Irasional

337 17 7
                                    

Dulu mereka pernah bersama, menikmati manisnya kehidupan cinta hingga menyatukan keduanya pada jenjang yang lebih serius. Satu sama lain bahkan berjanji takkan pernah berpisah ataupun meninggalkan, kecuali kematian yang berkehendak. Di bayangan kedepannya hanya ingin tergambarkan hal-hal yang bahagia hingga mereka tak pernah bosan untuk membicarakannya.

Namun, tampaknya keduanya begitu naif akan kebahagiaan yang telah mereka bangun. Akan selalu ada pihak yang tak menghendaki kebahagiaan bagi keduanya, keduanya harus dipisahkan. Kisah mereka harus dipaksa berakhir dengan cara yang tak pernah mereka duga, nyawa bahkan menjadi ancaman hingga melemahkan keduanya.

Di malam yang harusnya menjadi hal yang membahagiakan justru berakhir dengan sebuah perpisahan yang menyedihkan. Isak tangis bahkan tak dapat meluluhkan sang keras hati, salah satunya memilih mengalah demi menyelamatkan nyawa sang terkasih. Ia tahu dirinya tak berdaya hingga membuatnya terpaksa mengalah. Saat itu ia tak dapat menyelamatkan hubungan mereka.

Mereka tak pernah tahu apa yang terjadi pada satu sama lain sejak perpisahan menyedihkan itu. Selama dalam pengasingannya ia hanya bisa merenungi segala ketidakberdayaannya. Bahkan tiap malam ia hanya dapat menangis sambil merindukan sang terkasih yang terpaksa ditinggalkannya. Kenangan mereka selalu berputar dalam benaknya, tak pernah sekalipun ia lelah memikirkan keadaan sang terkasih.

"Apa yang sedang kau lakukan? Apakah kau masih memikirkanku?"

Hal seperti itu selalu menjadi tanya bagi satu sama lain, namun tentu takkan ada yang menjawabnya. Sang terkasih bahkan kadang memiliki pemikiran buruk jika ialah penyebab segala hal buruk ini terjadi. Berbagai macam pemikiran pengandaian selalu muncul di benaknya sembari ia menyalahkan dirinya.

"Bagaimana kalau saja aku tak pernah mengenalmu? Bagaimana saja kalau kita tak saling jatuh cinta? Bagaimana jika seandainya kita memiliki latar yang tak bertolak belakang?"

Semua pemikiran buruk itu terus menghantuinya, meskipun ia tahu itu akan mempengaruhi kondisi dirinya. Saat ini ia berada dalam kondisi yang membuatnya begitu membutuhkan sang terkasih. Ia selalu merasa sedih karena tak mampu menyampaikan kabar bahagia mengenai kehidupan lain yang dititipkan padanya. Malam diharusnya mereka berbahagia justru menjadi petaka dan hal terburuk sang terkasih tak sempat mengetahui kabar membahagiakan ini.

Waktu pun terus berlalu dan menyertai perasaan suram serta perilaku murung yang ditunjukkan keduanya. Saling berjauhan seperti ini tentu menyakiti keduanya, namun sang penguasa sama sekali takkan berbelas kasih untuk pasangan ini. Mereka bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk dapat bersama kembali. Bahkan pemikiran terburuk selalu melintas dalam benak, mereka takkan pernah dipertemukan kembali selamanya.

"Aku ingin bertemu denganmu? Kenapa takdir begitu kejam pada kita? Apa kesalahan yang telah kita lakukan?"

Begitulah tanya yang selalu digumamkan dalam hening. Namun, sang antagonis akan tertawa meremehkan kemalangan keduanya. Seakan sebuah kebenaran mutlak, ia dengan tegas menyatakan kesalahan yang dilakukan kedua pasangan malang itu.

"Berani-beraninya kau jatuh cinta dengan lelaki rendahan sepertinya. Ia tak pernah layak bersanding denganmu. Aku tak menyangka seleramu memilih pasangan akan serendah ini," katanya pada putranya sendiri yang menatap nyalang padanya. "Sedangkan kau berani-beraninya menggoda anakku. Tak pernahkah kau berkaca dan melihat kelayakan dirimu untuk bersanding dengannya? Kau tak lebih dari sekedar hama," hinanya pada kekasih putranya yang meringkuk ketakutan.

Hinaan yang menyakitkan itu selalu tersimpan dalam memori keduanya. Hanya malam sunyi dan isak tangis ataupun kalimat penuh umpatan yang menemani dikala ingatan terkutuk di malam itu teringat kembali. Hal ini membuat malam terasa begitu panjang, mata seakan enggan terpejam. Keduanya biasanya lebih memilih untuk melamun sambil menatap rembulan bisu yang mendengar keluh kesah mereka.

Cerita Singkat-Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang