~Cokelat dan Cinta~

259 20 20
                                    

Sunghoon sedang duduk bersantai di ruang tengah sambil menonton TV. Matanya tampak fokus menonton drama sambil sesekali mulutnya mengunyah cemilan. Seseorang berjalan perlahan ke ruang tengah dan mendekati Sunghoon kemudian menutup matanya. Hal ini membuat si manis terkejut karena penglihatannya tiba-tiba menggelap.

"Coba tebak siapa aku?" Tanya sosok tersebut.

Sunghoon tersenyum saat mendengar suara sosok yang menutup matanya. Perlahan ia menyentuh tangan sosok itu.

"Nicholas kan?" Tebak Sunghoon.

"Tebakanmu benar," ujar sosok itu yang ternyata adalah Nicholas sambil tersenyum lebar.

"Kau mengejutkanku. Ada perlu apa?" Tanya Sunghoon.

Nicholas tidak segera menjawab dan mengambil posisi duduk di samping Sunghoon. Senyuman lelaki asal Taiwan itu terlihat cerah hingga membuat si manis bertanya-tanya ada hal bagus apa yang dialami oleh lelaki itu.

"Aku ingin memberimu sesuatu," ujar Nicholas sambil menyodorkan sebuah kotak kecil pada Sunghoon.

"Apa ini?" Tanya Sunghoon yang menerima kotak tersebut.

"Hatiku," canda Nicholas yang membuat Sunghoon mengernyitkan dahinya. "Buka saja. Kuharap kau menyukainya."

Sunghoon yang penasaran segera membuka kotak tersebut. Di dalamnya terlihat cokelat-cokelat berbentuk hati. Wajahnya terlihat senang dan ia tersenyum pada Nicholas.

"Kau memberiku cokelat. Terima kasih, Nicholas," kata Sunghoon senang.

"Bukan sekedar cokelat, Sunghoon. Sudah kubilang jika aku memberi hatiku padamu. Lihatlah, cokelatnya berbentuk hati kan," tunjuk Nicholas pada cokelat buatannya.

Sunghoon hanya terkikik mendengar ucapan Nicholas yang tidak sepenuhnya salah juga. Ia tahu jika lelaki itu hanya bermaksud menggodanya.

"Cobalah," ujar Nicholas.

Sunghoon mengambil cokelat tersebut dan mulai mencicipinya. Rasa manis mulai menyebar di mulut Sunghoon. Nicholas menatap Sunghoon penuh harap, ia ingin tahu penilaian lelaki manis itu terhadap cokelat buatannya.

"Bagaimana? Apakah enak?" Tanya Nicholas penasaran.

"Enak. Apa ini pertama kalinya kau membuat cokelat?" Sunghoon memuji cokelat buatan Nicholas.

"Ya, sambil melihat cara membuatnya di internet. Kupikir akan gagal. Aku senang kau menyukainya," ujar Nicholas sambil menggaruk belakang kepalanya, merasa malu mendengar pujian Sunghoon.

"Apa yang membuatmu tiba-tiba ingin memberikan cokelat padaku? Padahal biasanya kau yang selalu dapat cokelat dari siapa pun," ujar Sunghoon.

"Kali ini spesial, Sunghoon. Aku mau memberikan kejutan padamu. Kuharap cokelatku menjadi yang paling spesial dari cokelat-cokelat yang kau terima," kata Nicholas ceria.

"Kurasa cokelat ini memang spesial karena dibuat langsung oleh Tuan Wang yang terkenal keren dan juga tenang. Aku yakin banyak yang akan iri padaku karena menerima cokelat buatanmu," kekeh Sunghoon yang membuat Nicholas tersenyum lebar.

"Tentu saja kau berhak menerimanya. Sudah kubilang kan, aku tak hanya sekedar memberikan cokelat tapi juga hatiku," kata Nicholas.

"Kata-katamu manis sekali, Nicholas. Kau paling bisa menggodaku," sahut Sunghoon.

"Kau harusnya merasa beruntung karena digoda oleh lelaki tampan sepertiku," ujar Nicholas dengan senyum percaya diri.

Sunghoon tersenyum melihat ekspresi Nicholas. Lelaki itu biasanya selalu terlihat dingin di hadapan orang lain sehingga membuat siapa pun ragu mendekatinya. Namun, sikapnya akan terlihat berbeda di hadapan Sunghoon. Lelaki itu dapat bertingkah konyol, narsis, dan membuat Sunghoon tertawa dengan leluconnya.

Cerita Singkat-Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang