••••
••••
"Kamu beneran mau buat cewek-cewek langsung jauhin aku ya?
Laura tidak tau jika suasana hatinya akan berubah dalam sekejap mata sesaat setelah dia bertemu dengan pria yang belakangan ini selalu bersamanya. Berada didekat Bryan dan melakukan obrolan ringan dengan pria itu membuat Laura merasa lebih tenang.
Semua rasa takut dan gelisah yang dia rasakan hilang dalam waktu singkat. Meskipun Laura tau kalau setelah ini hubungannya dengan Bryan akan semakin rumit, tapi karena ada Bryan didekatnya dia merasa aman.
"Malah ngelamun," tegur Bryan.
Perkataannya itu membuat Laura mendongak dan tersenyum tipis padanya.
"Kapan terakhir makan?" tanya Bryan sambil mengusap pipi Laura dengan sayang.
Laura hanya tersenyum tampa mau memberikan jawaban karena tidak ingin Bryan mengomel jika tau Laura belum makan sejak kemarin siang.
"Orang tua kamu beneran kasih kamu izin untuk kesini?" tanya Laura yang malah mengalihkan pembicaraan.
"Mama enggak, tapi Papa sama Kak Ann bilang aku boleh pulang," kata Bryan.
Laura mengangguk faham. Dia menatap Bryan dengan senyuman lalu kembali bertanya.
"Boleh nanya soal tetangga kamu itu?" tanya Laura.
Tanpa banyak berpikir Bryan langsung mengangguk sebagai jawaban.
"Beneran sedekat itu sama dia?" tanya Laura.
"Dulu iya," jawab Bryan dengan jujur.
"Orang tua kamu pasti suka sama dia," ujar Laura.
"Mama, kalau Papa sama Kak Ann biasa aja," kata Bryan yang membuat Laura kembali menatapnya.
"Kalau kamu suka?" tanya Laura.
Bryan tidak terfokus pada pertanyaan wanita itu, tapi malah fokus pada wajah Laura yang terlihat lucu dimatanya.
Ah jadi mereka sekarang sepasang kekasih ya?
"Diem deh Lau," pinta Bryan sambil membekap mulutnya dengan telapak tangan.
Wajah Laura terlihat bingung, sedangkan Bryan malah tertawa. Posisi Laura yang berbaring di atas bantal yang berada di paha Bryan membuat pria itu menunduk untuk mencium keningnya.
Hal itu membuat Laura melotot. Dia menarik tangan Bryan yang membekap mulutnya dan langsung bangun dari posisi tidurnya.
"Bryan ish!"
Bryan tertawa pelan, dia menyingkirkan bantal yang ada di atas pahanya.
"Enggak suka gue sama Salsa," kata Bryan yang membuat wajah Laura berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (OPEN PO)
RomanceSederhananya ini adalah kisah tentang Bryan yang ditinggal menikah dan Laura yang gagal menikah.