:: Bab XIV ::

359 33 1
                                    

Rapat dadakan pun diadakan di salah satu meeting room Dandelions Hotel. Jajaran department head dikumpulkan di satu ruangan dimana Bram dan Mita sudah menunggu di sana. Wajah para department head itu tampak pucat pasi.

Ingin rasanya Mita mencairkan suasana. Namun, ia rasa itu tidak cukup tepat. Apa yang akan mereka bahas adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap sepele.

Mita duduk di bangkunya yang sudah disiapkan oleh Bram. Pria itu bahkan membantu mendorong bangku Mita mendekati meja agar dirinya bisa duduk dengan nyaman.

"Selamat pagi semuanya. Sebelumnya, perkenalkan, saya Sasmita Chandie Adiswara yang saat ini diamanahkan untuk menjabat sebagai CEO di Wara Hotel & Resort Management. Tepat di sebelah saya adalah Bapak Bramasta Rahardian selaku CSO di Wara Hotel & Resort Management.

Sebelumnya, kami mohon maaf karena harus mengadakan audit serta evaluasi mendadak seperti ini. Ini semua terpaksa dilakukan karena laporan yang kami terima mengenai Dandelions Hotel. Ada beberapa hal penting yang harus di-highlight dalam rapat kali ini."

Mita menjelaskan satu persatu berbagai masalah yang diduga menjadi faktor utama mengapa Dandelions Hotel selalu mengalami penurunan kualitas setiap tahunnya hingga terancam ditutup. Mulai dari persoalan kepercayaan tamu terhadap tingkat keamanan setelah tragedi pengebom-an 5 tahun lalu sampai kekurangan sumber daya manusia karena ketidakpuasan mereka terhadap gaji yang didapatkan. Semua hal yang pernah dijelaskan Ashraf, Mita bahas di rapat kali ini.

"Kali ini, saya ingin mendengar bagaimana pandangan dari para department head yang sudah hadir di sini. Mungkin, bisa dimulai dari Front Office Department."

Secara bergantian, tiap-tiap department head menyampaikan masalah dan hambatan di departemen masing-masing. Kebanyakan dari mereka mengeluh karena okupansi yang tidak pernah melebihi 50 persen, membuat mereka tidak memiliki semangat untuk bekerja dengan maksimal. Terkait peran pemasaran dan kurangnya upaya hotel untuk menarik minat calon tamu pun dinilai menjadi salah satu faktor mengapa okupansi mereka selalu rendah.

Karena tamu yang datang sedikit, di bagian operasional banyak alat-alat teknis yang jadi terbengkalai karena jarang digunakan. Perawatan terhadap peralatan kerja dan perlengkapan di sana jauh dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga memicu pengeluaran yang justru lebih banyak karena harus memperbaiki alat-alat tersebut atau bahkan membeli yang baru.

Selain itu, ke-tidak kompak-an antara satu departemen dengan departemen yang lain juga menyebabkan pekerjaan menjadi kacau balau. Koordinasi yang tidak baik dalam melayani tamu, persaingan kerja yang tidak sehat, orang-orang yang tidak kompeten berada di tempat yang salah, beban kerja yang tidak sesuai tanggung jawab dan ranahnya, serta tekanan tinggi yang diberikan. Hal ini membuat sumber daya manusia di sana semakin menipis tiap tahunnya dan operasional hotel pun harus berjalan terseok-seok.

Dan nyatanya untuk sistem keamanan yang menjadi salah satu poin perhatian Mita dan juga Bram, itu belum ditingkatkan dengan maksimal. Mirisnya, di Security Department hanya tersisa 5 orang staff dengan 1 department head dan 1 admin department. Alasan tidak menambah orang dikarenakan budget yang tidak memadai.

Berdasar penuturan department head dari Security Department, GM mereka tidak setuju memasukkan lebih banyak personel untuk disebar ke seluruh area hotel karena dianggap akan membuang-buang uang. Padahal, Dandelions Hotel memiliki bangunan yang sangat luas dengan banyak titik penting yang perlu penjagaan khusus.

"Baik. Selain dari apa yang sudah Bapak-bapak sekalian sampaikan, apakah ada yang lain?" tanya Mita, berusaha mengulik informasi lebih dalam. Hingga akhirnya, sebuah map berisi satu bindel kertas diberikan kepadanya oleh Director of Finance and Business Support hotel itu.

4 Billion's Game [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang