Chapter 9

45.2K 3.9K 383
                                    

Selamat membaca 😁

Tristan menatap layar ponselnya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

"Andaikan saja aku datang lebih cepat," gumam Tristan sembari memandangi foto dirinya dan Jean ketika wisuda.

Pandangannya kemudian beralih ke arah luar jendela mobil. Terlihat seperti ada penyesalan di dalam diri pria itu yang coba dia sembunyikan.

Dia terlalu ambisius ingin menjadi sukses hingga rela meninggalkan Jean. Hingga akhirnya, saat dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia juga harus rela kehilangan cinta pertamanya.

"Ini dia nih yang kita tunggu-tunggu dari tadi," ujar seseorang gembira saat melihat Tristan datang ke restoran tempat reuni diadakan.

Tristan bersalaman dengan teman-temannya.

"Ngajak lo reuni berasa kayak ngajak ketemuan presiden tau nggak? Susah banget, buset," timpal yang lain.

"Iya, tumben banget lo reuni tahun ini bisa datang? Padahal tahun-tahun kemarin nggak bisa," celetuk teman yang satunya.

"Kebetulan akhir-akhir ini gue nggak terlalu sibuk," ungkap Tristan.

Dia lalu duduk di kursi sembari pandangannya mengitari sekelilingnya tampak seperti tengah mencari seseorang.

"Nyari siapa?" tanya salah satu temannya.

"Jean belum datang?" tanya Tristan.

"Oh, Jean katanya nggak bisa ikut reuni," jawabnya.

Raut wajah Tristan tampak seperti kecewa saat mengetahui Jean tidak datang ke acara reuni. Padahal alasan dia datang ke acara reuni adalah karena ingin bertemu dengan Jean.

"Dia pasti sibuk lah sama suaminya. Namanya juga pengantin baru, jadi kita maklumi saja," timpal yang lain.

Tristan menaikkan alis ke atas sebelah. "Pengantin baru?"

"Lah, emangnya lo nggak tau? Jean kan dua Minggu yang lalu menikah."

Tristan terhenyak.

Dia seketika terdiam kaku. Raut wajahnya benar-benar berubah drastis.

"Lo nggak dapat undangan dari Jean?"

Tristan hanya menggeleng.

"Padahal semua angkatan kita diundang. Gue pikir lo nggak datang karena sibuk," ucapnya.

Tristan tidak memberikan balasan apa-apa.

Setelah pembicaraan itu, di sepanjang acara Tristan sama sekali tidak bicara. Dia hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Bahkan sebelum acara selesai, Tristan justru pamit pulang terlebih dahulu. Dia tidak bisa menikmati acara karena suasana hatinya sudah terlanjur buruk.

Dan sesampainya di rumah, dia menghubungi seseorang dan meminta orang itu untuk mencari tau identitas pria yang menikah dengan Jean.

*****

Selepas dua hari berada di Surabaya, Richard akhirnya pulang ke rumah. Namun saat tiba di rumah, dia tidak mendapati Jean berada di sana.

Padahal saat itu hari sudah hampir menjelang malam. Jadi seharusnya Jean sudah pulang dari kantor.

"Jean ke mana, Mbak?" tanya Richard kepada asisten rumah tangganya yang kebetulan sedang berada di dapur.

"Oh, bu Jean tadi bilang mau pergi ke rumah orang tuanya, Pak. Katanya mamanya lagi sakit," jawab Atik.

Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang