario

Arga hari ini datang ke rumah membawa teman-temannya, ini pertama kali setelah mamahnya menikah dengan Haidar Arga mengajak temannya, karena kalaupun main pasti Arga yang ikut ke rumah Sandi atau Mario karena dia belum berani, tapi sekarang empat curut itu memaksa untuk datang ke rumahnya

"Den Arga sudah pulang?"bi Siti menyambut kedatangan Arga

"Iya bi, mamah kemana ya bi kok rumah sepi?"tanya Arga

"Ohh nyonya berangkat bersama tuan besar den, nyonya tadi memberi tahu bibi kalau teman-teman den Arga akan datang" terang bi Siti

"Husna ikut bi?"Mario yang kini bertanya

Bi Siti menggeleng "nona ada di kamarnya den Mario"Bi Siti memang sudah kenal dekat dengan Mario

"Ya udah bi tolong buatin minuman ya"pinta Arga dan dijawab anggukan oleh bi Siti "kita maen disini aja, tv di akmar gue lagi error soalnya" mereka memang berniat untuk main ps hari ini

Mario sesekali menatap ke lantai dua disana letak kamar dari kekasihnya, dia rindu Husnanya sudah hampir tiga minggu mereka tidak bertemu

"Jangan diliatin mulu, kita kesini buat maen ke rumah si Arga"Rey mengingatkan meskipun dia paham apa yang Mario rasakan sekarang

Mereka kini asyik bermain dengan khusu, salung meneriaki satu sama lain dan sekarang giliran Rey dan Geri yang bermain

"Abang"

Suara itu menghentikan kegiatan mereka seketika, suaranya jelas karena rumah yang besar sehingga bergema, Mario reflek berjalan ke arah tangga

"Abang"Husna memanggil Arga lagi dari lantai dua tapi wajahnya tidak terlihat dari bawah

Arga menahan bahu Mario yang sudah menaiki dua anak tangga dengan maksud mencegah, Mario langsung berhenti dia menatap ke ujung tangga dan ya Husnanya ada disana, kekasihnya ada di ujung tangga, mata mereka saling mengunci satu sama lain satu senyuman terukir di bibir Husna lalu dia pergi kembali ke kamarnya

Mario hampir oleng untung du tahan oleh Sandi, Arga sudah naik ke atas menghampiri adiknya itu

"Sadar woi berat anjir"maki Sandi

"Gue gak mimpi kan San? Itu tadk bener dia senyum ke gue kan?" Mario planga plongo kek orang bego

"Mana mana ayang gue mana gur juga pengen liat"rusuh Rey

"Iya bener itu si Husna senyumin lo, wah parah ni manusia langsung nge blank akibat di senyumin ayang" Sandi geleng-geleng kepala

"Gue mau naik juga dia kayanya butuh bantuan"Mario naik lagi tapi buru-buru di tangkap oleh Rey dan Sandi

"Eh eh eh jangan bego kata si Arga si Husna masih belum boleb ditemuin sembarangan"Rey dan Sandi sampai harus membopong Mario ke bawah dan melempaekannya di teras begitu saja, Geri sudah merentangkan tangannya di ujung tangga agar Mario tidak bisa lewat

"Loh den Mario kenapa rebahan disana?"heran bi Siti

"Lagi ngadem aja bi"Sandi yang menyaut

"Biiiiii saya pengen ketemu Husna biiiii"rengek Mario seperti cacing kepanasan, dia sudah seperti anak yang merajuk gara-gara tidak diberikan uang jajan oleh ibunya

Our Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang