20.|Bela Diri

80.9K 5.9K 650
                                    

~Terpaksa, tersiksa lalu terbiasa~

Hebat bukan? Manusia dianggap kuat oleh tuhan, sehingga diuji dengan berbagai ujian yang bahkan manusia saja mati-matian menghadapinya.

Arthur Renaldi Agatha

•••

👑👑👑

"Udah, gue capek...," lirih Athena ngos-ngosan sambil membungkuk, menumpukan tangannya di kedua lutut.

Athena berteduh di samping pintu halaman belakang markas lalu menyandarkan punggungnya di tembok. Dia sangat lelah dan tenaganya terkuras habis karena terlalu banyak bergerak.

Arthur menghampiri Athena yang duduk di samping pintu. Ternyata fisik gadis itu sangat lemah sehingga baru pemanasan saja dia sudah kelelahan.

"Sini kaki lo!"

Arthur mengarahkan kaki Athena di atas paha lalu memijatnya. Dia menatap wajah Athena yang begitu pucat dengan keringat yang bercucuran di seluruh tubuhnya.

Sebenarnya Arthur tidak tega melihat gadis itu sangat kelelahan seperti ini. Tapi mau bagaimanapun, ini adalah solusi yang tepat untuk mengajarinya agar bisa menjaga diri disaat dia tidak ada.

Setelah kejadian Luna hampir dibunuh, Arthur khawatir jika terjadi sesuatu dengan Athena saat dia tidak ada. Ada banyak orang jahat yang berkeliaran di luar sana. Tidak menutup kemungkinan kalau Athena suatu saat berada dalam situasi yang berbahaya.

Dia harus mengajari gadis itu cara untuk membela diri dari musuh atau penjahat.

Tangan kanan Arthur terangkat, mengusap keringat yang menetes di kening gadis itu. "Coba lihatin Rissa sama Farez."

Athena memperhatikan Rissa yang terus menyerang Farez. Gerakannya lincah dan cepat. Namun Farez tidak melawan, dia hanya menghindar dan menangkis serangan dari Rissa.

"Gue nggak bisa kayak gitu," ucap Athena pelan. Dia masih mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.

Arthur memberikan sebotol air mineral. "Minum dulu!"

Athena meneguk air sampai setengah lalu memberikan sisanya kepada Arthur. Ternyata belajar bela diri itu sangat menguras tenaga. Apalagi dia merupakan gadis yang fisiknya tidak pernah dilatih.Alhasil Athena sudah ngos-ngosan karena terlalu banyak bergerak.

Athena tidak habis pikir melihat Rissa yang begitu semangat memberi pukulan ke tubuh Farez. Apa dia tidak merasa lelah?

"Lo kenapa sih nyuruh gue belajar kek gini? Dulu gue minta diajarin nggak boleh," tanya Athena.

"Buat jaga-jaga aja."

"Ternyata capek banget."

Arthur mengusap puncak kepala Athena. "Mau istirahat di dalem?"

Athena mengangguk cepat. Dia merentangkan tangan ke depan, dengan manja meminta Arthur untuk menggendongnya. Cowok di depannya itu hanya tersenyum.

Arthur menarik tangan Athena supaya berdiri lalu menggendongnya ala koala. Sedangkan Athena memeluk dan menyembunyikan wajahnya di leher cowok itu.

"Pengen ice cream," gumam Athena.

"Habis latihan nggak boleh minum es."

"Aaaaaa, mau ice cream!" rengek Athena manja sambil mengeratkan pelukannya sehingga membuat leher Arthur tercekik.

"I-iya, lep ... as!" Arthur berusaha merenggangkan tangan Athena yang mencekik lehernya.

Cup

Arthur membulatkan matanya. Tiba-tiba dia berjalan oleng setelah Athena mengecup singkat pipinya sehingga mereka berdua hampir terjatuh.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang