10.|Kenyataan Pahit

100K 6.8K 746
                                    

"Cinta itu sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta itu sederhana. Cukup melihat mereka yang kita sayangi bahagia, walaupun bukan kita sumber kebahagiaannya"

Aluna Maria Christiani

•••

👑👑👑

Sore menjelang magrib, Farez dan Arthur menyusuri jalan raya dengan motor supra kesayangannya. Matahari mulai tenggelam dari ufuk barat. Motor supra yang disetir Arthur berjalan sangat lambat karena dia ingin menikmati hembusan angin di sore hari. Farez yang setia dengan wajah datarnya, duduk di jok belakang sambil memegang satu buket bunga mawar putih.

"Cepet, mau magrib," titah Farez, karena Arthur mengendarai motor dengan kecepatan yang lambat.

"Orang yang terburu-buru itu temannya setan, bener kan?"

Farez semakin kesal dibuatnya, sehingga dia melempar buket bunga mawar putih itu ke pinggir jalan. Arthur yang melihat dari kaca spion tiba-tiba menginjak rem mendadak.

Hal itu mengakibatkan lepala Farez terbentur helm yang dipakai Arthur. "Akh. bangs... astagfirullahalazim."

"Kenapa di buang?" tanya Arthur.

Arthur membelokkan setirnya menuju ke tempat bunga itu berada. Di samping bunga mawar itu, ada seorang wanita berbaju ketat dengan tubuh depan belakang mantap. Wanita itu mengambil buket bunga mawar putih yang terjatuh di sebelahnya.

Begitu sampai, Arthur segera turun dari motor lalu menghampiri wanita itu. Satu buket bunga mawar putih yang sangat indah. Sayang kalau dibuang begitu saja.

"Itu bunga punya gue," kata Arthur.

Wanita itu berbalik dengan mengibaskan rambut panjangnya sehingga mengenai wajah Arthur.

"Hai, abang kiwil," sapa orang itu sambil memberi kiss bye ke Arthur.

Arthur melotot. "Anjing, Santo?"

Ternyata orang yang dikira Arthur seorang wanita adalah Santo, seorang waria yang biasa ngamen di jalan.

"Nama aike Santi, abang. You kasih bunga ke Santi, ya? Iihhhh... sosweet bangeet, emuahhh," ucap Santo sambil memanyunkan bibirnya.

Arthur bergidik ngeri. "Najiss, ngapain gue kasih lo bunga. Gue masih normal, bangsat."

Santo tiba-tiba mencolek dagu Arthur. "Jangan kasar-kasar dong, bang kiwil. Aike nangis loh nanti," ucapnya manja.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang