Selamat membaca 😁
Sudah hampir dua Minggu sejak perdebatan di dalam mobil itu terjadi. Dan sejak saat itu, sikap Richard kepada Jean semakin sinis. Di karenakan pria itu masih tidak terima dengan Jean yang memojokkan Natalie. Meskipun apa yang dikatakan Jean memang benar.
Sedangkan Jean sendiri sama sekali tidak mengambil pusing hal itu. Dia bahkan tidak merasa sedih meski Richard mendiamkannya sampai berhari-hari. Justru sebaliknya, Jean juga ikut mendiamkan Richard.
Bukan karena tidak ingin kalah dari Richard. Tetapi karena Jean tidak ingin direndahkan dan diinjak-injak oleh Richard jika terlihat lemah. Karena itu, Jean berusaha bersikap tegas agar Richard tidak bisa meremehkan dirinya dan memperlakukannya sesuka hati.
Itulah kenapa kini hubungan di antara mereka berdua menjadi jauh lebih renggang dibandingkan sebelumnya. Karena memang tidak ada yang berniat untuk memperbaikinya. Mereka berdua sama-sama tidak peduli dan tidak menganggap bahwa pernikahan mereka itu penting.
Bahkan ketika Richard akan melakukan perjalanan bisnis ke luar kota, Jean tidak bertanya apa-apa.
Berbeda dengan wanita lain yang akan memberikan serentetan pertanyaan kepada suami mereka yang akan pergi ke luar kota. Jean justru sama sekali tidak penasaran berapa lama, dan dengan siapa Richard akan pergi.
Sedangkan Richard juga sama. Saat berangkat ke bandara pun, dia tidak berpamitan dengan Jean. Padahal saat itu Jean tengah duduk di sofa ruang keluarga sembari menonton tv. Namun, Richard justru berjalan melewati Jean begitu saja sambil menyeret koper.
Sembari menunggu taksi, Richard duduk di sofa ruang tamu sambil mengobrol dengan Natalie lewat sambungan telepon.
"Kamu udah siap?" tanya Natalie dari sambungan telepon.
"Sudah, sekarang aku lagi nunggu taksi. Nanti setelah ini aku langsung ke rumah kamu," jawab Richard.
"Kalau gitu, aku periksa koper aku dulu sambil nunggu kamu datang," ujar Natalie.
"Nggak usah bawa baju banyak-banyak, besok sekalian beli saja di Surabaya. Biar kamu nggak kebanyakan bawa barang," ucap Richard.
"Tapi baju aku udah banyak banget, lemarinya aja sampai penuh," ungkap Natalie.
"Terus baju yang kamu beliin juga belum aku pakai semua," imbuhnya.
"Gimana kalau beli lemari baru yang lebih besar?" tanya Richard.
"Kayaknya nggak perlu, deh. Soalnya lemari aku yang lama juga masih bagus. Dan kalau aku nambah lemari satu lagi, mau taruh di mana? Tempatnya kan nggak ada."
"Ya sudah kalau kamu nggak mau. Tapi kalau nanti kamu berubah pikiran, bilang aku, ya?"
"Nanti kita bisa cari lemari sama-sama. Tapi kalau misalnya aku sibuk dan nggak sempat nemenin kamu beli lemari, aku akan transfer uangnya ke rekening kamu," sambungnya.
Jean yang mendengar obrolan Richard dengan Natalie tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Dia hanya diam dengan wajah lurus ke depan.
Dan dia juga sama sekali tidak terkejut saat mengetahui Richard akan pergi ke Surabaya bersama dengan Natalie. Karena memang dari awal dia sudah menduga hal itu. Dan ternyata dugaannya benar.
*****
Setibanya di Surabaya, Richard memesan dua kamar hotel untuk dirinya dan juga Natalie.
Tetapi meskipun begitu, Richard dan Natalie tetap tidur di kamar yang sama. Richard memesan satu kamar kosong hanya untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]
Romance"Aku akan pergi dari rumah ini dan segera urus surat perceraian kita," pungkas Jean lugas. "Aku tidak akan menceraikan kamu," tegas Richard. Start : 17 - 07 - 2022. RANK #1 indonesiamembaca (08/03/2023). RANK #1 konflik (30/09/2023).