Park Sunghoon berdecak kagum ketika melihat bangunan di hadapannya. Sebuah rumah megah dengan halaman yang cukup luas milik Lee Heeseung. Lelaki itu kemudian menuntun Sunghoon masuk dan ia kembali dibuat terkagum-kagum dengan keindahan serta kemewahan isi dalam rumah tersebut. Heeseung hanya tersenyum melihat binar-binar kekaguman di mata Sunghoon.
Heeseung mempersilakan Sunghoon untuk duduk di ruang tamu dan meminta seorang pelayan menyediakan minuman untuknya. Kemudian lelaki itu kembali ke kamarnya sebentar. Sunghoon merasa canggung ditinggal sendirian oleh Heeseung, matanya tak berhenti menatap ke sekelilingnya. Ia hanya bisa terkagum-kagum dengan interior rumah maupun hiasan serta perabotan yang menghiasi rumah tersebut.
Sunghoon tidak menyangka jika Heeseung akan membawanya ke rumah lelaki itu. Semula ia berpikir Heeseung akan menculiknya ke tempat berbahaya, namun sepertinya ia hanya berpikiran terlalu jauh. Sunghoon memang sudah menduga jika Heeseung bukanlah orang biasa, lelaki itu jelas-jelas berasal dari keluarga mapan bila dilihat dari gaya berpakaiannya, kendaraan serta rumah yang dimilikinya.
Seorang pelayan tiba dan menyajikan minuman serta cemilan untuk Sunghoon. Ia pun menyesap tehnya demi mengurangi kecanggungannya apalagi sedari tadi Heeseung masih belum muncul juga. Entah apa yang dilakukan lelaki itu hingga membiarkannya sendirian di tempat asing ini. Kebingungan Sunghoon tersebut menarik perhatian seorang lelaki yang sedang lewat disekitar ruang tamu.
"Apa kau Park Sunghoon?" Tegur lelaki itu pada Sunghoon yang tidak menyadari keberadaannya.
Sunghoon yang terkejut segera menoleh pada suara yang menegurnya. Di hadapannya kini terlihat seorang lelaki tampan berambut pirang yang merupakan Jay. Sunghoon berkedip polos menatap Jay yang menyapanya dan membalasnya dengan canggung. Ia tidak menduga ada seseorang yang akan mengenalnya.
"Ya, aku Park Sunghoon. Maaf, Anda siapa ya?" Tanya Sunghoon penasaran.
"Aku Jay Park, sahabat Heeseung hyung. Salam kenal," jawab Jay sambil mengulurkan tangannya.
Sunghoon ragu-ragu menjabat tangan Jay yang tengah tersenyum padanya. Keduanya saling menatap penampilan diri masing-masing seakan menilai. Heeseung memang pernah bercerita mengenai sahabatnya yang tinggal serumah dengannya dan ia pikir Jay adalah orang yang dimaksud lelaki itu.
"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu juga. Aku selalu mendengar tentangmu dari Heeseung hyung. Tidak kusangka dia akan benar-benar mengajakmu kemari," kata Jay yang membuka obrolan.
Jay berusaha bersikap seramah mungkin karena menyadari kecanggungan Sunghoon. Lelaki manis itu hanya menunduk dan terlihat ragu untuk melakukan kontak mata dengannya. Jay hanya berharap penampilannya tidak membuat Sunghoon takut padanya.
"Ah, ternyata begitu. Aku juga sepertinya pernah mendengar tentangmu dari Heeseung hyung," ujar Sunghoon.
"Benarkah? Kuharap dia tidak berbicara hal yang aneh-aneh tentangku. Ngomong-ngomong, kenapa kau hanya sendirian? Di mana Heeseung hyung?" Tanya Jay sambil mencari keberadaan Heeseung.
"Tadi dia hanya bilang akan ke kamarnya dan aku diminta menunggu di sini," ujar Sunghoon.
"Hm, begitu ya," gumam Jay. "Baiklah, kita tunggu saja. Silakan dinikmati minumannya."
Sunghoon terlihat mengangguk dan kembali menyesap minumannya. Sesekali ia melirik Jay yang tengah tersenyum padanya hingga membuatnya gugup. Ia cukup terpesona pada Jay dan ia akui lelaki itu juga memiliki perawakan yang tampan seperti Heeseung. Tapi tetap saja ia merasa gugup berada di posisinya saat ini, ia berada di tempat asing dan diperhatikan oleh lelaki asing yang selama ini hanya ia tahu namanya. Ia hanya berharap agar Heeseung segera muncul.
Tak lama kemudian Heeseung pun muncul dengan senyuman ramahnya. Sunghoon kali ini merasa lega melihat kemunculan lelaki itu. Ia bukannya takut dengan Jay yang sejak tadi bersamanya, namun ia hanya merasa gugup bersama seseorang yang baru dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Singkat-Kisah Kita
Romance"Hanya berbagai macam cerita seputar Heeseung dan Sunghoon" 🦌🐧