29.|Unexpected Plan

75.7K 5.7K 643
                                    

Selamat malam para readers❤️

Aku nggak bisa nentuin mau update kapan, jadi bersabarlah! Karena moodku mudah berubah😌

Mungkin bab ini akan sedikit membingungkan, tapi jangan diambil pusing karena tugas kalian adalah menikmati bacaannya🤣

Oh iya, jangan berpikir kalau Arthur cenayang ygy karna bisa tahu apa yang akan terjadi.

Happy Reading❤️

👑👑👑

Perlahan kelopak mata seorang remaja mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina. Kepalanya terasa berat, selang infus ditangannya menjadi objek kedua setelah mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan.

Sempat lupa ingatan kenapa dia bisa masuk ke dalam tempat itu, namun rasa nyeri di wajahnya kembali mengingatkan kejadian yang menyebabkan dia terbaring lemah di sana.

Tiga remaja yang berada di sofa masih tertidur. Detak jarum jam memecah suasana keheningan malam hari di ruangan menghilang begitu saja ketika suara dengkuran yang berasal dari salah satu cowok di sofa membuat pendengarannya terganggu.

"Udah bangun? Nggak mati sekalian?" celetuk Farez seraya melepas peci yang dia pakai.

Arthur memejamkan mata sejenak ketika merasakan denyutan nyeri di kepalanya yang terasa seperti diputar-putar. Hanya karena satu pukulan dari gadis yang sering dia anggap sebagai beban ternyata mampu mengantarkannya ke rumah sakit.

"Gue belum siap mati."

Arthur perlahan memposisikan diri duduk di brankar. "Rez, gue mau keluar."

Farez menggeleng dalam artian tidak membolehkan cowok itu keluar. Hembusan angin setelah hujan deras pada malam itu akan membuat Arthur semakin demam jika memaksakan keluar. Namun, rasa empati melihat cowok itu yang sudah berada di rumah sakit selama tiga hari membuatnya tidak tega jika menolak permintaannya.

Farez mengambil dua jaket kebesaran Argos lalu memakaikannya ke tubuh Arthur. "Biar nggak kedinginan."

👑👑👑

Lantunan ayat suci Al-Qur'an terdengar dari salah satu kamar, sedangkan kamar di sebelahnya dua remaja yang begadang sebab menonton drakor dengan cekikikan karena salting melihat adegan di dalamnya. Mereka sengaja pindah ke kamar lain karena tidak ingin mengganggu Rissa yang sedang sholat malam.

Di atas kasur, Athena sudah berada di alam bawah sadar dengan masker wajah yang masih menempel. Telinga gadis itu masih tersumbat earphone, tidak sengaja tertidur setelah mendengarkan lagu yang mengiringnya ke dalam mimpi.

Rissa menutup kitab Al-Qur'an, seharian dia pusing memikirkan keputusan yang harus diambil. Jika dia salah memilih, maka suatu saat penyesalan akan datang menghampirinya.

"Na, gue mau curhat, tapi lo udah molor duluan," gerutu Rissa seraya melepas mukena.

Mereka sengaja menginap di rumah itu karena permintaan Si pemilik rumah. Dia takut kalau kejadian waktu itu terulang lagi. Demi kenyamanan dan ketentraman istirahatnya, Athena mengusir pasukan Argos yang berjaga di rumahnya sejak pagi.

Tidak berpikir dua kali karena perintah Athena -ibu ketua- yang merupakan perkara yang wajib mereka laksanakan, pasukan Argos meninggalkan rumah itu dengan patuh.

Athena sama sekali tidak menceritakan masalah itu kepada Devan yang berada di luar negeri, justru dia mengatakan bahwa dirinya dan Fyrza dalam kondisi baik-baik saja. Gadis itu tidak ingin membuat papanya merasa cemas.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang