9 : Cewek Gue

12.2K 888 108
                                    

•••••

"Berhenti ikut campur Raka! Hubungan kita udah selesai, lo sama sekali enggak punya hak buat ngatur gue!"

"Gue enggak pernah menganggap kalau kita selesai Laura,"

•••••

"Kamu punya pacar?"

Pertanyaan itu Selline ajukan kepada anak perempuannya yang baru saja pulang ke rumah.

Baru saja Laura turun untuk sarapan, tapi dia malah mendapatkan pertanyaan itu disertai dengan mata penuh selidik yang tertuju padanya. Tentu saja Laura tidak perlu berpikir siapa yang sudah mengatakan hal itu karena jawabannya pasti Raka.

Pasti Raka.

"Kalau kamu punya pacar putuskan sekarang! Mama tidak mengizinkan," titah Selline.

"Mama bahkan tidak tau dia siapa, bagaimana bisa Mama mengatakan hal itu?" tanya Laura dengan tatapan tidak percaya.

Dia tau kemarin dia hanya berbohong pada Raka soal Bryan yang dia akui sebagai kekasihnya, tapi perihal perintah Mamanya barusan bukankah itu tidak masuk akal?

"Mama tidak mau tau dia siapa, tapi yang jelas Mama tidak akan pernah mengizinkan kamu untuk berpacaran dengan pria selain Raka," kata Selline dengan penuh penekanan.

Laura tertawa mendengarnya. Sebenarnya apa yang sudah Raka tanamkan di otak kedua orang tuanya hingga mereka begitu menyukai pria brengsek itu.

"Dari pada berpacaran dengan orang lain lebih baik kamu memperbaiki kembali hubungan kamu dengan Raka," ucap Selline yang benar-benar membuat Laura tidak habis pikir.

"Laura enggak akan pernah melakukan itu," kata Laura.

Sekarang nafsu makannya mendadak hilang. Laura langsung berbalik dan berniat untuk kembali ke kamarnya.

Hingga..

"Siapa pacar baru kamu?" tanya Selline.

"Kenapa Mama ingin tau? Mau minta dia untuk memutuskan Laura?" tebak Laura yang membuat Selline terdiam.

"Laura,"

"Tolong buang jauh-jauh pikiran Mama kalau aku akan kembali bersama Raka karena demi Tuhan itu tidak akan pernah terjadi," kata Laura dengan penuh keseriusan.

Setelah mengatakan itu Laura benar-benar pergi ke kamarnya. Dia meninggalkan sarapannya dan memilih untuk berdiam diri di dalam kamar.

Sambil menyandarkan tubuhnya di ranjang Laura menghidupkan ponselnya. Meskipun sedang kesal dengan Bryan karena balasan pria itu di grup chat bersama teman-temannya, tapi Laura tetap menjadikan Bryan tempat pelarian pertama.

Wanita itu mengetikkan beberapa pesan dan dia kirimkan pada Bryan.

Laura :
Cari makan mau gak?

Laper

Laura menunggu selama beberapa menit saja hingga centang dua itu berubah warna menjadi biru dan dalam waktu singkat Laura sudah menerima balasan.

Move On (OPEN PO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang