Mabuk

651 39 0
                                    

Ada persamaan antara alkohol dengan Park Sunghoon, kedua-duanya sangat memabukan. Pernyataan ini disepakati oleh tiga orang yang menyukai sosok manis itu, yaitu Lee Heeseung, Jay Park dan Jake Sim. Bahkan mungkin sosok Sunghoon lebih memabukan dari minuman alkohol mana pun. Membayangkan sosok Sunghoon yang terlalu indah berada di antara mereka saja sudah membuat tubuh mereka panas dingin, kepala pusing, hasrat yang bergelora, nafas tak beraturan dan jantung berdebar-debar.

Sunghoon adalah gambaran godaan yang lebih nikmat dari sekedar menyesap alkohol mahal sekalipun. Saat berada di dekatnya atau jika beruntung hanya berduaan dengannya sudah dapat membuat para lelaki tampan berkedok serigala itu sulit mengendalikan diri mereka. Keinginan untuk menyentuh disertai imajinasi liar masing-masing akan membayangi mereka apabila berhadapan dengan Sunghoon.

Mereka tentu saja selalu memuji keindahan Sunghoon, sosok indah yang begitu berharga. Gambaran akan fisiknya pun tampak menarik. Lelaki itu memiliki wajah yang tampan sekaligus cantik secara bersamaan dan tubuh tinggi serta rampingnya membuat mereka berlomba-lomba ingin mendekapnya. Jika Sunghoon sudah ada dalam dekapan, maka bersiap-siaplah untuk terlena dengan pesonanya yang menggoda serta memabukan.

*Jake Sim*

"Saat kita berdekatan seperti ini aku dapat merasakan hembusan nafasmu," bisik Jake menggoda.

Lelaki asal Australia itu sedang menindih Sunghoon di atas ranjang lelaki manis itu. Ia diam-diam menyelinap ke kamar Sunghoon dan mulai menyerangnya. Sunghoon yang tadinya sudah tertidur kini harus terbangun saat mendapati serangan mendadak Jake.

Sunghoon hanya menatap Jake yang berada di atas tubuhnya. Nafas keduanya tampak tidak beraturan, wajahnya merona saat lelaki itu menatap dirinya dengan intens. Ia tak dapat melepaskan diri dari cengkeraman Jake. Tubuhnya hanya dapat bergetar ketika Jake mulai menyentuhnya.

"Jarak kita saat ini begitu dekat," bisik Jake sebelum mengecup pipi Sunghoon. "Kenapa kau hanya diam? Tidak ingin mengatakan sesuatu?"

Sunghoon ingin mengucapkan sesuatu, tapi tubuhnya mendadak tersentak saat merasakan tangan Jake mulai menyusup dalam bajunya. Tangan lelaki itu mulai menjamah kulit telanjangnya yang terasa halus dan lembut. Sunghoon hanya dapat menahan suaranya, matanya terpejam sementara Jake menikmati kegelisahan lelaki manis itu.

"Kurasa aku tahu apa yang ingin kau katakan. Kau menikmati sentuhanku kan? Dan kuharap ini juga menyentuh ke dalam hatimu, aku ingin mengetahui isi terdalam hatimu," ujar Jake yang kemudian mengecup dada Sunghoon yang masih tertutup kaosnya.

Jake mulai menghirup setiap jengkal tubuh Sunghoon. Ia sangat menyukai aroma lelaki itu yang memabukannya. Lidahnya tidak berhenti menjilat leher hingga bahu lelaki manis itu dan memberikan kecupan-kecupan yang membuat tubuh Sunghoon semakin bergetar. Jake mulai menyesap tulang selangka Sunghoon dengan kuat hingga meninggalkan beberapa tanda, ia menyeringai dan tampak puas dengan hasil karyanya.

Jake mulai menyingkap kaos Sunghoon dan mulai mengecup perut lelaki itu bahkan menjilatnya. Sunghoon kembali menahan nafas saat merasakan sentuhan Jake yang memberikan sensasi geli pada tubuhnya. Ia nyaris berteriak ketika lelaki itu menggigit perutnya hingga menimbulkan tanda. Reaksi yang diberikan Sunghoon membuat Jake menyeringai.

"Aku suka aroma tubuhmu, Sunghoon. Lebih memabukan dari alkohol manapun. Semakin kuat aku menghirupnya semakin membuatku melayang. Tidakkah kau berpikir jika daya tarikmu ini terlalu berbahaya?" Tanya Jake sambil membelai bibir Sunghoon.

Sunghoon tidak menjawab. Tangannya mulai menggapai bahu Jake, matanya tampak sayu, nafasnya tak beraturan, wajahnya pun merah padam. Pemandangan indah sekaligus menggoda yang tersaji di hadapannya tentu membuat Jake tidak dapat menahan imajinasi liarnya. Ia mulai menggeram bagai serigala lapar yang siap memangsa buruannya.

Cerita Singkat-Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang