Hari pertama ulangan Mario tidak masuk ke sekolah karena lukanya yang baru kering, sebenarnya dia sudah baik-baik saja namun Siska mamanya itu bersikeras dia tidak boleh masuk sekolah dulu, mungkin dia akan masuk besok karena dia malas kalau harus ikut susulan semua nanti tidak ada yang bisa ia contek, oh ya dari kejadian waktu itu Mario sudah absen lima hari disekolah
Ia sekarang ditemani oleh Gea yang datang menjenguk"gue bawain buah, cepet buka mulut lo"suruh Gea
"Tangan gue baik-baik aja"tolak Mario
"Bawel lu"Gea memasukan apel itu kedalam mulut Mario
"Mario ini ada Hus..na"pintu kamar terbuka dan disana Siska berdiri dengan Husna
Mario melotot kenapa harus kaya gini sih kejadiannya
"Assalamu'alaikum Mario, ini aku... emm aku bawa sedikit makanan semoga cepat sembuh"Husna meletakkan buah-buahan yang ia bawa dibalas dekat pintu kamar
"Aku pamit takut ganggu"izin Husna"O..oh ayo Mamah anterin ke bawah" Siska jadi tidak enak sendiri, dia yang memaksa Husna untuk datang dan dia tidak tahu kalau ada perempuan lain yang menjenguk Mario
"Tunggu Na,ahh"Mario sedikit menekan lukanya dan itu lumayan perih
"Pelan-pelan,Lo duduk"perintah Gea menuntun Mario supaya duduk kembali di kasur
"Awas gue mau nyusulin cewek gue" usir Mario
Gea tidak beranjak dia menatap dalam Mario"gue suka sama Lo"
Mario balas manatap Gea ia benar-benar terkejut plus marah dalam waktu bersamaan "gue gak suka sama lo, dan gue udah punya pacar"tolak Mario mentah-mentah
"Apa gak bisa Lo pertimbangin dulu, gue beneran tulus sayang sama lo Mario"Gea masih berusaha
"Enggak, gue ngehargain Lo sebagai adek dari bang Seno Lo gak ada hak buat ngelewatin batas kaya gini, hubungan gue gak baik-baik aja sama cewek gue dan itu karena Lo"tunjuk Mario pada Gea
"Gue lebih baik daripada dia Mario, apa yang gue gak punya gue lebih dari segi apapun dibandingkan cewek Lo itu"Gea mulai mendebat matanya juga sudah memerah ini pertama kalinya dia menyatakan perasaan terlebih dahulu pada lelaki dan dia di tolak begitu saja
Mario menatap nyalang perempuan di depannya ini"Lo cuman sampah kalau dibandingin sama dia"
Mario beranjak turun ke bawah, dia mengejar dan melihat Husna hendak menaiki mobil milik papahnya Mario
"No, jangan pergi"Mario menahan lengan Husna"Eh"Husna kaget karena lengannya ditarik kembali keluar dari mobil
Gea mengikuti dari belakang, Husna melepas genggaman Mario dan hendak masuk kembali ke dalam mobil tapi kini Mario menariknya ke dalam pelukan laki-laki itu "jangan pergi aku mohon"ucap Mario tulus
Badan Husna menegang ini kali kedua laki-laki itu memeluknya tapi sekarang untuk waktu yang lebih lama"maaf"setelah mendengar kata itu dari mulut Mario Husna merasakan beban yang luamayan berat pada tubuhnya
"Mario Mario"panggil Husna"astaga kamu pingsan"Husna langsung dibantu sopir keluarga Mario memapah pemuda itu masuk kedalam rumah
Gea hendak ikut tapi dicegah oleh Santi"tolong kamu pulang saja ya, anak saya tidak baik-baik saja tanpa gadis itu, dia tidak mempunyai ruang untuk perempuan lain"ucap Santi halus
Mata Gea mulai berkaca-kaca dia malu juga kesal sekarang "saya bisa rawat Mario lebih baik dari dia Tante"
Santi menyentuh bahu Gea"Mario sudah menemukan orang yang tepat untuk dia dan itu sudah pasti sempurna untuk dirinya bukan berarti kamu kurang hanya saja rumah dan penghuni itu harus bisa saling melengkapi"