Past

2.9K 102 14
                                    

𝐀𝐥𝐮𝐜𝐚𝐫𝐝 ꨄ︎ 𝐙𝐢𝐥𝐨𝐧𝐠


Ling mengebrak meja, lalu menarik Zilong yang sudah setengah mabuk, Zilong berontak, Ling yang emosi dengan cepat menanganinya.

"Udah anjg, gw tau lu galau baru putus sama Freya tapi mikir bego, lu mau mati karna overdosis minuman keras?" omel Ling, Zilong tak menjawab hanya menangis lebih keras ketika mendengar nama Freya.

"Kurang apa gw Ling, gw ganteng, kuat, royal, setia, bisa-bisanya Freya selingkuh. Apa karna gw kurang kaya?" rengek Zilong pada Ling yang menghela nafas lalu menatap temannya dengan tatapan malas.

"Ya gimana orang Freya nya belok, mau lu seperfect apapun tuh wanita gagah pasti milih Silvanna," jawab Ling menatap miris sahabatnya yang terduduk di lantai masih menangis merana

"Udahlah, ayo-" tiba-tiba seorang pria bertubuh besar menabrak Ling hingga hampir terjatuh.

"EH PUNYA MATA GAK SIH, BADAN GW SEGEDE INI LU TABRAK?!" bentak Ling emosi, pria yang menabraknya hanya melihatnya seperti seekor kucing yang sedang ngambek karna tak dikasih ikan.

Ling asik berdebat dengan pria yang menabraknya, tak menyadari Zilong berdiri dan berjalan meninggalkannya dengan sempoyongan.

Zilong sampai di depan club, pemuda itu dengan sempoyongan menabrak seorang pria dengan pakaian formal dan rapi.

"Ugh, kalo jalan pake mata dong!" omel Zilong mendengus sebal, menyilangkan kedua tangannya dan menatap tajam pria yang ia tabrak.

"Zhao Yun?" Zilong yang mendengar nama kecilnya disebut tersentak lalu melotot pada pria di depannya.

"Lo salah orang, gw bukan Zhao Yun!" sentak Zilong berjalan menjauhi pria itu dengan sempoyongan, pria yang Zilong tabrak menatap Zilong dengan tatapan sulit diartikan.

Zilong memegang kepalanya pusing, dalam batinnya ia terus bertanya-tanya siapakah pria tadi? Mengapa pria itu tahu nama kecilnya?

Zilong terus memikirkan pertanyaan yang muncul dalam benaknya hingga tak sadar sudah sampai di tepi jalan dan hendak melangkah menyebrang di jalanan yang tengah ramai mobil berlalu-lalang.

"ZHAO." tubuh Zilong ditarik kebelakang membuat Zilong langsung tersadar dari lamunan dan mabuknya.

"Apa yang kau pikirkan bodoh?" maki pria yang tadi Zilong tabrak sekaligus orang yang menyelamatkan Zilong.

Zilong tak menjawab malah menangis membuat pria itu panik dan langsung mendekap Zilong.

"Ssst, tenanglah, berhenti menangis, kau ini kenapa Zhao?"

Entahlah, Zilong tidak mengerti. Mengapa tiba-tiba Zilong merasa rindu dengan dekapan yang kini orang asing itu berikan pada Zilong. Siapa? Siapa orang yang mendekap Zilong?

"Aaaa lepaskan belang! turunin gw!" jerit Ling membuat pria yang mendekap Zilong beralih menatap ke depan club.

Zilong mendengar, tapi ia tidak peduli terlalu nyaman didekap orang yang tidak ia kenal sampai tidak ingin beranjak, meski suara Ling semakin mendekat.

"Gran, siapa dia? Kalian mau kemana?" tanya Alucard wajah bingung lalu beralih melirik Zilong yang memejamkan matanya dengan nyaman.

"Memberi pelajaran pada trap ini."

"Aku bukan trap sialan! Heh bule beritahu si belang untuk melepaskan ku," pekik Ling, Granger langsung membawanya pergi menjauh dari Alucard yang masih bingung.

Alucard menghela nafas lalu menggendong Zilong ala koala dan membawanya ke sebuah mobil yang terparkir di depan club itu.

-

Zilong terbangun di sebuah kamar bernuansa abu-abu dan putih, pemuda bersurai coklat itu bangkit dari kasurnya lalu beranjak melihat meja yang berisi foto-foto orang yang tak ia kenal.

Tangan Zilong mengambil sebuah bingkai foto dengan dua anak kecil bersurai blonde dan coklat yang tengah duduk di bawah pohon, anak kecil bersurai coklat itu Zilong.

Bingkai foto itu dibalik, terlihat catatan bertuliskan, Dante ꨄ︎ Zhao.

"Dante?" gumam Zilong. Ugh, kepala Zilong tiba-tiba terasa sakit dan pusing, pemuda itu hampir terjatuh jika tidak ada Alucard yang tiba-tiba datang dan menopang tubuhnya.

Mata Zilong terpejam dengan kening mengerut membuat Alucard khawatir, pemuda itu langsung membaringkan tubuh Zilong di atas kasur dan mengecek suhu badannya.

"Zhao, ada apa?" nada khawatir terdengar jelas tiba-tiba Zilong membuka mata dan langsung bersitatap dengan Alucard.

"Dante?"

Alucard terkekeh menangkup pipi Zilong dan mengelusnya dengan lembut.

"Ya, ini aku Zhao."

Zilong langsung memeluk dan menenggelamkan wajahnya ke dada  Alucard yang membalas memeluknya dengan erat.

"Kemana saja, kenapa tidak mencariku!" marah Zilong, Alucard terkekeh melepas pelukannya dan menarik dagu Zilong agar bersitatap dengannya.

"Aku tidak akan ada disini jika tidak mencarimu," ucap Alucard sebari menghapus buliran air mata yang jatuh dari netra Zilong.

"Dan–"  Alucard meletakkan satu jarinya di depan bibir Zilong, lalu menggeleng dengan tegas.

"Zhao, sekarang namaku Alucard, mungkin nama itu yang kau kenal, tapi nama itu juga yang memisahkan kita, mulai sekarang panggil aku Alucard ya?" jelas Alucard, Zilong menganggu mengerti.

"Kau juga, panggil aku Zilong."

"Mari lupakan masa lalu dan memulai lembaran baru bersama, hanya ada aku dan kamu."

Biarlah masalalu mereka dan apa yang mereka lalu hingga berpisah menjadi rahasia yang hanya mereka yang tahu.

This could be the end of everything.
So why don't we go somewhere only we know? ♫︎


End

Anj gw ngetik apa ya, ya gitu deh efek losestreak jadi ngawur. Abis ini otewe Xavier x Julian, Lieh, Yin, harem lagi awas aja ada yang minta prat 2 macem Harem Ling gak ada pusing gw bikin harem, full NC masih pengen prat 2😠

Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang