Selamat membaca 😁
Karena keadaan Jean sedang drop, alhasil dia dan Richard hanya berdiam diri di hotel setelah tiba di Prancis.
Dan seperti ucapan Richard sebelumnya, setibanya di sana Richard mulai memperlakukan Jean seperti seorang istri pada umumnya. Dia benar-benar merawat dan memperhatikan Jean dengan baik. Bahkan, Richard juga menyuapi Jean dengan telaten dan sabar. Walaupun Jean sendiri masih bersikap seperti biasanya terhadap Richard.
Ketika Richard tengah menyuapi Jean, tiba-tiba ponselnya yang berada di atas nakas berdering. Richard mengambil ponsel, lalu terdiam saat mendapati seseorang yang meneleponnya adalah Natalie.
Richard melirik ke arah Jean.
"Angkat saja," ucap Jean seakan tau jika seseorang yang menelepon adalah Natalie.
Richard mengubah ponselnya menjadi mode diam, lalu dia kembali meletakkan ponsel di atas nakas dan mengabaikan telepon dari Natalie.
"Kenapa tidak diangkat?" tanya Jean.
"Aku sudah bilang, kan? Selama kita di sini, kita adalah pasangan suami istri sungguhan. Jadi, aku tidak akan berkomunikasi dengan Natalie sampai kita pulang ke Indo. Karena saat ini aku hanya ingin fokus dengan kita berdua," jawab Richard.
Jean hanya diam sembari menatap Richard lurus.
"Apa dia tidak akan marah kalau kamu tidak angkat telfonnya?"
"Tidak apa-apa, sebelumnya aku sudah bilang kalau aku tidak bisa berkomunikasi dengan dia selama di Prancis. Jadi Natalie pasti akan mengerti keadaan aku," ungkap Richard.
"Dia sudah tau kalau kamu pergi ke Prancis dengan aku?" tanya Jean.
Richard mengangguk. "Kalau aku merahasiakan tentang hal ini, dia juga pasti akan tau infonya dari orang-orang kantor. Dan itu justru akan membuat keadaan semakin rumit."
"Dia pasti tidak suka saat tau kita pergi liburan bersama," ucap Jean.
"Suka tidak suka dia harus menerima itu. Karena dia juga tau kalau aku tidak bisa menolak permintaan papa," ujar Richard.
"Sudah, ayo makan lagi," kata Richard kembali menyuapi Jean.
Jean membuka mulut dan makan dengan tenang.
"Kamu tidak perlu menunggu aku di sini. Kamu bisa pergi jalan-jalan keluar kalau kamu mau," ujar Jean.
"Apa gunanya papa suruh kita berdua liburan ke sini kalau aku hanya pergi sendirian?" tukas Richard.
"Kamu lihat sendiri keadaan aku sekarang sedang tidak baik. Kalau kamu menunggu sampai aku sembuh, waktu liburan kamu hanya akan terbuang sia-sia. Karena kita hanya satu Minggu di sini, sedangkan aku tidak tau kapan aku sembuh," jelas Jean dengan suara pelan.
"Itu kenapa aku memilih tetap di sini merawat kamu. Supaya kamu cepat sembuh, dan kita bisa pergi keluar bersama," sahut Richard.
"Dengan aku atau tidak dengan aku, kamu juga masih bisa bersenang-senang di luar," ucap Jean.
"Aku tidak suka pergi sendirian. Karena itu, aku akan tunggu sampai kamu sembuh," ungkap Richard.
"Kamu akan bosan kalau terus berdiam diri di hotel," kata Jean.
"Memangnya kamu juga tidak?" balas Richard.
"Aku orangnya lebih suka di rumah daripada pergi-pergi. Jadi aku tidak akan bosan meski di hotel seharian. Karena jujur saja aku tidak terlalu suka berada di keramaian," jawab Jean.
Richard menatap netra Jean intens. "Sudah kelihatan sejak awal kalau kamu memang orangnya tertutup. Itu kenapa sampai saat ini aku tidak tau apa-apa tentang kamu, walaupun kita sudah hampir satu tahun menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]
Romance"Aku akan pergi dari rumah ini dan segera urus surat perceraian kita," pungkas Jean lugas. "Aku tidak akan menceraikan kamu," tegas Richard. Start : 17 - 07 - 2022. RANK #1 indonesiamembaca (08/03/2023). RANK #1 konflik (30/09/2023).