Waktu berjalan cepat, gak nyangka udah tiga bulan berlalu.
Dan yah gue udah kerja tiga bulan sama pak Jaehyun.
Keren nggak gue?
Gue udah terbiasa dengan sikap semena-mena pak Jaehyun.
Sikap dia yang kadang jahat kadang juga baik keterusan sama gue.
Tapi gamasalah, gue cuma tinggal ngangguk dan bilang 'iya' 'siap' 'baik' maka semuanya selesai.
Gue lakuin semua meski kadang harus pakek acara ngumpat dan merutuk karena kebiasaan seenak jidat pak Jaehyun.
Termasuk hari ini. Selalu aja dia buat gue kesel.
"Kamu sudah minta jadwal saya dari Taeyong?"
Gue mengangguk.
"Bacakan," perintah pak Jaehyun.
"Pukul 9 pagi bapak ada rapat dengan dewan eksekutif."
"Selanjutnya, kunjungan ke perusahaan cabang pukul 1 siang."
"Pukul 7 malam, pertemuan bisnis dengan klien dari Rusia. Itu semua jadwal bapak hari ini."
"Siapa yang mengatur rapat di jam 9 pagi?" pak Jaehyun bergumam kesal.
"Emh itu pak Suho."
Gue lihat pak Jaehyun memijat kepalanya pusing.
Agaknya hubungan pak Jaehyun dan pak Suho ini emang kagak baik.
Gue denger dari desas desus pak Suho selalu meremehkan soal kepemimpinan pak Jaehyun setelah ketua Yunho mengundurkan diri.
Dulu katanya pak Suho yang digadang-gadang bakal naik jabatan jadi CEO. Eh ternyata itu cuma harapan dia doang. Kasihan.
Pak Suho tetep naik jabatan secara dia orang kepercayaannya ketua Yunho. Jabatannya sekarang wakil CEO Harvey Grup.
"Siapkan jas saya, cepat."
"Ya?"
"Kamu mau lihat saya ke ruang rapat cuma kaos an gini?"
Salah sendiri ke kantor udah kek anak SMA mau ke tongkrongan aja!!
Kagak berani gue ngomong gitu bestie, bisa dipelototin gue.
"Ekhm baik, saya siapkan segera."
Gue undur diri setelah melirik pak Jaehyun yang sepertinya kali ini asik memainkan game di komputernya.
"Wah dia itu niat kerja nggak sih sebenernya?"
"Ku kira hanya aku yang memikirkannya, ternyata kamu juga ya. Winter."
"AKH SETAN!" kaget gue.
Pak Taeyong ngejauhin wajahnya dari gue, dia ngusap mukanya yang barusan gue sembur.
"Ma-maaf pak saya nggak sengaja. Habisnya bapak ngagetin saya!"
Beneran gue tuh kaget pak Taeyong udah nongol di samping gue.
"Gapapa, memang salahku." senyumnya gak luntur dari bibir.
"Masih tidak mau memanggilku kak ya? Aku nggak tahu kamu se kaku ini Winter."
"Ehm itu. . ."
Duh, gue merasa gak enak hati.
Pak Taeyong emang kebalikan banget dari pak Jaehyun.
Gue lihat pak Taeyong tipe cowok idaman banget, pekerja keras orangnya kadang serius kadang santai.
Kebanyakan sih murah senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Winter [End]
FanfictionJung Jaehyun x Kim Winter "Pak" "Hm?" "Pak Jaehyun!" "Ya?" "PAK JAEHYUN!" "Dasar bos kampret!" *** "Lo beneran bucin sama gue?" "Bucin apa?" "Budak cinta!" "Kalau bucin artinya tergila-gila sama kamu berarti emang aku bucin." Dulu dijadikan babu, se...