Selamat membaca 😁
"Mungkin kamu harus mengambil cuti untuk sementara waktu," saran Natalie.
"Sepertinya kamu kecapekan karena terlalu banyak kerjaan. Itu kenapa kamu jadi sensitif," imbuhnya.
"Bisa jadi," sahut Richard singkat.
"Bagaimana kalau kita pergi liburan ke luar negeri bersama?" ujar Natalie ceria.
Richard termenung sejenak.
"Aku nggak yakin kamu bisa pergi dalam keadaan hamil besar seperti ini," katanya.
"It's okay, kehamilan aku nggak akan menjadi masalah," balas Natalie.
"Aku masih bisa beraktivitas seperti biasanya," sambungnya.
"Tetap saja aku nggak tenang. Bagaimana kalau nanti terjadi sesuatu dengan anak kita?" tukas Richard.
"Nggak akan ada hal buruk yang terjadi. Karena aku pasti akan menjaganya dengan baik. Jadi kamu nggak perlu khawatir dengan anak kita," tutur Natalie.
"Konsekuensinya terlalu besar. Aku nggak mau mengambil resiko sebesar itu," pungkas Richard.
"Terus sekarang kamu mau bagaimana?" tanya Natalie.
"Kalau hanya berlibur ke luar kota, aku rasa akan kurang menyenangkan. Karena kamu sudah sering pergi ke luar kota," lanjutnya.
"Aku akan memikirkan itu nanti," ujar Richard.
Natalie mengangguk.
Sesaat kemudian, Natalie telah selesai mengobati Richard. Dia juga tak lupa menutup luka di tangan Richard dengan perban.
"Sudah selesai," ucap Natalie.
"Makasih," ujar Richard.
Natalie membalasnya dengan senyuman.
"Oh iya, besok jadwal aku kontrol kandungan. Kamu bisa nganter aku ke dokter nggak?"
"Besok aku harus kerja," sahut Richard.
"Sebentar aja nggak bisa?" Natalie menatap Richard dengan tatapan penuh harap.
"Kamu kan bisa naik taksi sendiri," kata Richard.
"Aku maunya sama kamu," balas Natalie sembari memasang wajah memelas.
Richard mengembuskan napas berat. "Ya sudah, besok aku antar."
Ekspresi Natalie sontak berubah gembira.
"Tapi aku nggak bisa lama-lama," ungkap Richard.
Natalie mengangguk mengerti. "Setelah kontrol, aku nggak akan minta ke mana-mana lagi. Kamu bisa langsung berangkat ke kantor setelah kita sampai rumah."
"Ngomong-ngomong, kamu sudah makan malam belum?" tanya Natalie.
"Kalau belum, aku akan buatkan kamu makanan," imbuhnya.
"Nggak perlu, aku masih kenyang," jawab Richard.
"Lagian ini juga sudah larut malam. Lebih baik kamu tidur," lanjutnya.
"Kamu sendiri nggak tidur?" balas Natalie.
"Aku mau ngecek kerjaan sebentar. Kamu tidur duluan saja," jawab Richard.
"Kenapa nggak besok aja? Kamu kan harus banyak istirahat," sahut Natalie.
"Aku nggak akan lama. Nanti aku akan balik ke kamar lagi setelah selesai," ucap Richard.
Natalie tertunduk lesu.
Richard mengulurkan tangan dan membelai wajah Natalie.
"Nggak perlu sedih, aku hanya sebentar. Lagipula, kita masih berada di rumah yang sama," kata Richard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Politik ✓[TAMAT-LENGKAP]
Romance"Aku akan pergi dari rumah ini dan segera urus surat perceraian kita," pungkas Jean lugas. "Aku tidak akan menceraikan kamu," tegas Richard. Start : 17 - 07 - 2022. RANK #1 indonesiamembaca (08/03/2023). RANK #1 konflik (30/09/2023).