He's My Boyfriend [TERBIT] ✓

48.|Hari Besar Argos

Kita memang terlahir dari rahim yang berbeda, tapi kita adalah keluarga yang tercipta dari solidaritas dan ikatan persaudaraan antar sesama anggota.

•••

Rumah bukan hanya sebuah bangunan, melainkan tempat dimana kita diterima dan mendapatkan kebahagiaan di dalamnya.
•••

👑👑👑

Salah satu tempat perkumpulan terbesar di ibukota dibeli oleh Arthur untuk dijadikan lokasi perayaan hari besar dari lambang kebanggaan mereka. Kali ini diadakan secara besar-besaran karena sekaligus perayaan atas keberhasilan misi pembantaian BM waktu lalu.

"6 tahun saudara, bukan waktu yang singkat. Masih inget waktu pertama kali kita kenal?" ujar Arya memancing sahabatnya untuk berkelana ke masa lalu.

Alfian mengangguk-angguk. "Masih. Waktu SMP gue masih bego, culun dan nggak punya temen sama sekali. Akhirnya gue kenal sama Arthur. Dia orang pertama yang mau temenan sama gue. Dia juga nggak mandang apapun walaupun fisik dan mental gue buruk banget."

Jeky ikut bernostalgia pertama kali kenal dengan mereka. Penuh dengan kenangan mulai dari masa biru putih hingga masa abu-abu. Banyak sekali hal yang mereka lewati bersama. Dia akui bahwa Argos merupakan rumah kedua yang menerimanya tanpa memandang status sosial.

"Gue kenal sama Farez cuma karna kita sama-sama kutu buku. Kenalnya aja gara-gara dia bantuin gue cari buku perpus yang ilang."

"Akhirnya bukunya nggak ketemu dan kita dihukum," lanjut Farez, dia masih mengingat dengan jelas awal perkenalannya dengan Jeky.

Argos adalah sebuah perkumpulan yang menaungi para remaja yang mencari kebahagiaan dan pengakuan. Banyak dari mereka merupakan korban diskriminasi dan broken home. Bahkan anggota inti yang sekarang, dulunya adalah cowok yang mendapatkan ketidakadilan di keluarga dan masyarakat.

"Gue masih inget kejadian Arthur di SMP. Pak Bambang guru BK dulu aja dilawan sampai baku hantam disekolah," kata Alfian heran.

"Padahal waktu itu lo ngerokok di luar pas pulang sekolah. Tapi emang pak Bambang aja yang rese, malah dibawa-bawa ke sekolah masalah ngerokok itu," timpal Arya tidak terima.

"Dulu juga berantem sama kepala sekolah gara-gara Athena hampir kena score. Apalagi kepala sekolah Galaksi mental kerupuk, langsung kicep, haha."

"Kalau mau dihargai, belajar menghargai orang lain dulu," celetuk Arthur.

"Widih, lo emang the best lah. Ketua paling hebat dalam sejarah Argos."

Di antara mereka yang sedikit bicara dan lebih banyak menyimak percakapan hanya Farez. Cowok itu memang persis seperti batu dan sangat irit bicara. Pertama kali kenal dengan mereka, ketiga cowok itu mengira bahwa keduanya adalah kakak beradik karena sifatnya yang sama-sama dingin dan datar.