Selamat membaca 😁
Selepas masa cuti pernikahan habis, Richard mulai kembali bekerja. Sebenarnya pria itu memiliki kesempatan cuti hingga tujuh hari. Namun, dia hanya mengambil cuti tiga hari karena tidak ingin berlama-lama di rumah.
Dan tidak hanya Richard saja, Jean hari itu juga mulai bekerja di perusahaan Richard sebagai direktur baru.
Awalnya Richard ingin dia dan Jean berangkat sendiri-sendiri. Tetapi karena dia tidak ingin membuat orang kantor berpikiran macam-macam tentang rumah tangganya, akhirnya dia terpaksa berangkat ke kantor bersama dengan Jean.
Dan seperti biasanya, tidak ada satu pun dari mereka berdua yang bersuara saat berada di dalam mobil. Bahkan hanya untuk sekadar basa-basi pun mereka enggan.
Richard dan Jean sama-sama menutup mulut rapat-rapat hingga membuat suasana kian sunyi meski saat ini mereka tengah berada di jalan besar yang penuh dengan kebisingan.
Sampai akhirnya, ponsel Richard berdering.
Richard merogoh kantong celana, lalu melihat layar ponsel. Setelah mengetahui nama seseorang yang tertera di layar ponsel adalah kekasihnya, tak menunggu lama pria itu langsung menerima panggilan telepon tersebut.
"Ada apa, Sayang?" tanya Richard dengan suara halus.
Walaupun di sebelahnya ada Jean, namun Richard tak sungkan memanggil Natalie dengan panggilan 'sayang'. Seakan dia memang tidak memperdulikan keberadaan Jean.
"Kamu udah sampai kantor belum?" tanya Natalie dari sambungan telepon.
"Masih di jalan, kenapa?"
"Aku barusan beli kopi buat kamu, aku taruh di meja kerja kamu, ya?"
"Kamu sekalian tunggu saja di ruangan, jangan pergi. Ini aku sudah mau sampai kantor," ujar Richard.
Jean yang mendengar itu tidak berkomentar apa-apa. Seakan dia memang sudah mengetahui jika kekasih Richard juga bekerja di kantor Richard.
Karena sejak pembicaraan dengan orang tua Richard waktu itu, dia sudah menebak jika sekretaris yang di maksud oleh Darius adalah kekasih Richard. Karena itu, dia tidak terlalu terkejut.
Richard asik mengobrol dengan Natalie dan terang-terangan mengabaikan Jean. Tetapi Jean sendiri juga tidak menggubrisnya. Dia lebih memilih mendengarkan musik dan menutup telinga dengan earphone dibandingkan mendengarkan pembicaraan sepasang kekasih yang menggelikan.
Setelah selesai berbicara dengan Natalie, Richard melirik sekilas ke arah Jean yang tengah melihat ke arah Jendela dengan telinga yang tertutup earphone.
Dia tidak mengatakan apa pun dan kembali fokus menyetir.
Sesampainya di kantor, Richard segera keluar dari mobil dan bergegas menuju ruangan kerjanya seakan dia tidak sabar bertemu dengan Natalie.
Dan setelah tiba di ruang kerja, dia langsung menghampiri Natalie dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.
"Maaf aku nggak bisa jemput kamu," ucap Richard merasa bersalah.
Natalie tersenyum lembut. "Nggak apa-apa, aku ngerti posisi kamu," tuturnya menyentuh wajah Richard.
"Justru kalau kita tetap berangkat bersama setelah kamu menikah, orang-orang pasti akan curiga dan berspekulasi yang enggak-enggak tentang kita," sambungnya.
"Tapi aku nggak tega biarin kamu berangkat dan pulang kerja sendiri," ujar Richard.
"Aku nggak masalah, kok. Asalkan kita masih bisa bersama," sahut Natalie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]
Romance"Aku akan pergi dari rumah ini dan segera urus surat perceraian kita," pungkas Jean lugas. "Aku tidak akan menceraikan kamu," tegas Richard. Start : 17 - 07 - 2022. RANK #1 indonesiamembaca (08/03/2023). RANK #1 konflik (30/09/2023).