45.|Kesalahpahaman

75.5K 5.4K 501
                                    

"Memaafkan memang tak mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memaafkan memang tak mudah. Tapi setiap manusia memiliki kesempatan untuk berubah. Tuhan saja maha mengampuni hambanya, lalu kita sebagai manusia apa pantas menolak seseorang yang telah sadar dari kesalahannya?"

Arthur Renaldi Agatha

•••

👑👑👑

Dua orang gadis yang duduk di lapangan menjadi tontonan semua siswa SMA Galaksi. Di sekeliling gadis itu ada beberapa siswa yang pernah menjadi korban bullying di sekolah ini.

Mereka sebenarnya tidak tega untuk membalas apa yang pernah dilakukan kedua gadis itu terhadapnya. Tapi mengingat bahwa dua primadona sekolah ini ingin memberikan kesempatan mereka untuk mempermalukannya di depan umum, akhirnya dengan berat hati mereka menyetujuinya.

Penampilan Athena yang sudah di luar kata baik, sedangkan Karin sudah merasakan kekerasan yang selama ini dia lakukan. Sehingga membuat orang yang melihatnya merasa iba walaupun bercak darah dan luka yang ada di tubuh kedua gadis itu belum seberapa dengan rasa sakit yang mereka alami sebelumnya.

"L-lanjutin a-aja! Gpp, g-gue ma...sih kuat..." lirih Athena terbata-bata.

Pipinya sudah mati rasa, baju seragamnya sobek, lukisan spidol di wajahnya begitu banyak, bahkan bercak darah yang keluar dari sudut bibir telah mengotori seragam putihnya. Dia tidak akan mau berhenti sebelum mereka (korban bully) merasa puas.

Athena menoleh ke samping, sahabatnya terlihat sudah tidak kuat lagi. Panas terik matahari di siang hari begitu membakar kulit. Apalagi mereka sudah ada di sana semenjak satu jam yang lalu. Hal ini sudah menjadi kesepakatan dan disetujui oleh pihak guru walaupun sebenarnya mereka telah memaafkannya, tapi Athena ingin mendapatkan hukuman dari mereka.

"U-dah, kita udah maafin, Na!" ujar salah satu siswi itu hendak membantu Athena berdiri.

Athena menolak bantuan dari siswi itu. "B-belum. Lan...jutin! B-buat gue sampai pingsan! Gue inget, salah satu di antara kalian pernah ada yang pingsan setelah gue bully."

"Uhuk-uhuk. G-gue juga!"

Karin batuk berdarah membuat salah satu siswa yang menendang perutnya tadi langsung panik. Jujur saja, mereka tidak tega melakukan hal ini. Mereka sudah memaafkan kedua gadis itu sejak lama, tapi karena rasa bersalahnya Athena dan Karin rela di permalukan di depan umum.

Tak lama setelah itu, segerombolan siswa melempari kedua gadis itu dengan gumpalan kertas. Mereka semua serempak meneriaki dan mencemooh keduanya dengan kata-kata yang cukup menyayat hati.

Athena dan Karin menelungkupkan wajahnya di antara lipatan tangan. Bukan amarah, melainkan rasa malu yang kedua gadis itu rasakan. Jadi ini yang mereka rasakan ketika menjadi korban bully?

Dari lantai dua, Arthur dan Jeky berusaha tegar melihat gadis kesayangannya terluka. Tapi keputusan ini seharusnya bisa menjadi pelajaran dan contoh agar kasus pembullyan tidak terjadi lagi. Lagipula kedua gadis itu memang sudah mengakui kesalahannya dan ingin meminta maaf dengan caranya sendiri.

He's My Boyfriend [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang