8. Bos Kampret

1.6K 233 123
                                    

Hari ini gue full senyum nemenin pak Jaehyun kerja di kantor.

Itu artinya gak ada lagi kaki dan badan pegel-pegel.

Gue cuma duduk santai sambil meriksa dokumen yang harus di print buat rapat.

Senang sekali hati ini, akhirnya gue kerja dengan setelan kantor merasakan indahnya kehidupan kantor.

Iya gue dengerin sarannya Ryujin.

Pak Jaehyun kan mrotes rok gue. Jadilah gue beraniin pakek setelan kantor bawahannya tetep celana.

Gak diprotes lagi dong.

Seneng banget gue sampai-sampai gue bongkar lemari Ryujin nyari celana dia yang bisa gue pakek buat kerja.

Huh rezeki anak baik emang!

"Ini gimana caranya?" gumam gue.

Gue udah mastiin dokumen ini tersusun rapi sekarang masalah baru muncul.

Gegara mesin print di ruangan pak Jaehyun rusak gue jadilah gue turun ke lantai bawah.

"Kenapa Winter?"

"Eh, bu Joy."

Gue nyapa ramah.

"Kamu ada masalah sama mesin print nya?"

Gue ngangguk kikuk. "Beda sama yang di kantor pak Jaehyun, saya gabisa makeknya bu."

Jujur gue emang katrok, mau nanya ke salah satu orang di sini keliatannya pada sibuk semua.

Yaudah gue berdiri di sini lama dan akhirnya bu Joy datang sebagai penyelamat gue.

"Jangan panggil aku bu, kakak aja biar lebih akrab."

Eh, gue kaget.

"Emangnya aku setua itu buat kamu panggil bu? Aku sama Jaehyun kita lahir di tahun yang sama."

"Saya manggilnya juga pak Jaehyun bukan kak Jaehyun." jawab gue polos-polos bego.

"Hahaha," lah, bu Joy malah ketawa. "Kamu lucu ya, pantes Jaehyun suka."

Gue mengerjap bodoh.

"Ah lupakan, aku cuma bercanda. Ngomong-ngomong apa Jaehyun memperlakukan kamu dengan baik?"

Gue ngangguk.

Iya baik, mulutnya aja yang kadang beracun.

Mau bilang gitu sih tapi gue masih pengen hidup dan nyari uang.

Hiks, bertahanlah Winter meski itu susah!

"Ini," bu Joy ngasih kertas-kertas itu ke gue setelah dia rapiin.

"Makasih banyak bu Joy."

Gue gatau lagi deh kalau gak ada bu Joy mungkin gue bakal berdiri kek patung di sini.

"Winter. . ."

"Eh iya?" gue kembali noleh waktu bu Joy nahan pundak gue.

"Jaehyun baik, dia pria paling baik yang pernah aku kenal."

"Ha?" Gue cuma melongoh, gatau maksudnya gue tuh.

Tolong pahamkan!

Atau gue aja yang emang lemot orangnya?

Gue akhirnya ngedeket ke bu Joy terus berbisik. "Bu Joy suka sama pak Jaehyun?"

Itu cuma tebakan gue sih.

Mendengar gosipnya mereka emang temenan dekat. Sama pak Taeyong juga.

"Hahaha!" Lagi-lagi bu Joy malah ketawa.

Extraordinary Winter [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang