Mawar Hitam Misterius

431 30 1
                                    

Hari ini Sunghoon bangun kesiangan karena tadi malam ia begadang menonton film. Untunglah hari ini hari Minggu sehingga Sunghoon lebih memilih beristirahat di rumah daripada keluar. Sunghoon ingin kembali tidur karena masih mengantuk. Tiba-tiba ponselnya berdering, dengan malas ia mengangkatnya. Di layar terlihat nama Sunoo. Ia pun menjawab panggilan tersebut.

"Ada apa kau meneleponku pagi-pagi begini?" tanya Sunghoon langsung, ia tidak berniat basa-basi. "Mengganggu tidurku saja."

"Astaga, hyung! Ini sudah hampir siang dan kau baru bangun? Apa kau begadang?" tanya Sunoo beruntun. Suara nyaringnya membuat Sunghoon harus menjauhkan telinganya dari ponselnya.

"Ah, pagi-pagi kau sudah berisik. Jam sebelas itu masih pagi," kata Sunghoon sambil melirik jam wekernya. "Ada perlu apa?"

"Begini, Ibuku mendapat tiket gratis ke taman hiburan dari temannya dan ia memberikannya padaku. Aku ingin mengajakmu dan Jungwon kesana, kau mau kan?" ajak Sunoo bersemangat.

Sunghoon menghela nafas sesaat. Ia benar-benar tidak punya tenaga untuk bermain-main di taman hiburan. Apalagi jika pergi bersama dengan dua bocah berisik penuh semangat dan kelebihan gula seperti Sunoo dan Jungwon. Itu sama saja ia menjadi pengawas mereka.

"Aku sedang tidak semangat keluar. Kau pergi saja dengan Jungwon," tolak Sunghoon.

"Jangan begitu, hyung. Ini hari Minggu dan kau hanya berdiam diri di kamar? Itu sama sekali tidak menyenangkan. Tapi aku sudah mengira kau akan menjawab seperti itu," ujar Sunoo tersenyum licik.

"Baguslah, kalau kau mengerti," kata Sunghoon lega. "Aku tutup tele-"

"Tigapuluh menit lagi aku ke rumahmu. Pastikan kau sudah bersiap-siap selama aku menuju rumahmu," potong Sunoo cepat.

"Eh, apa maksudmu? Aku kan sudah bilang tidak mau pergi," seru Sunghoon yang kaget dengan keputusan sepihak Sunoo.

"Kurasa Jungwon sebentar lagi sampai di rumahmu, hyung," kata Sunoo yang mengabaikan ucapan Sunghoon.

"Eh, Jungwon? Jungwon sekarang ke rumahku?" tanya Sunghoon bingung. Ia terdengar panik sekarang. "Yaa, Kim Sunoo! Apa maksudmu?"

"Aku harus siap-siap dulu, hyung. Sampai nanti," kata Sunoo yang langsung menutup teleponnya.

"Eh, Sunoo? Halo, halo?" Sunghoon tidak percaya Sunoo menutup telepon tanpa mendengar protesnya. "Apa-apaan anak itu? Seenaknya saja pada yang lebih tua!"

Sunghoon terus mengomel tentang perilaku Sunoo. Pagi harinya menjadi berisik hanya karena telepon dari Sunoo. Ia tidak peduli dengan ucapan pemuda Kim itu. Baginya meringkuk dalam selimut lebih baik daripada membuang tenaga di taman hiburan. Belum sempat ia menutup mata lagi tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seorang pemuda dengan senyuman lebar.

"Selamat pagi, Sunghoon hyung. Ayo kita bersiap-siap ke taman hiburan," ujar Jungwon ceria.

"Ternyata dia benar-benar datang," gumam Sunghoon. "Kenapa kemari?" tanya Sunghoon malas.

"Tentu saja mengajakmu keluar, hyung. Sunoo pasti sudah memberitahumu," kata Jungwon polos.

"Ah, kalian berdua benar-benar menyebalkan," gerutu Sunghoon.

Jungwon benar-benar datang seperti yang dikatakan Sunoo di telepon. Sunghoon merasa tidak akan bisa kabur lagi dari kedua bocah itu. Percuma saja ia mengomel pada Jungwon ketika ibunya juga memintanya untuk pergi bersama mereka. Ibunya beralasan karena mencemaskan kondisi putranya yang selalu tidak semangat akhir-akhir ini.

Sunghoon benar-benar akan mengomeli Sunoo dan Jungwon nanti. Ia jadi terpaksa bangun di saat tubuhnya lebih memilih kasur empuknya. Ketika Sunghoon telah selesai mandi Sunoo telah berada di kamarnya. Ia dan Jungwon tengah mengobrol sambil memakan cemilan yang disajikan ibu Sunghoon. Sunghoon hanya bisa menghela nafas, saatnya ia mengucapkan selamat tinggal untuk hari bermalas-malasannya.

Cerita Singkat-Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang