𝐅𝐫𝐞𝐝𝐫𝐢𝐧𝐧 ❦︎ 𝐗𝐚𝐯𝐢𝐞𝐫
Sebuah tangan melingkar pada perut Xavier yang tengah memasak, membuat lelaki bersurai biru itu tersenyum kecil dan mematikan kompor saat masakannya telah matang.
Xavier berbalik sebari melepaskan tangan Fredrin lalu mengambil tas kerja suaminya dan memberikan kecupan ringan pada bibir Fredrin.
"Cape? Mau makan dulu atau mandi dulu?" Fredrin malah membawa Xavier ke dekapannya lalu berbisik, "Mau kamu dulu."
"Masih sore mas." Fredrin merenggut tak senang, menatap Xavier dengan tatapan anak anjing. Mksdnya puppy gtu loh tapi kayaknya lebih bgs anak anjing sih nyebutnya kalo buat Fredrin.
"Nanti diciduk Melissa," alasan Xavier sebari melepaskan tangan Fredrin yang melingkar di pinggangnya.
"Melissa kan lagi study tour, mau alasan apalagi sayang?" ucap Fredrin tersenyum kemenangan, Xavier menghela nafas lalu menatap Fredrin dengan sinis, memang kalo sudah minta jatah Fredrin ini no counter. Kumaha barudak? Sikat
Fredrin menangkup dagu Xavier, memulai ciuman lembut yang lama kelamaan menjadi ciuman panas yang bergairah, Xavier melenguh disela-sela ciuman saat tangan nakal Fredrin meremas bokongnya.
Xavier memukul dada Fredrin pelan membuat ciuman mereka terlepas, Fredrin mengelus bibir Xavier lalu memasukkan dua jarinya seakan menyuruh Xavier untuk menghisap.
Kedua tangan Xavier mengenggam pergelangan tangan besar Fredrin, menghisap dua jari itu dengan mata terpejam.
Satu tangan Fredrin meraba-raba dada Xavier lalu membuka satu persatu kancing baju yang Xavier kenakan, Fredrinn perlahan menarik tangannya lalu meraba bagian bokong Xavier.
Perlahan Fredrin memasukkan jarinya ke hole Xavier membuat Xavier membuka matanya lalu mencium Fredrin, lelaki itu meringis disela-sela ciuman dengan kedua tangannya tersampir di bahu Fredrin.
Fredrin mengeluarkan jarinya berbarengan dengan ciuman yang terlepas, Xavier dibalik menghadap meja, kedua tangannya bertumpu pada meja dengan sedikit menungging.
"Hnghh anhhh Fredrin," desah lelaki itu, saat Fredrin langsung melesakkan miliknya dengan sekali hentakan, Fredrin semakin merapatkan tubuhnya pada Xavier membuat miliknya semakin melesak masuk kedalam.
"Shh masih sempit aja." Fredrin meringis kecil sebelum perlahan bergerak, tangan Fredrin yang mencengkram pinggang Xavier sedikit menariknya lebih menungging.
"Anghh, mas nghh," desah Xavier saat Fredrin mulai bergerak pelan sebari mengecupi bahu dan leher Xavier, sesekali membuat kissmark.
Xavier menoleh kebelakang langsung disambut oleh ciuman panas dari Fredrinn, Xavier terus melenguh disela-sela ciuman apalagi saat Fredrin mempercepat gerakannya.
Satu tangan Fredrin mengangkat satu kaki Xavier lalu bergerak semakin cepat membuat ciuman terlepas.
"Anghh Fredrinh ouhh terlalu cepatt nghh nyahh," desah Xavier kewalahan, tapi Fredrin tak mendengarkan terus bergerak semakin cepat dan kasar.
"Hnghh mau keluarr Ahhh." Fredrin berhenti bergerak membiarkan Xavier kenikmatan pelepasannya sendiri.
Tanpa melepaskan miliknya, Fredrin mengangkat Xavier lalu duduk di kursi meja makan dengan Xavier duduk dipangkuannya membelakanginya membuat milik Fredrinn semakin melesak masuk.
"Gerak Xavier," titah Fredrinn perlahan mengenggam tangan Xavier yang mulai bergerak turun-naik dengan gemetar.
