Ketika Sulit Tidur

486 34 8
                                    

Heeseung tidak bisa tidur malam ini. Tadi Jungwon mampir ke kamarnya sambil bercerita banyak hal. Tapi sekarang Jungwon sudah kembali ke kamar karena mengantuk. Ketika ingin tidur Heeseung tidak dapat memejamkan matanya. Beberapa kali ia mengganti posisi tidurnya tetap tidak berhasil.

Heeseung pun berniat untuk keluar kamar. Ia ingin ke dapur dan membuat segelas susu hangat. Sesampainya di dapur Heeseung terkejut ketika mendapati Sunghoon sedang menikmati cemilan malam sendirian. Sunghoon yang menyadari keberadaan Heeseung juga terkejut melihatnya.

"Kau sedang apa malam-malam begini?" Tanya Heeseung basa-basi.

"Hyung bisa lihat sendiri kan? Cemilan malam," jawab Sunghoon.

"Apa kau tidak takut gemuk karena mengonsumsi cemilan malam-malam begini?" Tanya Heeseung lagi.

"Aku hanya makan sedikit, hyung. Tadi aku diajak Jake dan Sunoo, tapi mereka sudah kembali ke kamar duluan. Hyung sendiri sedang apa kesini?" Tanya Sunghoon sambil mengaduk isi ramyeonnya.

"Aku mau buat susu hangat," jawab Heeseung sambil mencari gelas dan kotak susu di lemari dapur.

"Buatkan satu untukku, hyung," pinta Sunghoon dan Heeseung mengangguk.

Heeseung mulai membuat dua gelas susu hangat untuk ia dan Sunghoon. Setelah itu Heeseung menyerahkan segelas pada Sunghoon yang sudah menyelesaikan makannya. Heeseung duduk di kursi sebelah Sunghoon sambil mengamati lelaki manis itu meminum susunya.

"Enak sekali. Terima kasih ya, hyung," ujar Sunghoon.

Heeseung hanya tersenyum mendengarnya, ia mulai meminum susunya hingga habis. Lelaki itu melihat bekas susu di mulut Sunghoon. Ia segera membersihkan bekas di sekitar mulut si manis dengan ibu jarinya. Sunghoon terkejut saat jari Heeseung tak sengaja menyentuh bibirnya.

"Kau minum seperti anak kecil," ujar Heeseung yang masih menyeka mulut Sunghoon.

Sunghoon cemberut mendengarnya. Kemudian ia berkata, "Hyung juga sama saja. Di sekitar mulutmu juga ada bekas susu."

"Benarkah? Kalau begitu tolong bersihkan," pinta Heeseung sambil mendekatkan dirinya pada Sunghoon. "Kenapa hanya diam?" Tanyanya ketika menyadari kediaman Sunghoon.

Sunghoon pun menuruti permintaan Heeseung. Ia mengambil serbet untuk membersihkan mulut Heeseung, tapi lelaki itu menahan tangannya.

"Dengan jarimu, Sunghoon. Seperti yang kulakukan tadi," pinta Heeseung sambil tersenyum.

Sunghoon tidak bisa mengelak, ia mulai menyeka noda susu di sekitar mulut Heeseung dengan ibu jarinya. Seharusnya ia tidak perlu malu, tapi jika Heeseung menatapnya seintens itu saat jarinya tak sengaja menyentuh bibir lelaki itu tentu saja membuatnya salah tingkah. Sunghoon semakin terkejut ketika Heeseung menyentuh tangannya dan menjilat jarinya.

"Kenapa dijilat, hyung?" Sunghoon terkejut.

"Sayang kan kalau dibuang," jawab Heeseung santai.

Heeseung kembali menjilat jari Sunghoon dengan sensual, matanya tak lepas menatap lelaki manis itu dengan intens. Sunghoon tentu tidak tahan dengan tatapan si tampan. Ia tidak tahu jika membersihkan noda susu akan berakhir dengan adegan jilat menjilat seperti ini.

Heeseung melepas jari Sunghoon dan mengecupnya singkat. Wajah Sunghoon merona, kepalanya terlihat menunduk. Heeseung suka dengan ekspresi malu-malu lelaki manis itu. Sepertinya ia tidak ingin buru-buru kembali ke kamarnya atau kalau perlu menculik Sunghoon untuk dibawa ke kamarnya.

Sunghoon memegang jari yang dijilat oleh Heeseung. Entah kenapa ia merasa tubuhnya panas saat membayangkan kejadian tadi. Jantungnya mendadak berdegup kencang. Ia coba melirik Heeseung yang hanya tersenyum manis sambil bertopang dagu dengan sebelah tangannya.

Cerita Singkat-Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang