Ngisep

4.4K 133 27
                                    

𝗫𝗮𝘃𝗶𝗲𝗿 ❥︎ 𝗖𝗲𝗰𝗶𝗹𝗶𝗼𝗻

Ooc, prik, toxic

Sore ini, seperti hari-hari biasanya Cecilion nongkrong di perpustakaan sekolah bareng defier of light dan Scarlet raven siapa lagi kalo bukan Xavier & Julian.

"Eh Vampire sama ras blood demon itu sama kan? Sama-sama suka ngisep darah?" cetus Xavier yang melihat Julian tengah membaca novel tentang Vampir lalu melirik Cecilion yang juga sedang membaca buku.

Julian melirik kakak kelasnya itu kemudian mengedikkan bahu sedangkan Cecilion terlalu fokus pada buku hingga tak mendengar pertanyaan Xavier.

"Cecil," panggil Xavier menyenggol buku di pangkuan si Embrace of night itu, Cecilion menoleh menatap Xavier dengan wajah bingung.

"Apa?" Xavier memasang wajah masam sedangkan Julian tersenyum tipis. "Vampire sama ras Blood Demon itu sama kan?"

Cecilion mengangguk kecil, "Iyakali, kenapa nanya kayak gitu?" Cecilion balik bertanya, Xavier menggeleng pelan.

"Nanya aja, Vampire kan suka ngisep ya, berarti lu juga suka ngisep dong, kan Vampir sama ras Blood Demon sama." Cecilion mengangguk lagi kemudian kembali fokus pada bukunya, Xavier menatap Cecilion dengan wajah tak yakin.

"Gak yakin gw, lu bisa ngisep cil." Cecilion menoleh lalu sedikit membuka mulutnya menunjuk taring kecilnya.

"Lu ngeraguin taring gw?" Xavier dengan wajah songongnya mengangguk membuat Cecilion merasa jengkel.

"Buktiin coba, jangan cuma nunjukin taring doang," tantang Xavier, Cecilion mendengus, meletakkan buku di meja lalu bangkit dan menatap kesal Xavier.

"Ayo, sini gw isepin lu."

Hah, isepin?( ͡° ͜ʖ ͡°) - rryiqu

Xavier ikut berdiri dan mengangguk lalu menarik Cecilion yang tampak kaget.

"Eh tunggu, mau kemana?" tanya Cecilion sambil menahan tangan Xavier yang menariknya, Xavier berbalik menatap aneh Cecilion.

"Katanya lu mau ngisepin gw, masa di sini? Nanti diliatin orang-orang? Gak malu? Lagian nanti kalo brisik diomelin Pak Estes gimana?" Cecilion berpikir sejenak, ada benernya juga sih. Nantikan leher Xavier digigit ya, pasti kesakitan.

"Mau dimana emg?"

"Kamar." Cecilion mengangguk, dua pemuda itu langsung bergegas meninggalkan perpustakaan dan Julian yang diam-diam mendengarkan sambil membaca novel.

"Kalo begini, bang Cecil-nya yang gampang dikibulin, apa bang Xavier-nya terlalu pinter coba?"

-

Cecilion menarik Xavier keluar kamar lalu menghempaskan sang roomate dan menutup pintu kamar dengan kasar, Cecilion bersandar di belakang pintu dengan wajah memerah menahan kesal.

"Beb, buka pintunya dong."

"Gak, pergi lu anjing!" umpat Cecilion pada sang roomate yang berada di sisi lain pintu itu, pintu di pukul dengan keras.

"Mulutnya, mau disumpel pake Xavier Junior kah?" tegur Xavier di sebrang, Cecilion melirik tajam ke arah pintu, "Jauh-jauh lu mesum!"

Xavier menghela nafas lalu mengetuk pintu kamar asramanya dengan perlahan, "Beb, bukain dong, udah malem dingin nih."

Luna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang