3.|BM Dan AG

183K 9.9K 471
                                    

"Woman Are Diamond,perhiasan terbaik seorang wanita adalah rasa malunya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woman Are Diamond,
perhiasan terbaik seorang wanita adalah rasa malunya"

Kinaan Alfarez Dirgantara

•••

👑👑👑


Arthur melihat Farez yang sedang membaca buku pelajaran. Hal yang paling Arthur tidak suka adalah menghabiskan waktu hanya untuk membaca tumpukan buku mata pelajaran. Berbeda dengan Farez, cowok itu sangat rajin membaca. Dalam satu hari dia bisa membaca lebih dari 3 buku sekaligus.

Walaupun ujian sekalipun, Arthur tidak akan belajar. Prinsipnya tidak perlu susah payah mengejar nilai. Nilai bukan tolak ukur kesuksesan di masa depan. Orang yang mendapat nilai tinggi belum tentu masa depannya maju. Banyak orang cerdas yang tidak memanfaatkan kecerdasannya dan hanya berpatokan pada selembar nilai. Itu sebagai alasan saja, sebenarnya Arthur yang malas belajar.

Walaupun begitu, Arthur senang dalam berbisnis seperti membahas tentang perusahaan dengan ayahnya. Sesekali dia juga berdiskusi dan memberi pendapat tentang masalah yang terjadi di perusahaan.

"Alfian mana?" tanya Arthur ketika merasa anggotanya kurang satu.

"Malming bos sama pacarnya," Jawab Arya, pandangannya masih fokus berkutat dengan laptopnya.

"Apa tuh nggak paham gue?" tanya Arthur sok polos.

"Yaelah bos, malam Minggu itu malam yang sakral bagi para manusia bucin."

"Oh, gitu ya? Hm, Rez, ayo balapan!" ajak Arthur. Dia sudah bosan karena sejak tadi hanya diam melihat sahabatnya.

Farez menutup bukunya. Dia memakai jaket kebesaran lalu menyambar kunci motor. Tak lupa masker yang selalu menjadi teman setia. Jeky dan Arya pun menghentikan kesibukannya masing-masing kemudian mengikuti langkah kedua Arthur dan Farez.

Setelah ± seperempat jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sirkuit balap tempat yang biasa mereka kunjungi. Suasana terlihat lebih ramai dari biasanya. Dari balik helm full face, Arthur memandang dua orang yang berada di garis start

Arthur, Farez, Jeky dan Arya memperhatikan salah satu plat motor pembalap itu yang terlihat familiar. Mereka terus memperhatikannya hingga balapan di mulai.

"Hm. Kayak kenal, tapi siapa ya?" batin Arya.

Tidak disangka, seorang pembalap yang mereka perhatikan berhasil tiba lebih dulu ke garis finish. Tepuk tangan riuh memuji kehebatan orang itu.

Tak disangka, setelah berhasil memenangkan balapan, laki-laki itu melambai tangan ke arah Arthur, seolah meminta cowok itu untuk mendekat. Arthur faham kalau orang itu mengajaknya untuk balapan. Akhirnya dia menyetujuinya lalu menuju ke garis start.

"Kayak pernah lihat plat motornya," gumam Jeky.

"Nah, kita sepemikiran, Ky. Lo gimana, Rez?"

Farez tidak menjawab. Dia menyilangkan tangan di dada sambil memperhatikan sahabatnya yang akan balapan.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang