dihukum

4.7K 181 33
                                    

𝗚𝘂𝘀𝗶𝗼𝗻 ❥︎ 𝗗𝘆𝗿𝗿𝗼𝘁𝗵

Drabble

Dyrroth menarik nafasnya dalam-dalam sebelum membuka pintu ruang kelas 11 di depannya, pemuda itu sedikit tertegun saat menyembulkan kepalanya dan melihat semua anak di dalam kelas itu menatapnya dengan tatapan berbeda-beda.

"Anak kelas 10 ya? Telat? Nyari siapa?" tanya Aurora dengan ramah yang kebetulan sedang berada di meja guru, Dyrroth tersenyum canggung.

"Iya, eum lagi nyari kak Gusion, ini kelasnya bukan?" tanya Dyrroth, Aurora mengangguk kecil kemudian beralih menghadap anak kelas.

"Gossen, tuh ada yang nyariin," teriak Aurora, terlihat semua anak kelas beralih menatap seorang pemuda berambut coklat sedang bermain game online.

Gusion beralih menatap Dyrroth yang menunduk di depan pintu kelas kemudian melempar ponselnya ke X-borg dengan sembarangan dan berlari keluar kelas.

"Ehkem-ehkem," dehem temen sepergengan Gusion yang di dehemin cuma ngelempar kertas ke arah temen-temennya yang lanjut maen game.

"Dyrroth, ada apa?" Baru saja hendak menjawab tiba-tiba dari kelas Gusion terdengar suara heboh dari anak kelas yang mulai bernyanyi atau hanya teriak-teriak saling mengejek membuat Dyrroth terkaget.

"Ngobrolnya disana aja," ajak Gusion menarik tangan Dyrroth pergi dari koridor sebelum pergi pemuda itu melirik X-borg yang memberikan semangat.

Kini Gusion dan Dyrroth udah sampe di samping ruang kelas, kedua pemuda itu berhadapan, Dyrroth memberikan sebuah kertas pada Gusion.

"Ini, aku tadi telat dateng jadinya harus di hukum kata kak Guin aku dihukumnya sama kakak jadi aku kesini mau minta kakak hukum aku," jelas Dyrroth, Gusion mengangguk ngangguk mengerti sambil membaca tulisan di kertas yang Dyrroth.

"Yakin mau dihukum gw?" tanya Gusion menaikkan satu alisnya, Dyrroth mengangguk yakin kemudian Gusion menepuk kepala adik kelasnya itu dan berbisik.

"Kata Guin hukumannya cium pipi gw tiga kali," bisik Gusion membuat Dyrroth melotot pada Gusion yang terkekeh.

Dyrroth menundukkan kepalanya, bergerak mundur hendak kabur, namun Gusion cepat tanggap menahan pemuda itu.

"Kamu belum jalanin hukumannya loh," ucap Gusion dengan wajah datar, Dyrroth meneguk ludahnya kasar kemudian menggeleng pelan.

"Engga, eum aku minta hukuman lain aja," jawab Dyrroth tapi Gusion masih terus menahan pemuda itu kemudian berbisik.

"Biasanya kalo OSIS udah ngasih hukuman tapi gak dikerjain atau protes nanti ditambahin hukumannya jadi dua kali lipat, disuruh cium pipi terus bersihin gudang + perpustakaan angker yang dulunya ada orang bunuh diri di belakang sekolah," jelas Gusion menakut-nakuti.

Dyrroth jadi ingat cerita kakaknya yang juga bersekolah di sini, namun sekarang sudah lulus katanya memang benar bahwa gudang dibelakang sekolah angker temannya sampai masuk rumah sakit karena uji nyali.

"Mau bersihin gudang angker? Nanti biar gw bilang dan sama Guin," ucap Gusion menegakkan tubuhnya, Dyrroth memegang tangan Gusion dan menggeleng cepat.

"Engga," tolak Dyrroth kemudian menunduk lalu entah keberanian dari mana berjinjit dan mengecup pipi Gusion tiga kali.

Lesley, Aamon dan Natalia yang sedang berkamuflase hanya menggeleng pelan dan mengeluarkan ponsel masing-masing.

Setelah selesai Dyrroth kembali menunduk dengan wajah memerah menahan malu, Gusion terkekeh kecil.

"Dyrroth," panggil pemuda itu, Dyrroth dengan terpaksa mendongak menatap Gusion yang tiba-tiba mengecup keningnya lalu mengusak rambutnya gemas.

"Imutnya."

~

"Itulah awal mula kakak deket sama uncle-mu," ucap Gusion menutup cerita kemudian beralih menatap gadis kecil -anak Silvanna- yang tertidur di samping Dyrroth.

Gusion tersenyum beralih mengelus pipi Dyrroth, pria itu perlahan turun dari kasur sang keponakan kemudian beranjak menggendong Dyrroth ala koala.

"Ish, aku mau nemenin Aurel," protes Dyrroth saat dirinya dibawa keluar dari kamar sang keponakan menuju kamar Dyrroth.

"Dari kemaren Aurel mulu, gantian dong, kakak juga pengen ditemenin kamu ," ucap Gusion membaringkan Dyrroth di kasurnya lalu ikut berbaring di sebelah Dyrroth dan memeluk kekasihnya itu erat

Dyrroth tersenyum balik memeluk kekasihnya dan mengelus surai Gusion, yang di elus semakin menenggelamkan wajahnya di perut Gusion.

"Kak, aku kepikiran gimana kalo kita tuker posisi?" Gusion mendongak dengan kening mengerut kebingungan.

"Aku jadi dom, kakak jadi sub," tambah Dyrroth membuat Gusion mencubit hidung pemuda itu dengan kencang.

"Ngawur banget pikirannya." Dyrroth merenggut kesal. "Ihh, becanda sakit banget cubitannya."

Gusion mendengus lalu menggelitik perut Dyrroth membuat pemuda itu tertawa dan memekik.

"Udah ahahhahaha."

"Kak Gossen!"


End

Singkat aja, nih Gusroth nih. Puas klean

Aku ada ide bikin Book Gusroth sih tapi males ngetik wkwkwkw

Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang