37.|Musuh Yang Sebenarnya⚠️

74K 5.3K 1K
                                    

Apa harapan kamu ditahun 2023?

Bentar lagi new year, jangan lupa bahagia ditahun selanjutnya:)

Happy Reading ❤️

👑👑👑

Di sebuah ruangan yang minimalis dengan pencahayaan yang redup, dua laki-laki berjaket hitam tengah saling beradu mulut. Lambang bulan purnama yang ada di dada bagian kiri menandakan keduanya berada di dalam kubu yang sama.

"Ando, cukup. Lo mau bunuh berapa orang lagi??" sentak laki-laki bertubuh kekar yang notabenenya adalah ketua dari lambang kebesaran di dadanya.

Laki-laki di depannya tertawa terbahak-bahak. "Hahaha. Gue belum puas," sahutnya dengan wajah penuh gairah untuk memusnahkan siapa saja yang menyangkut dendam masa lalunya.

"Gue bantu lo buat balas dendam sama satu orang, bukan sampai orang lain jadi korban."

"KENAPA?? LO NGGAK TERIMA?? GUE UDAH BANTU LO BANGUN BLACK MOON LAGI. INGAT DEON! SEBAGIAN PASUKAN LO ITU ADALAH ORANG SURUHAN GUE," bentak laki-laki yang diajak bicara sambil mendorong dada Deon dengan kasar.

"7 ORANG TERBUNUH KARENA DENDAM LO, ANDO!!" bentak Deon tak kalah emosi.

Laki-laki yang dipanggil Ando tadi lantas terkekeh. Perubahan ekspresi yang ditunjukkan laki-laki itu membuat Deon merasa kalau dia sudah gila. Bagaimana bisa seseorang bisa merubah emosional dalam sekejap?

Dia menepuk pundak Deon. "Mereka cuma kambing hitam sekaligus figur yang membuat permainan ini jadi seru."

Bughh

Deon sudah tidak sabar lagi, bogeman mentah mengenai tepat di rahang kokoh laki-laki itu. Dibandingkan dengan rivalnya, sosok yang ada dibawahnya saat ini lebih membuatnya berada di puncak amarah yang meluap-luap.

"KALAU MAU BUNUH DIA, BUNUH AJA. JANGAN ORANG LAIN YANG JADI KORBAN ATAS PERMAINAN BUSUK LO INI. SELANJUTNYA SIAPA LAGI YANG MAU LO JADIIN KAMBING HITAM, BANGSATTT??!" bentaknya seraya mencengkram erat kerah jaket Ando.

Bughh

Ando membalas pukulan ke wajah Deon. Nafasnya naik turun, kepalan erat di tangannya ingin sekali menghabisi sekutunya selama ini.

"LO JUGA PUNYA DENDAM SAMA KETUA ARGOS, KENAPA NGGAK LO BUNUH AJA DIA, HAH??"

Deon mengusap sudut bibirnya yang pecah. "Dendam gue urusan gue sendiri. Lo nggak perlu ikut campur," tegasnya.

"Hahahah." Gelak tawa laki-laki yang bernama Ando mengisi ruang hampa di sebuah bangunan yang berbentuk kubus. Di dalam sana hanya terdengar suara laki-laki itu yang menertawai ucapan Deon.

"Dia dulu sahabat dekat lo, otomatis lo nggak bisa dan nggak tega mau bunuh dia. Benarkan apa yang gue bilang barusan?" tanyanya dengan tersenyum sinis.

"Pengkhianat Argos. Apa mungkin geng besar mereka mau nerima kembali penghianat kayak lo? Atas semua yang pernah lo lakuin ke mereka?"

Deon terdiam. Dia sebenarnya bingung dengan apa yang dia rasakan selama ini. Semua yang dikatakan Ando memang benar. bahkan dulu ketika dia berhasil melukainya entah kenapa ada rasa bersalah yang cukup besar di dalam dadanya. Tapi di sisi lain, dia tidak terima atas apa yang dilakukan Arthur terhadap pacarnya dulu.

Ando menjulurkan tangannya membuat Deon menatapnya dengan sengit. Dia sudah membiarkan cowok itu berulah hingga sekarang. Namun kematian seseorang yang ada di rumah sakit Agatha beberapa hari lalu yang menjadi alasan utama kemarahannya saat ini. Bukan tanpa alasan, hanya saja menurutnya nyawa manusia bukan untuk jadi bahan permainan.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang