Chapter 30

35.4K 1.7K 63
                                    

Selamat membaca 😁

Flora berjalan ke arah mobil hitam yang berada cukup jauh dari kantor Tristan.

"Bagaimana?" tukas Richard saat Flora masuk ke dalam mobilnya.

Flora tersenyum lebar. "Semuanya beres. Sekarang mereka pasti sedang bertengkar."

Richard menarik sudut bibirnya ke atas. "Kerja bagus."

"Bagaimana reaksi Jean?" tanya Richard.

"Perempuan itu langsung masuk ke dalam setelah mendengar pengakuan aku," jawab Flora.

"Sepertinya dia syok saat mendengar aku mengandung anak Tristan," imbuhnya.

"Jean tidak bicara apa-apa?"

Flora menggeleng.

"Sebenarnya apa masalah kamu dengan dua orang itu? Kenapa kamu ingin memisahkan mereka berdua?" tanya Flora heran.

Richard menatap Flora datar. "Itu bukan urusan kamu."

"Ya ampun, kamu masih saja galak ke aku. Padahal aku sudah bantu kamu, loh." Flora pura-pura memasang wajah sedih.

Richard sama sekali tidak menggubris Flora.

Flora memeluk lengan Richard. "Jangan terlalu kaku, nanti cewek-cewek pada takut sama kamu."

"Aku tidak peduli," ketus Richard dingin.

Flora terkekeh. Dia lalu menengadah menatap Richard dengan tatapan mendamba. "Aku senang akhirnya bisa ketemu kamu lagi," ungkapnya riang.

"Aku kira kamu nggak akan pernah hubungi aku."

Richard tidak menunjukkan ekspresi apa pun.

Dasar bodoh!

Apa dia tidak sadar kalau aku hanya memanfaatkannya?

"Saking senangnya kamu menghubungi aku, aku sampai berteriak seperti orang gila," ucap Flora terkekeh saat mengingat reaksi dirinya saat Richard meneleponnya.

"Aku harap, kedepannya kamu juga akan sering telfon aku," sambungnya.

"Sesibuk apa pun aku, aku pasti akan angkat kalau itu kamu."

Richard hanya diam dan tidak membalas ucapan Flora.

"Jadi, ke mana kita sekarang?" tanya Flora.

"Aku akan antar kamu pulang," ujar Richard datar.

"Apa? Pulang? Ayolah, kita baru saja bertemu," protes Flora tidak terima.

Flora meraba tubuh Richard. "Apa kamu nggak mau kita menghabiskan waktu bersama? Atau mungkin kamu ingin kita melakukannya di rumah aku?" bisiknya serak di telinga Richard.

"Aku bisa melayani kamu lebih baik dari istri kamu." Flora masih tidak menyerah untuk merayu Richard.

"Oh ya? Kalau begitu, buktikan sekarang." Richard menarik rambut Flora ke belakang dan mendorong wajah wanita itu ke bagian bawah tubuhnya.

"Puaskan aku," perintah Richard.

Flora tersenyum tipis. "Dengan senang hati, Tuan."

Wanita itu membuka celana Richard, dan tak ragu memasukkan milik Richard ke dalam mulutnya.

Dan selepas Richard mencapai puncak, dia pun pergi ke rumah Flora untuk menghabiskan waktu bersama dengan selingkuhannya tersebut.

Sedangkan Tristan saat ini mengikuti Jean sampai ke ruang kerja wanita itu.

"Apa yang dikatakan perempuan itu semuanya bohong. Jangankan tidur dengan perempuan itu, aku bahkan nggak tau dia siapa," jelas Tristan.

"Kamu sendiri juga tau aku nggak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun setelah putus dari kamu. Jadi mana mungkin aku menghamili perempuan itu?" sambungnya.

Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang