Bab 27 : Sangat Jauh

70 18 0
                                    

Aku termenung memperhatikan salju yang mulai mencair, masalah kedua terjadi. Banjir. Air meluap sampai beberapa tempat rendah terendam banjir. Aku mengingat jelas banyak berita pengungsi dimana-mana. Aku tak paham, musibah berulang kali terjadi pada negara ini.

Setelah kunjunganku ke Roh dan orangtuaku. Neon tak membiarkanku kelaut kembali. Bahkan Vivian tak boleh menemuiku. Katanya banyak orang yang mencariku setelah pesat itu. Neon menjadi sangat berhati-hati. Dia juga melarang Omar datang berkunjung.

Ini baru seminggu, tapi badainya mulai menghilangkan. Perlahan aku bisa tahu suhunya kembali naik perlahan. Dibelahan dunia lain, saljunya bahkan sudah menghilang.

"Sayang, kau menikmatinya?" Neon memelukku dari belakang.

"Saljunya mencair. Apa akan berakhir?"

"Seminggu lagi kawasan ini kembali seperti semula. Apa kau senang?"

"Hmm, tapi banyak banjir Neon. Warga di daratan akan banyak perlu bantuan dan tempat tinggi."

"Kau tenang saja, aku sudah mengurusnya. Mereka akan punya sebuah perahu berisi semua perlengkapan yang dibutuhkan. Animoidku sudah kukirim kesana."

"Bukankah mereka bisa rusak?"

"Aku membuatnya tak rusak walau terkena air."

Kali ini apa lagi yang akan dibuat Neon? Banyak sekali dia lakukan. Jika robotnya anti air, bagaimana cara merusaknya?

"Apa kau bosan?"

"Kau mengurungku disini Neon."

"Hahaha... Jangan kesal begitu, Ra. Kau sangat mengemaskan." Neon mencubit pipiku.

"Auh... Sakit. Berhentilah, ada apa? Kau ingin mengajakku keluar?"

"Hmm, ada acara pernikahan seseorang. Kau ingat wanita bernama Debo?"

"Anak perempuan Dok A.?"

"Dia terus mengusikku, aku menjodohkannya dengan seorang pria dari pihak militer. Semoga dia bisa diam."

"Dia langsung menyetujuinya?"

"Tentu saja, mana ada wanita menolak Jenderal Zee."

Apa?

Jenderal Zee?

Tubuhku mematung setelah mendengar nama itu. Aku tidak salah dengar kan?

"Acaranya seminggu lagi. Kuharap kau berdandan secantik mungkin."

Neon mencium keningku dan lantai pergi dari kamar. Kakiku merosot dan semua daya dalam hidupku hilang seketika. Ada yang salah. Kenapa Jenderal Zee bisa menikah? Bukankah katanya dia hanya bisa menikah setelah usianya 30 tahun?

Kepalaku menjadi berdenyut. Dadaku sangat sesak dan entah kapan air mataku turun.

Kurang ajar Neon!

Apa yang dia lakukan pada Jenderal Zee?

Tidak, jangan dia!

🌻🌻🌻

"Kau sudah mendengarnya?" Vivian duduk nyaman di kasurku.

"Jadi apa?"

"Bocah ingusan itu meminta Jenderal Zee untuk menikah dengan Debo. Dengan begitu kasusnya yang mencoba menculikmu akan dihilangkan dan dia bisa kembali ke pihak kemiliteran."

Sudah kuduga. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Tapi, Jenderal Zee langsung menerima tawaran Neon. Aku tertawa miris, kukira Jenderal Zee akan berbeda dengan Lodan. Mereka dua orang yang sama rupanya.

NOPE! : Red Moon ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang