Si Bayi Besar

741 40 25
                                    

Sunghoon sedang berada di kamar Heeseung sementara lelaki itu kini tengah tertidur di pangkuannya. Tadi siang Sunghoon menemani Heeseung yang sedang demam di apartemen lelaki itu. Heeseung tiba-tiba meneleponnya dan mengatakan jika ia sakit. Tanpa pikir panjang Sunghoon yang khawatir akan kondisi Heeseung segera menuju apartemen lelaki itu yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat tiba di apartemen Heeseung, Sunghoon segera mendapati kondisi lelaki itu yang cukup buruk. Ia membujuk Heeseung untuk memeriksa kondisi lelaki itu ke klinik terdekat, namun Heeseung enggan bergerak. Sunghoon hanya bisa menghela nafas, ia kemudian memapah tubuh lemah Heeseung untuk kembali berbaring di tempat tidur. Setelah memastikan Heeseung telah berbaring, Sunghoon segera ke dapur untuk membuat bubur.

Sunghoon lalu segera membawa bubur buatannya dan juga menyiapkan obat demam untuk Heeseung. Awalnya Heeseung enggan untuk makan sehingga Sunghoon membujuknya. Ia pun terpaksa menuruti Sunghoon dan meminta si manis untuk menyuapinya. Setelah bubur di mangkuk habis, Sunghoon meminta Heeseung untuk minum obat dan kembali beristirahat.

"Jadilah bantalku," pinta Heeseung sambil menatap Sunghoon dengan sayu. Tangannya menggenggam lemah lengan Sunghoon. "Aku mau tidur di pangkuanmu."

"Kenapa aku harus jadi bantalmu? Tidurmu tidak akan nyenyak, Kak," ujar Sunghoon.

"Tidak mau! Jadi bantalku atau peluk aku, pilih salah satu," ujar Heeseung mengajukan pilihan untuk Sunghoon.

Sunghoon hanya bisa menghela nafas, ia tak menyangka Lee Heeseung yang tengah sakit begitu manja dan merepotkan. Ia pun memilih menjadi bantal Heeseung dan dapat melihat senyuman lebar di wajah si tampan. Tanpa berpikir lama Heeseung segera berbaring di pangkuan Sunghoon dan tak lama ia pun tertidur. Sunghoon hanya kembali menghela nafas dan membiarkan si tampan tidur di pangkuannya. Ia dapat melihat raut lelah di wajah lelaki itu.

Sunghoon jarang mendengar Heeseung sakit karena lelaki itu terbiasa menyembunyikannya. Biasanya Sunghoon akan mengomeli lelaki itu jika ia mengetahuinya, Heeseung akan selalu beralasan tak ingin membuat si manis khawatir. Namun, menurut Sunghoon sikap Heeseung yang seperti itu kadang membuatnya semakin mengkhawatirkan kondisi lelaki itu. Selama ini Heeseung selalu bersikap seakan dirinya baik-baik saja. Sunghoon tahu Heeseung selalu mencoba untuk tegar, tapi ia ingin lelaki itu dapat bergantung juga padanya.

"Sikapmu yang seperti ini selalu membuatku kesal, Kak. Lebih bergantunglah padaku, jangan selalu berlagak sok kuat terus. Aku kekasihmu kan?" Gumam Sunghoon sambil mengelus rambut Heeseung yang tertidur.

Lee Heeseung dan Park Sunghoon telah menjalin hubungan selama lebih dari setengah tahun. Keduanya saling kenal karena dikenalkan oleh Choi Beomgyu yang merupakan sepupunya Sunghoon sekaligus sahabat akrab Heeseung. Sejak pertemuan itu tampaknya diam-diam mereka saling tertarik dan hal itu disadari oleh Beomgyu. Hal itu membuat Beomgyu ingin campur tangan untuk menyatukan keduanya karena sudah merasa jengah melihat sikap malu-malu dan saling curi pandang antar teman dan sepupunya tersebut.

Setelah beberapa bulan hanya berstatus sebagai teman akhirnya Heeseung dan Sunghoon pun menjalin hubungan sebagai kekasih. Beomgyu tentu bangga dan senang karena berhasil menyatukan keduanya dan berpesan pada Heeseung untuk menjaga dan tidak menyakiti sepupu manisnya itu. Selain itu Beomgyu juga memberi pesan pada Sunghoon terkait perilaku Heeseung yang kadang terlalu keras pada diri sendiri, suka menyembunyikan masalahnya dan memintanya untuk memperhatikan sahabatnya itu.

"Dia mungkin terlihat sangat ramah pada orang lain dan mampu menjadi sandaran bagi siapa pun. Tapi dia sendiri selalu sulit mencari sandaran untuk dirinya sendiri. Kalau dia sudah seperti itu kau berhak mengomelinya apalagi kau sekarang adalah kekasihnya," pesan Beomgyu pada Sunghoon di suatu pertemuan mereka. "Beruntunglah dia bertemu denganku, sahabatnya yang paling pengertian dan baik hati," tambahnya sambil membanggakan diri.

Cerita Singkat-Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang