Drama

3.6K 124 32
                                    

𝗝𝘂𝗹𝗶𝗮𝗻 ❥︎ 𝗬𝗶𝗻

19.35, itu yang terlihat di jam tangan milik Yin, Yin baru saja kembali dari cafe miliknya, pemuda bersurai blonde itu berjalan dengan wajah lelah di koridor gedung apartemen.

Sampai di depan pintu bernomor 0924, Yin membuka pintu apartemen, ruang tamu kosong, kotor dan gelap menyambut Yin.

Kening pemuda surai blonde itu mengerut, ketika netranya tak sengaja menangkap sebuah tas seorang gadis dan sepatu hak.

Yin berjalan menuju kamarnya, membukanya dan terkejut melihat dua orang berbeda gender di dalam kamar itu dengan posisi ambigu.

"Yin," panggil Melissa dan Julian bersamaan, Yin menghela nafas lalu menunjuk pintu apartemennya dengan ibu jari.

"Bisa lanjutkan aktifitas kalian di tempat lain? Aku lelah," ucap Yin mengusir secara halus, Melissa bergegas menghampirinya dan menatapnya memohon.

"Yin, apa yang kamu lihat gak seperti kebenarannya." Yin mengangkat telapak tangannya pada Melissa memberi isyarat untuk diam.

"Ngobrolnya nanti aja, aku cape." Yin melangkah masuk diikuti Julian yang secepat kilat ikut masuk lalu menutup pintu kamar.

Yin tak menghiraukan keberadaan sang kekasih, Julian menahan tangan kekasih manisnya itu, "Maaf, Aku-"

"Let's, break up." Yin menatap datar Julian yang kini berlutut sambil menggelengkan kepalanya menolak ucapan kekasih manisnya itu.

"Yin-" Yin menepis tangan Julian dengan kasar, "Lima bulan lalu Kimmy, 2 bulan lalu Wanwan, sekarang Melissa, besok siapa lagi Lian? Aku cape semua omongan kamu itu bullshit."

Julian kembali berdiri dan menatap Yin dengan tatapan memohon, "Ini yang terakhir, aku janji."

Hening, tiba-tiba suara pintu diketuk dengan sangat brutal mengalihkan perhatian keduanya, Yin beranjak keluar diikuti Julian.

Pintu dibuka dan menampakkan Kimmy yang sedang terisak di depan pintu, Kimmy melempar sebuah surat pada Julian dengan kasar.

"Aku hamil anakmu Lian, tanggung jawab!"

Deg.






"CUT!"

"Ekspresi yang bagus Kimmy, waktunya istirahat," ucap Xavier sang sutradara kemudian kembali membaca naskah film.

Hehe - rryiqu.

Yin memasuki ruang make-up diikuti Julian dibelakangnya, pemuda bersurai maroon itu tiba-tiba memeluk Yin dari belakang dan mencium tekuk belakang Yin.

"Geli ih, lepasin," pinta Yin sambil memukul pelan tangan Julian yang melingkar di pinggangnya.

"Aku cape Yin," ucap Julian dengan suara beratnya membuat Yin sedikit tersentak lalu menatap Julian dengan cemberut.

"Jangan sekarang ih, istirahatnya cuma 1 jam, aku mau tidur." Julian menghela nafas lalu menggendong Yin ala koala dan duduk di salah sofa yang ada di ruangan itu.

"Tidur," suruh Julian, Yin tersenyum tanpa permisi mengecup bibir Julian lalu bersandar di dada kekasihnya itu.

"Kurang," protes Julian, Yin mendelik lalu memperhatikan tangannya yang digenggam tangan besar Julian.

"Masih untung dikasih." Julian mendengus lalu dengan satu tangan menarik Yin agar mendongak dan mengecup bibir kekasih mungilnya itu dalam-dalam.

"Hmphh!"

Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang