54.|Kembalinya Keluarga Agatha

70.9K 7K 319
                                    

Jangan lupa like and komen😉 respon kalian adalah penyemangat buat aku🌹❤️

Update cepet biar sampai target 🔥

Happy reading 💅

👑👑👑

Insecure, kata yang kini melekat di dalam diri Athena ketika melihat teman sekelasnya sangat ambis dalam ilmu pengetahuan. Untuk memperbaiki sudut pandang negatif orang kepadanya dan merubah ke dalam pribadi yang baik, sekarang dia mulai rajin belajar.

Di perpustakaan yang cukup hening dan tenang, dua remaja yang duduk di salah satu kursi tengah membaca buku. Melihat keteguhan dan niat serius Athena dalam belajar membuat Arthur semakin senang dan bangga.

"Semangat sayang. Belajar yang rajin sampai suatu saat papa bilang... hakim cantik itu putriku."

Athena menyunggingkan senyumnya. "Kamu juga harus rajin belajar. Masa iya, nanti anaknya tanya tentang pelajaran papanya nggak bisa, kan nanti mamanya yang repot."

"Iya, kita sama-sama belajar. Kalau ngerasa capek atau kesulitan, cerita aja semua keluhan kamu ke aku. Tapi ingat, Na! Jangan sampai ada kata putus asa ketika kamu berjuang."

Athena mengangguk. Keduanya saling melemparkan senyuman. Sungguh, Athena merasa sangat bahagia sekarang. Tuhan begitu baik karena telah mengirimkan laki-laki yang mencintainya dengan tulus.

"Seharusnya kita belajar dari dulu. Bukannya terlambat ya kalau baru belajar sekarang?"

"Nggak ada kata terlambat dalam belajar."

"Kalau aja aku belajar dari kelas X, pasti ujian nanti bisa ngalahin Rissa," ucap Athena. Dia menyesal karena tidak belajar dari dulu.

Arthur mengusap puncak kepala gadis itu. "Selagi ada niat dan usaha pasti bisa. Kamu rebut posisi pertama juara umum di ujian nanti."

"Emang bisa? Farez terlalu pinter, nggak mungkin aku bisa ngalahin dia."

"Apapun bisa terjadi sayang. Jangan minder dulu! Kamu sekarang usaha, untuk hasil kedepannya itu tergantung usaha kamu saat ini."

"Mindset lo perlu dirubah. Nggak ada kata terlambat untuk belajar. Perjalanan kita masih panjang, belajar dari sekarang bukan keterlambatan melainkan awal dari perjuangan," kata seorang siswi yang entah sejak kapan sudah duduk di seberang meja.

Athena memutar bola matanya malas. Kedatangan Rissa dan Farez telah merusak suasana kebersamaannya dengan Arthur. Tapi apa yang dikatakan sahabatnya sepertinya memang benar. 'Bukan keterlambatan melainkan awal dari perjuangan'.

"Kita taruhan!" ucap Farez tiba-tiba.

Arthur menatap penuh tanda tanya kepada cowok itu. "Taruhan apa?"

"Kita berempat di sini bersaing secara sehat buat ngerebutin posisi juara umum ujian nanti." Bukan Farez, tapi Rissa yang menjawab pertanyaan dari Arthur. Karena taruhan ini sebenarnya adalah idenya supaya Athena lebih semangat lagi untuk belajar.

Arthur menaikkan sebelah alisnya. Taruhan yang cukup menarik, tanpa sungkan dan ragu dia mengangguk setuju. "Hadiahnya?"

"Apapun yang diminta pemenang selagi yang kalah mampu ngasih hadiahnya."

"Siapa diantara kita yang dapet juara umum satu, berarti dia yang menang."

"Oke, gue setuju."

Athena hanya terdiam. Apakah dia mampu bersaing dengan semua sahabatnya? "Em... Gimana ya?"

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang