Chapter 12

47.8K 4.2K 405
                                    

Selamat membaca 😁

Saat makan siang dengan Natalie, Richard terus melirik ke arah Jean yang duduk di meja ujung sana.

"Kok nggak dimakan?" tanya Natalie tiba-tiba saat melihat makan siang Richard masih utuh.

"Emm, sudah kenyang," jawab Richard.

"Kamu baru makan sedikit loh padahal," ucap Natalie.

"Kalau makannya cuma segitu, nanti kamu nggak sembuh-sembuh," tandasnya.

"Aku lagi nggak nafsu makan," ungkap Richard.

"Harus dipaksa. Kalau perut kamu nggak diisi apa-apa, keadaan kamu akan semakin lemah," sahut Natalie.

"Iya," jawab Richard akhirnya mengalah karena tidak ingin berdebat dengan Natalie hanya karena masalah kecil.

Dia lalu sedikit demi sedikit mulai memakan kembali makan siangnya sembari terus melihat ke arah Jean.

Natalie yang mendapati Richard terus melihat sesuatu di belakangnya akhirnya menoleh ke belakang mengikuti arah pandang Richard.

Saat mengetahui Richard melihat ke arah Jean, seketika suasana hati Natalie memburuk bersamaan dengan ekspresi wajahnya yang berubah muram.

"Kamu ngapain dari tadi terus ngeliatin wanita itu?" tukas Natalie tidak suka.

Richard tertegun. Dia sontak mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Apa maksud kamu? Aku nggak ngerti."

"Jangan pikir aku nggak tau mata kamu ke arah siapa," cetus Natalie.

"Aku nggak lihat siapa-siapa," sanggah Richard.

"Kamu ada rasa dengan wanita itu?" ketus Natalie dengan raut wajah serius.

"Wanita mana yang kamu maksud?" tanya Richard.

"Siapa lagi kalau bukan istri kamu yang sempurna itu," pungkas Natalie.

Richard tertawa pelan seakan tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja Natalie ajukan.

"Aku ada rasa dengan dia? Mana mungkin?" balas Richard.

"Satu-satunya wanita yang aku cintai itu cuma kamu. Dan sampai kapan pun nggak akan pernah berubah," sambungnya.

Natalie menatap Richard intens. "Kamu nggak bohong, kan?"

"Aku nggak pernah bohong masalah perasaan, kamu juga tau itu," sahut Richard.

"Nggak ada wanita lain yang bisa menggantikan kamu di hati aku," tutur Richard.

Seutas senyuman terpatri di bibir Natalie. Pipinya sampai merona saat mendengar ucapan Richard.

"Kamu percaya aku, kan?"

Natalie mengangguk sembari tersenyum lebar.

"Tapi aku nggak suka kamu dekat dengan wanita itu," ucap Natalie merajuk.

"Aku bahkan nggak pernah bicara dengan dia saat di rumah," ungkap Richard.

"Pokoknya aku nggak mau kamu dekat-dekat dia," tandas Natalie.

"Iya, mulai sekarang aku akan lebih menjaga jarak," ucap Richard.

Natalie tampak senang saat mendengar ucapan Richard. Wajahnya berubah gembira dan tak lagi suram.

Saat jam istirahat telah usai, semua orang kembali melanjutkan pekerjaan mereka dan sibuk dengan kerjaan masing-masing.

Sesaat setelah Jean masuk ke ruang kerja, tiba-tiba Tesa menghampiri dan memberitahu jika Richard meminta Jean untuk datang ke ruang kerjanya.

Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang