46.|Pembantaian BM⚠️☢️

72.1K 5.2K 617
                                    

Dark Situation. The plot is only fictitious.⚠️

Happy reading🔥

👑👑👑

"Dia udah tau dari awal kalau kita pura-pura jadi nerd girl dulu. Jadi dia sengaja deketin gue."

"Lo sama sekali nggak cerita apapun ke gue. Lo tau? Berapa orang yang marah gara-gara lo polos banget kalau di depan Iqbal dulu."

"Iya, sorry, Sa. Mau gimana lagi? Gue dulu belum bisa kayak lo yang berani nantang anggota BM. Gue cuma bisanya main otak daripada fisik."

"Gue heran sama lo waktu itu, bisa-bisanya lo jadi bego gara-gara cinta dan bucinnya sampai buat lo jadi manusia paling tolol yang pernah gue temui."

"Rencana gue waktu itu sebenernya menjauh dari Arthur, gue pengen nyelesaiin semuanya sendiri karna gue udah mulai curiga sama dia. Tapi gue nggak tega ninggalin Arthur, apalagi dia kecelakaan waktu itu."

"Oke-oke. Gue paham maksud lo. Lo pengen nyelesaiin semuanya sendiri tanpa ada yang ikut campur. Lo nggak mau ada orang yang jadi korban lagi kan?"

Athena mengangguk cepat. "Lo emang yang paling bisa ngertiin gue."

Rissa menyeruput minumannya kemudian mengaduk-aduk sedotan seperti sedang memikirkan sesuatu. Setelah pulang sekolah tadi, keduanya mampir di sebuah kafe yang lokasinya lumayan dekat dengan sekolah. Dia ingin mendengarkan penjelasan sahabatnya yang sempat membuatnya marah karena terlalu polos.

"Gue juga nggak kepikiran kalau abangnya Fanny yang namanya Ando itu ternyata dia."

Athena menghela nafas kasar. Dia teringat dengan perkataan Iqbal waktu di pemakaman malam itu. Sungguh, gadis berbandana merah itu sangat syok ketika mengetahui bahwa Tifanny Fernand adalah adik kandung Iqbal dan dia telah meninggal dengan cara yang tidak wajar.

Yang membuatnya depresi adalah kematian gadis yang pernah dia tolong itu, perasaannya yang tersakiti dan amarah karena pacarnya sendiri ternyata menginginkan nyawanya, parahnya hal itu juga berakibat fatal bagi orang lain. Dia pun harus menjalani perawatan psikis beberapa waktu lalu.

"Manusia kalau udah terobsesi sama dendam itu mengerikan. Iqbal itu lulusan universitas terbaik di Canberra. Dia ninggalin semua kerjaannya dan balik ke Indonesia karna pengen balas dendam atas kematian adiknya. Nyamar jadi anak SMA yang seumuran sama kita. Gue nggak nyangka sampai segitunya," tutur Athena sambil menggelengkan kepala heran.

"Dia juga benci sama orang-orang yang suka bulyy makanya dia bunuh siswa yang termasuk kategori biang onar di Galaksi. Untung aja Karin berhasil selamat, kalau enggak... Very terrible."

Tatapan kosong mengarah ke sedotan yang dia pegang. Minuman itu tidak berkurang sama sekali, hanya diaduk-aduk sambil menceritakan apa yang membuatnya menjadi wanita polos dan bodoh. Suasana menjadi hening ketika dia dan sahabatnya diam.

Namun bukan itu yang sebenarnya, tapi karena Rissa yang sudah tidak ada di hadapannya. Athena berdecak sebal, sejak kapan Rissa sudah tidak ada di tempatnya? Berarti sejak tadi dia berbicara sendiri?

"Anjir, gue ngomong sendirian dari tadi?"

Tak lama kemudian, sosok remaja yang memakai jaket hitam kembali ke tempat duduknya. Rissa, wajah gadis itu terlihat pucat seperti orang yang sakit. Ternyata dia dari toilet tanpa memberitahu Athena.

"Lo kenapa?"

Rissa menggeleng. "Nggak tau, pusing banget mana mual-mual tadi."

Athena mengernyitkan keningnya. Apakah gadis itu sakit? "Ayo ke dokter."

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang