"Gimana?"
Gue gelengin kepala lesu natap ponsel gue di atas meja yang dari tadi gak juga berdering.
"Mungkin gagal lagi, lo tau kan gue ngacauin semuanya kemaren."
"Yang optimis dong. Lagian bener kok, lo kan kerja demi uang."
Gue mendesah lesu, semua kejadian pas di wawancara gue udah ceritain sama Ryujin.
Jadi tuh gini cerita singkatnya...
Gue dipanggil terakhir buat wawancara, ternyata yang wawancarai gue cuma ada dua orang.
Satu cewek satu cowok, yang cewek HRD gue tau namanya bu Joy.
Satu lagi si katanya manajer namanya pak Taeyong.
"Ilmu Komunikasi?"
"Ya, saya lulus satu tahun yang lalu."
Satu tahun lebih si maksud gue tuh.
Gue lihat pak Taeyong langsung nutup map ditangannya.
Gue heran katanya nih posisi gak mandang jurusan tapi kenapa muka dia kek sensi amat setelah tahu gue anak ilkom?
"Jadi cita-cita kamu?"
"Bekerja di stasiun Tv," jujur gue.
"Kamu tahu kalau wartawan dan reporter selalu menjadi musuh perusahaan ini kan?"
Gue ngangguk.
Tau kok gue, makanya banyak perusahaan bisnis yang kadang tuh nyuap media buat main aman.
Kalau Harvey Grup segede ini pasti punya tim khusus buat bertindak.
Apalagi perusahaan IT, mainnya pasti ngehack dan meretas sistem.
Saatnya bilang don't play-play bosque ke media massa.
"Katakan yang sebenarnya alasan kamu melamar pekerjaan ini."
Awalnya saya cuma coba-coba, siapa tau diterima.
Ekhm gak mungkin kan gue ngomong gitu. Langsung diusir ntar yang ada.
Saya udah pasrah, pengen kerja kantoran apa daya setahun malah jadi pengangguran.
Itu juga gak mungkin!
"Winter Valeria?"
"Uang,"
"Uang?"
Pak Taeyong sama bu Joy saling bertatapan bingung.
"Eh,"
Barusan gue ngomong apaan anjir!
Gue auto bungkam bibir gue. Aih, kenapa gue harus jujur sih.
Kalau terpojok gini mulut gue emang suka ngawur.
"I-itu saya dengar Harvey Grup membayar karyawannya dengan g-gaji yang tinggi!"
Krik!
RYUJIN SELAMETIN GUE DARI SINI SEKARANG!!
Nah gitu, setelahnya gue malah disuruh keluar.
Gak berhenti di situ kesialan gue! Gak!
Masih ada.
Saking gak fokusnya gue setelah keluar dari ruangan itu gue sedikit berlari masuk ke salah satu lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Winter [End]
FanfictionJung Jaehyun x Kim Winter "Pak" "Hm?" "Pak Jaehyun!" "Ya?" "PAK JAEHYUN!" "Dasar bos kampret!" *** "Lo beneran bucin sama gue?" "Bucin apa?" "Budak cinta!" "Kalau bucin artinya tergila-gila sama kamu berarti emang aku bucin." Dulu dijadikan babu, se...