Heeseung selalu suka jika Sunghoon berbisik di telinganya. Suara lelaki manis itu bagai alunan merdu yang menenangkan dirinya. Dia akan lebih suka jika bisikan itu terdengar berbeda, mungkin dengan lebih sensual. Jangan salahkan Heeseung jika berpikir demikian, sosok Sunghoon yang membuatnya berpikir liar.
Heeseung pun juga suka berbisik di telinga Sunghoon. Ia akan menggoda lelaki manis itu dengan bisikan-bisikan yang dapat membuatnya gelisah dan berwajah merona karenanya. Heeseung tidak akan berhenti hingga membuat Sunghoon menyerah pada pesonanya, mulut manisnya begitu mematikan tiap kali ia menggoda si manis.
Saat ini Sunghoon sedang bersama Heeseung dan tengah terperangkap di kamar lelaki tampan itu. Tadinya ia hanya ingin mengajak Heeseung menonton bola sambil menikmati snack malam bersama anak-anak asrama lainnya. Kebetulan Yeonjun, sang kakak tertua di asrama Hybe ini tadi membeli banyak makanan untuk teman menonton bola mereka. Namun, ketika memasuki kamar itu Sunghoon malah mendapati Heeseung tengah berganti baju.
Sunghoon terkejut mendapati Heeseung yang tengah bertelanjang dada hingga menampilkan tubuh bertatonya. Lelaki itu sepertinya baru selesai mandi terlihat dari rambutnya yang masih basah. Heeseung menanyakan maksud kedatangannya dan Sunghoon menjelaskannya, namun matanya tidak berhenti melirik tato di tubuh lelaki yang lebih tua.
"Kau ini kebiasaan sekali masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu," ujar Heeseung yang sedang mengeringkan rambutnya.
"Maaf, Kak. Aku buru-buru ingin memberitahumu kalau setengah jam lagi pertandingan El Clásico Real Madrid dan Barcelona dimulai. Aku takut kau lupa apalagi ini pertandingan yang tak boleh dilewatkan," kata Sunghoon antusias. "Tentu saja aku akan dukung Barcelona."
"Tentu saja aku ingat. Kalau begitu aku dukung Real Madrid," sahut Heeseung. "Biar kutebak kalau Kak Yeonjun pasti beli banyak makanan untuk begadang menonton bola."
Sunghoon mengangguk dengan semangat sambil menyebutkan makanan apa saja yang dibeli Yeonjun. Lelaki tertua di asrama Hybe itu memang selalu suka memanjakan anak-anak di asrama. Di asrama ini terdapat 12 lelaki yang berkuliah di universitas yang sama. Beberapa dari mereka berada di jurusan yang sama dan ada juga yang berbeda. Heeseung dan Sunghoon berada di jurusan yang sama, lelaki itu senior satu tingkat di atas Sunghoon.
Asrama yang dihuni 12 lelaki berbeda kepribadian ini tentu saja selalu ramai. Mereka semua sangat akrab. Kegiatan yang paling heboh tentu saja ketika mereka bermain game atau menonton bola seperti ini. Yeonjun sebagai yang tertua diamanatkan oleh pemilik asrama untuk mengawasi para penghuni lainnya. Tapi tetap saja mengatur 11 orang lainnya tidak mudah apalagi Yeonjun pun kadang menjadi salah satu yang membuat keributan. Meskipun begitu tetap saja dia bisa diandalkan dan juga bertanggung jawab. Intinya para lelaki tampan penghuni asrama Hybe selalu ceria, ramai dan damai.
Sunghoon masih belum beranjak dari kamar Heeseung, ia malah duduk di kasur lelaki itu. Beberapa saat yang lalu ia masih mengoceh, tapi kini mulutnya telah diam. Heeseung tengah mencari baju di lemarinya, gerak-geriknya diamati oleh Sunghoon. Namun, yang menjadi perhatian lelaki manis itu adalah tubuh Heeseung. Lelaki itu memang memiliki tubuh yang bagus berkat olahraga dan gym yang dilakukannya. Namun, ia tak pernah menyangka Heeseung akan memiliki banyak tato di tubuhnya dan baru kali ini ia melihatnya dengan jelas.
Sunghoon tahu Heeseung memiliki tato di lengan kirinya berbentuk Spade, hanya itu yang pernah dilihatnya. Ternyata di lengan kanan atasnya ada tato berbentuk setangkai mawar dengan ular yang melilit mawar tersebut. Di belakang punggungnya terdapat tato berbentuk sayap sebelah lalu di pinggang kirinya terdapat tato tanggal lahir lelaki itu dalam bentuk angka romawi. Dari semua tato itu yang paling menarik bagi Sunghoon adalah tato berbentuk timbangan dengan sosok ular yang membelit penahan timbangan yang berbentuk pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Singkat-Kisah Kita
Romansa"Hanya berbagai macam cerita seputar Heeseung dan Sunghoon" 🦌🐧