"Anhhh Fred-rinn nghh ahh," erang Xavier mencengkram erat tangan Fredrin yang menggenggam lengannya.
"Xavi-er, di dalam kamu enak," bisik Fredrin tepat di telinga Xavier membuat submissive itu meremang dengan wajah memerah.
"Nghh, Hubby ANGH." Fredrin tiba-tiba saja bergerak dari bawah, menghentakan miliknya keras membuat Xavier tersentak.
"Anghh pelan-pelan Hubbyy," ucap Xavier saat Fredrin mengambil alih penyatuan mereka, Fredrin mencabut miliknya lalu membalik tubuhnya Xavier menghadapnya.
"Hng? Why Hubby?" Fredrin langsung menyambar bibir Xavier dengan ciuman panas, Xavier perlahan kembali memasukkan milik Fredrin ke hole-nya.
Xavier menyudahi ciumannya dengan paksa, Fredrin langsung beralih menciumi leher Xavier dengan nafsu lalu turun ke dada.
"Hubby, hng I want a bed," pinta Xavier dengan puppy eyes yang lucu, membuat sesuatu kembali berdiri dengan tegak di dalam holenya.
"Yes, but play until morning?"
Fredrin tersenyum miring pada Xavier yang pasrah mengangguk sebari mengalungkan lengannya ke leher suaminya.
"Whatever you want." Fredrin tersenyum girang langsung menggendong Xavier ke kamar mereka tanpa melepaskan penyatuannya.
Beberapa jam berlalu Xavier masih terbaring dibawah kukungan Fredrin, kedua tangannya berada di atas kepala dan kakinya melingkar di pinggang suaminya.
"Anhh Hubbyy, slowly nyahh," desah Xavier kewalahan dengan tempo hentakan Fredrin yang cepat dan kasar. Namun, Fredrin seolah tuli terus bergerak dengan tempo kasar.
"Anghh, Ahh Hubbyy ouhh pe-lann."
"Shh, wanna cum Xavier?" Fredrin meringis saat hole Xavier menjepit miliknya pertanda sang submissive akan pelepasan.
Fredrin mengenggam tangan Xavier yang kini berada di sisi kepala, Fredrin semakin mempercepat hentakannya seperti orang kesetanan.
"Anghh ouhh Fred-rinn, Anhhh."
"Tahan sebentar."
"FREDRIN ANGHH/Ahh Xav."
Xavier merasa perutnya sangat penuh dan hangat, Fredrin mengambil beberapa tisu dan mengelap perutnya dan Xavier yang terkena cairan Xavier.
Fredrin melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 01.30 lalu beralih melihat Xavier yang sudah tertidur, pria itu mengeluarkan miliknya lalu berbaring di samping Xavier dan mulai memejamkan matanya.
-
Pagi-pagi sekali Xavier membangunkan Fredrin untuk menjemput Melissa yang akhirnya pulang study tour, padahal Fredrin masih pegal karna kegiatan semalam, Xavier juga masih terbaring dikasur karna terlalu lemas untuk melakukan pekerjaan rumah.
"Melissa Vance," panggil Fredrin melihat Melissa yang baru saja turun dari bus, Melissa langsung bergegas menghampiri sang ayah.
"Mama mana?" tanya Melissa melihat sekitar Fredrin tidak melihat batang hidung sang mama, Fredrin menghela nafas pendek.
"Gak bisa jemput, lagi sakit." Melissa memicingkan matanya curiga, gadis itu melirik Fredrin seperti Ayahnya itu adalah seorang kriminal yang baru saja melakukan tindak kriminal seperti memperkos-.
#MelissaGakMauMamaXavierPincang
End
Mmk akhirnya selesai juga fredvier, mff klo gak ngefeel, jangan mimpi cabul lagi kak🤨
Yang mw req sini, tapi 5 aja abis 5 w close req bejibun requestan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna
Short StoryKolom request di akhir capter & chapter paling bawah, jika tidak ada catatan request berarti close! No, Natan, Gusion and Hanzo as submissive/bottom/uke! if you want ship Aana, Hayazo, Clausion, Hayasion, Xavna, ask another author. - ✿