Jericho Emmanuel, nama itu bukan lagi nama yang asing untuk Laura, Kinara ataupun Teressa. Kedekatan ketiganya pada Jericho membuat kembalinya pria itu disambut dengan hangat oleh mereka.
Oleh mereka, tapi tidak dengan suami mereka.
Sejak awal mereka kenal Jericho memang secara terang-terangan mengatakan bahwa dia tertarik dan menyukai Laura meskipun saat itu Laura sudah memiliki kekasih. Ketika Laura mengatakan bahwa dia memiliki kekasih dan meminta Jericho untuk menjauh pria itu menolaknya.
Kala itu dia tersenyum sambil merangkul Laura.
'Gue enggak ada niat rebut lo dari pacar lo itu kok sayang, tapi kalau kalian putus boleh lah jadi cewek gue.'
Saat itu Jericho mengatakannya sambil tertawa dan membuat Laura ikut tertawa seraya memukul pelan lengannya.
Mereka benar-benar pernah sangat dekat dulu. Apalagi karena Raka yang sibuk dan jarang ada waktu untuknya Laura beberapa kali menghabiskan waktunya bersama Jericho hingga kedua temannya sempat meledeknya dan mengatakan bahwa dia lebih cocok bersama Jericho.
Saat itu Jericho meminta Laura untuk tidak memikirkan perasaannya dan bersikap selayaknya teman biasa. Laura pun setuju saja karena Jericho pun sering kali menggoda wanita lain termasuk Kinara dan Teressa.
Dia pernah berkata 'kita masih muda Lau. Ada banyak hal yang bisa terjadi dimasa depan, jadi jangan terlalu mikirin perasaan gue karena mungkin aja perasaan itu tiba-tiba hilang kan? Jadi jangan rusak pertemanan kita cuman karena lo tau gue punya rasa lebih untuk lo, oke sayang?'
Yah seperti itu hubungan mereka dulu.
"Thank's ya Lau udah nemenin gue ketemu Kak Sara."
Setelah selesai menemui sepupunya kini Jericho mengantar Laura pulang ke rumahnya. Kini keduanya berdiri di depan pintu rumahnya sambil saling melempar senyum.
"Sama-sama Jer. Kalau ada apa-apa lo boleh minta tolong ke gue kok," kata Laura.
"Bryan enggak marah kan gue ajak lo keluar?" tanya Jericho memastikan.
Laura menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Mendengar jawaban itu membuat Jericho lega karena sebenarnya tidak enak juga ketika meminta bantuan pada Laura, dia takut suami temannya itu akan marah.
"Kalau gitu gue langsung pulang. Sebelum itu karena gue udah enggak bisa peluk... high five?"
Jericho mengangkat satu tangannya yang membuat Laura tertawa, tapi tetap melakukan hal yang sama dan menepuk tangan pria itu yang lebih besar darinya.
"Hati-hati ya Jer dan makasih juga untuk ini," kata Laura sambil mengangkat paper bag ditangannya.
Jericho mengangguk singkat. Sebelum pergi dia memastikan dulu Laura masuk ke dalam rumah baru kemudian dia meninggalkan rumah wanita itu.
Ternyata tanpa keduanya sadari Bryan terlihat mengintip dari balik jendela kamarnya dengan wajah masam.
Agh dia tidak suka perasaan cemburu ini!
Hingga beberapa menit setelahnya Bryan dapat mendengar suara langkah kaki mendekat bersamaan dengan terbukanya pintu kamar. Laura masuk ke dalam dengan senyuman lebar di wajahnya yang membuat Bryan semakin kesal saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (OPEN PO)
RomanceSederhananya ini adalah kisah tentang Bryan yang ditinggal menikah dan Laura yang gagal menikah.