"Kita buat kesepakatan!"
Luo mengerutkan dahinya, sejauh ini posisiku berada di atas angin. Pemuda itu butuh listrik guna semua benda berharganya dan jika aku mengatakannya pada jenderal otomatis dirinya akan menerima ganjaran setimpal. Pak Tua yang mengintrogasiku juga sepertinya akan marah besar tahu seorang anak diam-diam meretas server dan mencuri bervolt-volt listrik. Anak itu tak sebodoh itu berpikiran bahwa dirinya berhak menolaknya.
"Apa maumu?"
"Apa yang kau tahu tetang robot dan pusat pemerintahan?"
"Lalu, apa yang kuterima?"
Dia cukup licik juga, aku terlalu meremehkannya. Luo tersenyum mengejek padaku, Ire salah mengira bagaimana watak adiknya sebenarnya. Orang tuanya juga tak tahu isi kepala bocah ini. Jika saja dia mendapat fasilitas baik dan memadai, aku yakin masa depannya cerah. Menjadi seorang hacker terdengar keren zaman dulu dan aku membutuhkan kemampuan itu. Aku membutuhkan lebih banyak data mengenai robot dan pusat pemerintahan.
"Keamanan, rahasiamu akan terjamin."
"Aku tahu kau dekat dengan jenderal itu. Jangan salah paham dengannya!"
"Apa yang kau tahu?"
Jenderal Vico memang dari awal aku memasang benteng penghalang antara kami. Dia tak akan bisa menembusnya sampai kapanpun. Itu caraku agar apa yang kuperjuangkan tidaklah sia-sia. Luo menunjuk layar monitor depannya, dia mengawasi jalannya introgasiku ternyata. Kami bisa melihat dan mendengar apa yang para jenderal bicarakan sekarang.
"Mereka hanya bersikap baik di depan dan di belakang akan menusukmu!"
’Anak itu berbahaya, apa tidak kita bereskan dia?’
Hanya ada beberapa jenderal yang masih berada di sana. Jenderal Vico dan Zee bersama Pak Tua itu nampak membicarakan hal serius. Dua jenderal hanya diam mendengar ketiganya berargumen. Siapa yang dimaksud Pak Tua itu? Apa aku yang mereka maksud?
’Tidak! Dia akan ke pusat pemerintahan besok. Dia tidak bisa macam-macam di sana.’
’Kau tertarik rupanya?’
’Jaga bicaramu Jenderal Zee!’
’Apa aku salah? Kau mengistimewakannya dari pengungsi lain. Aku melihatmu dengannya di pantai!’
Sebenarnya Jenderal Zee berada di pihak mana? Padahal dia mendukungku justru sekarang dia bertolak belakang menyudutkanku. Darimana dia tahu aku bersama Jenderal Vico tadi? Apakah dia memata-mataiku atau hanya kebetulan saja?
’Aku sedang mencarinya untuk mengingatkannya!’
’Haruskah seorang jenderal muda turun tangan? Kau bisa memintaku atau anggota lain.’
’Sayangnya kalian tak bisa dipercaya!’
Layar tiba-tiba mati seketika, Luo mencabut saklar penghubung. Tidak ada lagi suara maupun gambar lagi.
"Ada apa?"
"Kapasitas robotku hanya sampai disitu dan aku tak mau ambil risiko mengorbankannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
NOPE! : Red Moon ( END )
Ciencia FicciónAku terjebak kembali!!! Orang yang kuanggap bagian penting dari hidupku ternyata hanyalah orang asing. Jakarta hancur, tempat yang kutinggali selama ini telah hancur diterjang gempa besar. Lalu, Bumiku hanya akan jadi debu bila aku tak melawan merek...