Sick

2.9K 113 5
                                    

𝐘𝐢𝐧 ꨄ︎ 𝐗𝐚𝐯𝐢𝐞𝐫.

Kinda detail⚠️

Jam menunjukkan pukul 21.00, Xavier memasuki kamar Yin dengan semangkuk bubur buatannya, pemuda bersurai biru itu menutup pintu lalu melangkah mendekat pada kekasihnya yang tengah terbaring di ranjang.

"Yin, makan dulu terus minum obat," ucap Xavier sebari membangunkan Yin dan menyuruh kekasihnya untuk duduk, Yin hanya menuruti.

Xavier mulai menyuapi Yin bubur dengan telaten, yang disuapi terus-terusan menatap wajah Xavier dengan intens.

"Jangan ngeliatin aku kayak gitu," tegur Xavier dengan wajah datarnya, berusaha menyembunyikan wajah salah tingkahnya dihadapan Yin.

"Kalo perawatnya gini mah, aku betah sakit," celetuk Yin membuat Xavier menatap pemuda itu dengan tatapan tajam.

"Kok gitu?!" Xavier memandang Yin tidak terima, Yin tersenyum sebari membalas tatapan Xavier dengan tatapan menggoda.

"Kamu perhatian banget soalnya," alasan Yin, Xavier berdehem singkat sebari melirik tajam Yin.

"Hmm, aku setiap hari perhatian ke kamu loh!" sentak Xavier tak terima, Yin terkekeh lalu mencubit pipi Xavier membuat sang empu mengerang.

"Iya sih, tapi beda aja vibes-nya, kamu keliatan lebih seksi kalo lagi ngerawat aku," goda Yin sebari mengedipkan sebelah matanya pada Xavier yang melotot.

"Jangan mesum! Udah ayo makan, terus minum obat," titah Xavier menyodorkan sisa buburnya yang diterimanya dengan baik oleh Yin.

-

Xavier mengeluarkan semua obat Yin dari bungkusnya lalu menyerahkannya pada Yin yang hanya menatap obat itu dengan seksama.

"Diminum," tegur Xavier, Yin menggeleng lalu meletakkan beberapa obat itu ke tangan Xavier.

"Aku mau minum obat pake caraku," ucap Yin membuat Xavier menyernyit heran, hingga tak sadar Yin memegangi dagu Xavier.

"Buka mulut dan tahan."

Xavier menurut, membuka mulutnya agak lebar lalu Yin memasukkan obat-obatan miliknya dan air membuat Xavier kaget dan langsung menahannya.

Yin mendekati Xavier dan mencium kekasihnya itu sebari mengambil obat yang ditahan Xavier membuat sang empu membulatkan netranya.

Setelah menelan semua obat itu, Yin kembali mencium Xavier dengan lembut sebari melingkarkan tangannya di pinggang Xavier.

Xavier tersadar lalu memberontak hingga ciuman itu terlepas, sepasang kekasih itu saling menatap dengan satu tangan Yin di pinggang Xavier dan dua tangan Xavier di bahu Yin.

"Yinn, lepasin," pinta Xavier sedikit memberontak, Yin malah menarik Xavier agar menindihnya lalu membalikkan posisi mereka.

Yin menahan dua tangan Xavier di atas kepala dengan satu tangannya, lalu mendekat, menjilati telinga Xavier dan berbisik, "I really miss you, Xav."

Bisikan Yin sukses membuat lelaki itu merona. Yin beralih menatap wajah sang kekasih yang memalingkan wajahnya malu.

Xavier tidak tahan ketika Yin terus menatap dirinya dengan tatapan menggoda, lelaki itu kembali menatap Yin dengan tajam membuat Yin terkekeh.

Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang